Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Benarkah Timnas Indonesia Butuh Luis Milla?

By Weshley Hutagalung - Jumat, 21 September 2018 | 16:33 WIB
Ekspresi pelatih timnas U-23 Indonesia, Luis Milla, saat laga melawan timnas U-23 Laos dalam fase Grup A Asian Games 2018 di Stadion Patriot Chandrabhaga, Jumat (17/8/2018).
HERKA YANIS PANGARIBOWO/TABLOID BOLA
Ekspresi pelatih timnas U-23 Indonesia, Luis Milla, saat laga melawan timnas U-23 Laos dalam fase Grup A Asian Games 2018 di Stadion Patriot Chandrabhaga, Jumat (17/8/2018).

Hingga pekan ketiga September 2018, timnas senior Indonesia masih belum memiliki pelatih kepala. Padahal, Piala AFF 2018 dimulai pada 8 November.

Usai Asian Games 2018, pelatih asal Spanyol, Luis Milla, tidak lagi bersama tim nasional Indonesia.

Walau muncul berita PSSI berkenan memperpanjang ikatan kontrak Luis Milla, ucapan bahwa masa kerjanya hanya sampai Asian Games 2018 muncul dari petinggi federasi sebelum pesta Asia digelar.

Timnas Indonesia tidak berhasil melaju ke perempat final Asian Games 2018. Pelatih asal Spanyol tersebut dicap gagal mencapai harapan melihat Garuda Muda berlaga di semifinal.

Dari berbagai informasi yang saya kumpulkan, Luis Milla pulang kampung dengan “mengantongi surat utang” gaji 2 bulan yang belum dibayarkan PSSI.

Upah kerja Luis Milla tidak murah. Bahkan sangat mahal.

(Baca Juga: Kendala dan Empat Warisan Luis Milla di Persepakbolaan Indonesia)

Kabarnya, lebih dari 2,5 miliar rupiah wajib diberikan setiap bulan kepada Luis Milla dan dua asistennya untuk menukangi timnas Indonesia.

Jadi, PSSI masih punya utang kepada Luis Milla? Jadi, Luis Milla pulang ke Spanyol dengan suasana hati galau? Jadi... jadi? Ah, selamat datang ke panggung sepak bola Nusantara.

Januari 2017, Luis Milla mulai diberi tugas memimpin timnas Indonesia. Kabarnya, pesaing Luis Milla untuk meneruskan tongkat estafet Alfred Riedl tak kalah beken.

Masih akrab dengan nama Juergen Klinsmann? Bagaimana dengan  Alberto Zaccheroni?

Informasi yang saya dapat, PSSI memiliki sejumlah pilihan untuk kandidat pelatih timnas.

Alberto Zaccheroni adalah pelatih berpengalaman di Liga Italia dan pernah membawa AC Milan meraih scudetto Serie A 1998-1999.

Juergen Klinsmann dikenal sebagai salah satu penyerang hebat era 1980 dan 1990-an bersama klub-klub elite Eropa. Ia pernah menjadi pelatih timnas Jerman dan Amerika Serikat.

Siapkah yang sesungguhnya memilih dan merekomendasikan Luis Milla kepada Ketum PSSI? Hmm.

(Baca Juga: Gaya Luis Milla di Timnas U-23 Asian Games adalah Gambaran Filanesia)

Singkat cerita 1, Luis Milla mulai bertugas dan mencari pemain-pemain terbaik di Indonesia.

Seharusnya, kompetisi domestik adalah tempat Luis Milla dan Bima Sakti beserta tim pelatih memilih pesepak bola terbaik untuk mengenakan jersey timnas.

Singkat cerita 2, Luis Milla memberikan harapan kepada publik sepak bola Tanah Air lewat aksi-aksi Hansamu Yama dkk di ajang Asian Games 2018.

Walau laju Indonesia dihentikan Uni Emirat Arab di babak 16 besar, gaya bermain menyerang dan percaya diri yang diperlihatkan para pemain menjadi pemantik bagi masyarakat menyalakan api cinta kepada Luis Milla.

Singkat cerita 3, Luis Milla kini ribuan kilometer jauhnya dari kita. Kepastian kontrak baru untuk membangun tim menuju Piala AFF 2018 seperti pusaran angin yang berubah-ubah.

Tidak bisakah federasi memiliki satu pintu untuk menyampaikan informasi ke masyarakat?

Kesimpang-siuran tentang nasib Luis Milla hingga pekan ketiga September diikuti “keberanian” sejumlah tokoh di PSSI untuk berbicara kepada media.

Bila semua pengurus dan komite eksekutif boleh menyampaikan hasil rapat internal, tampaknya perlu ada perubahan organisasi.

(Baca Juga: Ezra Walian Beri Sinyal untuk Kembali Gabung Timnas Indonesia)

Akan menjadi masalah ketika keputusan belum bulat, sejumlah tokoh internal menyambut pancingan para wartawan untuk memberikan komentar.

Bila Indonesia butuh Luis Milla, tidak seharus terjadi penundaan gaji. Bila Indonesia butuh Luis Milla, sudah seharusnya penawaran kontrak baru diajukan jauh-jauh hari.

Medan pertempuran sudah di depan mata. Bila penawaran upah kerja kepada Luis Milla ternyata lebih kecil daripada kontrak sebelumnya, masuk akal bila ia enggan datang ke Indonesia. Apalagi bila gaji 2 bulan itu belum dilunasi.

Skenario alternatif? Waktu sudah sangat singkat dalam membentuk tim untuk memenuhi target juara Piala AFF 2018.

Bima Sakti dengan kepastian mengantongi lisensi A AFC perlu diberikan tandem sepadan. Mungkinkah muncul rekan sesama lulusan timnas era Primavera? 

(Rekaman Lensa Latihan Timnas U-19 Jelang Turnamen Segitiga)


Editor : Weshley Hutagalung
Sumber : BolaSport.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Arsenal
35
80
2
Man City
34
79
3
Liverpool
35
75
4
Aston Villa
35
67
5
Tottenham
33
60
6
Man United
34
54
7
Newcastle
34
53
8
West Ham
35
49
9
Chelsea
33
48
10
Bournemouth
35
48
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
33
84
2
Girona
33
71
3
Barcelona
32
70
4
Atlético Madrid
33
64
5
Athletic Club
33
58
6
Real Sociedad
33
51
7
Real Betis
33
49
8
Valencia
32
47
9
Villarreal
33
45
10
Getafe
33
43
Klub
D
P
1
Inter
34
89
2
Milan
34
70
3
Juventus
34
65
4
Bologna
34
63
5
Roma
34
59
6
Atalanta
33
57
7
Lazio
34
55
8
Fiorentina
33
50
9
Napoli
34
50
10
Torino
34
46
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X