Bobotoh Dibuat Bingung Oleh Unggahan Instagram Bek Persib Bandung Ini

Bek andalan Persib Bandung, Bojan Malisic dikabarkan akan meninggalkan tim kebanggaan bobotoh itu. 

Sebelumnya, Bojan Malisic mengunggah sebuah foto yang mengisyaratkan berpisah dengan Persib pada akun Instagram miliknya, @malibojan_4

Hal itu membuat kehebohan bagi fan Persib, bobotoh, karena sang pemain menuliskan caption jika hasil imbang melawan Persela adalah laga terakhirnya.

Akibat unggahan itu, bobotoh merasa kebingungan dan menganggap bek yang akrab disapa Mali itu akan hengkang.

(Baca juga: Persela Lamongan Vs Persib - Mario Gomez Sayangkan Hasil Imbang yang Diraih Maung Bandung)

Sebab selama ini, Bojan Malisic sudah sangat akrab dengan para bobotoh dan sangat dekat.

Tidak ingin kesalahpahaman berlarut-larut, Bojan pun lantas memberikan klarifikasi.

(Baca juga: Dilatih Eks Pelatih Timnas Australia dan Rajin Cetak Gol, Klub Jepang Ini Selamat dari Degradasi)

Dikutip BolaSport.com dari laman Persib, Senin (3/12/2018), pria asal Serbia itu tidak bermaksud untuk menyampaikan selamat tinggal.

Menurut Bojan, pernyataan itu adalah sebuah bentuk apresiasi terhadap dukungan bobotoh dalam semusim ini.

(Baca juga: Lawan Persela Lamongan, Ini Harapan Bobotoh untuk Persib Bandung)

"Orang-orang kebingungan dengan pernyataan saya tersebut. Banyak yang mengira, saya akan pergi, padahal itu tidak benar," kata Mali

"Statemen itu hanya karena saya kena akumulasi kartu kuning dan melawan Persela menjadi laga terakhir saya pada musim ini," ujarnya.

(Baca juga: Satu Kaki Timnas Vietnam di Final Piala AFF 2018, Berkat Kemenangan Atas Tuan Rumah Filipina)

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

Jurnalis olahraga senior, Weshley Hutagalung, mempertanyakan peran media dalam mengungkap dugaan pengaturan skor pada sepak bola Indonesia. Kurang aktifnya media dalam melakukan investigasi mendalam dinilai Weshley Hutagalung sebagai salah satu penyebab sulitnya pengungkapan praktik kotor ini. Pria yang akrab disapa Bung Wesh itu menilai pemberitaan media saat ini kerap luput untuk menyajikan 'why' dan 'how' terhadap suatu topik. "Saya jadi wartawan sejak 1996, pernah bertemu dengan beberapa orang pelaku sepak bola sampai wasit. Kasihan dari tahun ke tahun, federasi (PSSI) mewarisi citra buruk," kata Weshley Hutagalung dalam diskusi PSSI Pers di Waroeng Aceh, Jumat (30/11/2018). "Pertanyaannya, wartawan sekarang itu ingin mendengar yang saya mau atau yang saya perlukan? Kemudian muncul karya kita. Lalu masyarakat juga memilih (informasi)," ujarnya. Ditambahkannya, fenomena ini terjadi karena perubahan zaman terhadap gaya pemberitaan media akibat permintaan dan tuntutan redaksi yang kini mengutamakan kuantitas dan kecepatan. Pria yang wajahnya sudah akrab muncul sebagai pundit sepak bola pada tayangan sepak bola nasional ini sedikit memahami perubahan zaman, meski tetap mempertanyakan peran media. "Dulu kami punya waktu untuk investigasi dan analisis, sekarang tidak. Kemana aspek 'why' dan 'how' atas peristiwa ini?" tuturnya mempertanyakan. "Sekarang malah adu cepat. Ditambah lagi sekarang ada media sosial, sehingga media massa bukan lagi menjadi sumber utama informasi terpercaya," ucapnya miris. #pssi #journalist #sportjournalist #matchfixing

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on Nov 30, 2018 at 10:05pm PST