Bek tengah asal Inggris, John Terry (37 tahun), mengaku bahwa ia dan bintang-bintang Chelsea lainnya pernah mempermalukan manajer yang kini menangani Manchester United, Jose Mourinho.
Hal ini terjadi pada musim terakhir Jose Mourinho menangani Chelsea untuk kali kedua atau musim 2015-2016.
John Terry mengaku pernah dipermalukan karena Jose Mourinho melihat dirinya mengalami penurunan pada sesi latihan.
Kondisi tersebut sempat membuat John Terry kebingungan, terlebih setelah dirinya selalu tampil di setiap pertandingan Liga Inggris 2014-2015 yang berujung dengan gelar juara.
“Dia mempermalukan saya setelah memainkan satu laga pra-musim dan setelah kami memenangi gelar liga. Dia menghentikan sesi latihan, masuk ke ruang ganti, melempar papan dadanya," ucap John Terry seperti dikutip dari Squawka.
(Baca juga: VIDEO - Kekalahan Borneo FC dari Persija Diwarnai Tangisan Sang Mantan)
"Ia sempat berkata: 'Jika Anda terus memberikan bola kepada lawan, saya akan mendatangkan seseorang pemain baru seharga 50 juta poundsterling'. Padahal saya telah memainkan setiap pertandingan pada musim lalu," tuturnya.
Namun, John Terry mengaku tidak mempermasalahkan hal tersebut karena menyadari penurunan kualitas saat menjalani sesi latihan.
Hal tersebut juga merupakan salah satu cara Jose Mourinho untuk mendapatkan kemampuan terbaik dari setiap pemainnya, hingga hal tersebut juga pernah dialami oleh bintang-bintang Chelsea lainnya saat itu, seperti Frank Lampard.
(Baca juga: Mengenal Sepak Bola Mauritius - Kerusuhan, Kematian, dan Kegelapan karena Perbedaan Etnis)
"Jose Mourinho tahu persis apa yang dia lakukan untuk mendapatkan yang terbaik dari para pemainnya. Saya juga melihat dia melakukan hal yang sama kepada Frank Lampard, Didier Drogba, Ashley Cole, dan Michael Ballack," kata John Terry.
“Anda harus muncul di sesi latihan setiap hari dan menunjukkan kepadanya bahwa Anda ingin menang dengan segala cara. Jika bisa melakukannya, ia akan mendukung Anda 100 persen," ujarnya.
| Editor | : | Dimas Wahyu Indrajaya |
| Sumber | : | Squawka.com |
Komentar