Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Piala Dunia 2018, Akhir Era Possession Football?

By Imadudin Adam - Rabu, 18 Juli 2018 | 17:31 WIB
 Penyerang Prancis, Kylian Mbappe, mencium trofi juara Piala Dunia 2018 setelah timnya menekuk Kroasia 4-2 pada laga final di Stadion Luzhniki, Moskow, 15 Juli 2018.
ADRIAN DENNIS / AFP
Penyerang Prancis, Kylian Mbappe, mencium trofi juara Piala Dunia 2018 setelah timnya menekuk Kroasia 4-2 pada laga final di Stadion Luzhniki, Moskow, 15 Juli 2018.

Bak disambar petir di siang bolong, pelatih Jepang, Akira Nishino, sampai kaget dengan apa yang terjadi pada Jepang.

"Saya tidak mengharapkan serangan balik semacam itu. Para pemain saya tidak menyangka bahwa bola bergerak ke tengah lapangan dalam waktu beberapa detik. Hal itu sangat menentukan pertandingan," kata Nishino.

Pendekatan-pendekatan seperti ini justru menjadi kunci kesuksesan di Piala Dunia 2018. Setidaknya dua pelatih sudah mengakui hal tersebut.

Bahkan menurut pelatih Uruguay, Oscar Tabarez, penguasaan bola yang tinggi belum tentu membuka peluang untuk mencetak gol.


Pelatih Uruguay, Oscar Tabarez (kanan), memberikan selamat kepada Luis Suarez usai mencetak gol ke gawang Cile dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2014 Zona Amerika Selatan di Stadion Centenario, Montevideo, Uruguay (11/11/2011).(DANIEL CASELLI/AFP)

"Sangat keliru bila menganggap penguasaan bola merupakan peluang terbesar untuk mencetak gol," ujar Tabarez.

"Ketika tak memegang bola, Anda masih bisa menyerang lawan dengan cara yang berbeda," pungkasnya.

(Baca Juga: https://www.bolasport.com/boladunia/aneka/290024-sambut-kemenangan-prancis-di-piala-dunia-2018-paris-mengubah-nama-enam-stasiun-metro)

Tabarez mengatakan hal ini usai Uruguay menekuk Portugal di babak 16 besar Piala Dunia 2018.

Di laga itu Uruguay hanya memiliki 39 persen penguasaan bola, tapi dengan cara lain pada akhirnya mereka keluar sebagai pemenang meskipun di pertandingan selanjutnya mereka dikalahkan Prancis.

Dengan komentar para pelatih dan angka yang ada di Piala Dunia 2018, sepertinya memang sudah saatnya sepak bola menuju ke arah yang berbeda.

Tentu hal tersebut sangat menyegarkan sekaligus menjadi tantangan baru bagi para pelatih untuk mencari antitesis dari direct football dan serangan balik cepat itu sendiri, seperti halnya selama bertahun-tahun orang berusaha mencari penangkal possession football-nya Spanyol dan Jerman.


Editor : Dwi Widijatmiko
Sumber : Berbagai sumber

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Arsenal
34
77
2
Liverpool
34
74
3
Man City
32
73
4
Aston Villa
34
66
5
Tottenham
32
60
6
Man United
33
53
7
Newcastle
33
50
8
West Ham
34
48
9
Chelsea
32
47
10
Bournemouth
34
45
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
32
81
2
Barcelona
32
70
3
Girona
32
68
4
Atlético Madrid
32
61
5
Athletic Club
32
58
6
Real Sociedad
32
51
7
Real Betis
32
48
8
Valencia
32
47
9
Villarreal
32
42
10
Getafe
32
40
Klub
D
P
1
Inter
33
86
2
Milan
33
69
3
Juventus
33
64
4
Bologna
33
62
5
Roma
32
55
6
Atalanta
32
54
7
Lazio
33
52
8
Napoli
33
49
9
Fiorentina
32
47
10
Torino
33
46
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X