Sunderland yang kini berkompetisi pada League One atau kasta ketiga Liga Inggris, secara resmi telah memecat seorang bek yang mereka boyong dari Chelesea, Papy Djilobodji.
Kabar ini pertama kali terdengar pada Jumat (7/9/2018) ketika manajer Sunderland, Jack Ross, dan CEO Charlie Mathven mengaku bahwa pihaknya sudah tidak lagi membutuhkan Papy Djilobodji.
Kini, Papy Djilobodji benar-benar telah dipecat oleh Sunderland tanpa pesangon karena dianggap tidak menghormati kontrak yang telah ditandatangani pemain berusia 29 tahun itu pada 2016.
"Sunderland AFC dapat mengkonfirmasi telah menerima pelanggaran kontrak secara kontroversial dari Papy Djilobodji dan keputusan pemecatan telah disampaikan kepada sang pemain," tulis ofisial Sunderland seperti dikutip BolaSport.com dari Squawka.
Selain bek asal Senegal itu, Sunderland juga berencana untuk memecat pemain termahal yang pernah mereka datangkan, yaitu Didier Ndong.
(Baca juga: Mengenal Sepak Bola Mauritius - Kerusuhan, Kematian, dan Kegelapan karena Perbedaan Etnis)
Hal ini dilakukan Sunderland karena Papy Djilobodji dan Didier Ndong tidak pernah kembali ke klub sejak musim panas 2018 untuk menjalani pramusim.
Penyebab utama hal ini terjadi disebabkan oleh dua kali Sunderland terkena degradasi dalam dua tahun terakhir.
Setelah Sunderland terdedradasi ke Divisi Championship pada akhir 2016-2017, Papy Djilobodji memilih bergabung dengan klub Liga Prancis, Dijon, dengan harapan bakal dipermanenkan.
(Baca juga: VIDEO - Kekalahan Borneo FC dari Persija Diwarnai Tangisan Sang Mantan)
Namun setelah musim 2017-2018 berakhir, di mana Sunderland kembali terdegradasi ke League One, rencana Papy Djilobodji tidak berjalan sesuai keingian karena Dijon urung mempermanenkannya karena keberatan membayar gaji tinggi sang pemain.
Kondisi ini membuat Papy Djilobodji semakin kehilangan gairah untuk membela Sunderland di League One dan meminta hengkang untuk mencari klub baru.
| Editor | : | Dimas Wahyu Indrajaya |
| Sumber | : | Squawka.com |
Komentar