Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Alexis Sanchez dan 11 Pemain Lain yang Pernah Dilatih Pep Guardiola dan Jose Mourinho

By Taufan Bara Mukti - Selasa, 23 Januari 2018 | 15:32 WIB
Reaksi manajer Manchester United, Jose Mourinho (kiri), dan manajer Manchester City, Josep Guardiola, dalam laga Liga Inggris di Stadion Old Trafford, Manchester, pada 10 Desember 2017.
OLI SCARFF/AFP
Reaksi manajer Manchester United, Jose Mourinho (kiri), dan manajer Manchester City, Josep Guardiola, dalam laga Liga Inggris di Stadion Old Trafford, Manchester, pada 10 Desember 2017.

Alexis Sanchez resmi menjadi pemain Manchester United setelah hengkang dari Arsenal, Selasa (23/1/2018).

Sempat dikabarkan reuni dengan mantan pelatihnya di Barcelona, Pep Guardiola, di Manchester City, Alexis Sanchez justru berlabuh ke Manchester United.

Sanchez dilatih Guardiola di Barcelona sejak 2011-2014.

Ia lalu memutuskan untuk hengkang ke Arsenal pada 2014 hingga 2018.

Pemain asal Cile itu akan menjadi pemain ke-12 yang pernah merasakan polesan dua pelatih top, Pep Guardiola dan Jose Mourinho.

Inilah 11 pemain sebelum Alexis Sanchez yang pernah dilatih oleh Pep Guardiola dan Jose Mourinho:

1. Xabi Alonso

Sebuah hal unik ketika Alonso menjadi anak asuh Guardiola saat dia sudah berusia 32 tahun.

Padahal, gaya bermain Alonso dinilai sangat cocok dengan skema Guardiola.

Eks pemain Liverpool itu bernaung di bawah Mourinho saat membela Madrid pada 2009-2014.

Ia lalu pindah ke tim Jerman, Bayern Muenchen yang dilatih Guardiola pada 2014-2017 dan memutuskan pensiun di sana.

2. Arjen Robben


Winger Belanda, Arjen Robben (kanan), mendapat arahan dari Pep Guardiola saat melatih Bayern Muenchen di tahun 2014.(CHRISTOF STACHE / AFP)

Gaya bermain Robben cocok untuk kedua pelatih ini.

Guardiola mengantarkan Robben meraih tiga gelar Liga Jerman secara beruntun semasa melatih Bayern Muenchen.

Namun polesan Mourinho di Chelsea lebih krusial dalam karier Robben di masa depan.

Robben dan Mourinho berada di Chelsea pada 2004-2007.

3. Samuel Eto'o

Guardiola mendepak Eto'o keluar dari Barcelona pada 2009 setelah bermain lima musim di sana.

Pemain asal Kamerun itu lalu pindah ke Inter Milan yang diasuh oleh Mourinho dan langsung meraih treble winners.

Eto'o bahkan tak segan mengutarakan ketidaksukaannya kepada Guardiola.

"Guardiola tak pernah mengatakan sesuatu di depan saya langsung," kata Eto'o seperti dilansir BolaSport.com dari ESPN.

"Ia menjabat tangan saya saat saya bermain untuk Inter dan melawan Barca, namun itu hanya di depan kamera dan TV," ucap dia menambahkan.

4. Zlatan Ibrahimovic

"Jose Mourinho dan Guardiola adalah kebalikan. Jika Mourinho mencerahkan ruangan, maka Guardiola yang menutup tirai. Saya rasa Guardiola sekarang mulai membandingkan diri dengan Mourinho," tulis Ibrahimovic dalam otobiografinya.

Ya, Ibrahimovic memang memiliki kenangan tak menyenangkan kala dilatih Guardiola di Barca.

Ibrahimovic merasa dipinggirkan karena kehadiran anak emas Barcelona, Lionel Messi.

Akhirnya dia memilih untuk hengkang ke AC Milan pada 2011.

(Baca Juga: 5 Hal yang Mungkin Belum Anda Ketahui tentang Alexis Sanchez, Fan Manchester United Wajib Tahu!)

5. Maxwell

Pasangan setia Ibrahimovic yang selalu menemani kemana pun ia pindah ini pernah dilatih Mourinho di Inter Milan.

Namun ia meraih gelar Liga Champions justru bersama Guardiola di Barcelona.

Berbeda dengan Ibrahimovic, Maxwell justru lebih menyukai Guardiola.

"Dua pelatih tersebut sangat berbeda, Guardiola lebih dekat dengan pemain dan lebih halus," kata Maxwell.

6. Pedro

Di bawah arahan Guardiola di Barcelona, Pedro menjadi pilihan nomor 2.

Padahal ketika itu Pedro disebut sebagai pemain asli La Masia yang memiliki prospek cerah.

Ia akhirnya memilih untuk hengkang ke Chelsea yang dilatih Jose Mourinho.

Namun Mourinho dipecat hanya empat bulan setelah Pedro bergabung ke tim asal London itu.

7. Eidur Gudjohnsen

Gudjohnsen hanya satu musim bermain di bawah Guardiola, namun itu bukan pengalaman yang buruk.

Pemain asal Islandia itu berhasil meraih treble winners bersama pelatih berkepala plontos itu.

Gudjohnsen lebih lama dilatih oleh Mourinho di Chelsea.

Di Chelsea ia dua kali menjuarai Liga Inggris, satu kali juara Piala Liga Inggris, dan dua kali Piala Super Inggris.

8. Kevin De Bruyne

Nama yang satu ini bisa jadi adalah penyesalan terbesar Mourinho selama melatih Chelsea.

Bagaimana tidak, Chelsea menjual De Bruyne ke Wolfsburg dengan harga hanya 15 juta pounds, lalu dibeli Manchester City dengan harga 77 pounds.

Tak cukup sampai di situ, De Bruyne juga menjadi gelandang paling diandalkan oleh Pep Guardiola di Manchester City.

Pemain asal Belgia itu juga memimpin daftar pencetak assist terbanyak di Liga Inggris dengan 10 assist.

9. Cesc Fabregas


Gelandang Chelsea, Fabregas, melakukan pemanasan didampingi pelatih Jose Mourinho sebelum laga melawan Dinamo Kiev pada 19 Oktober 2015.(SERGEI SUPINSKY / AFP)

Kepindahan Fabregas dari Arsenal ke Barcelona sempat menemui jalan yang panjang dan berliku.

Namun begitu dia datang ke Barcelona, semua tak berjalan seperti yang ia kehendaki.

Fabregas yang digadang-gadang menjadi penerus Xavi Hernandez justru lebih banyak mengisi peran nomor 10 dan juga penyerang.

Baru setelah pindah ke Chelsea dia kembali menempati posisi yang dia sukai.

10. Bastian Schweinsteiger

Schweinsteiger tak mendapat tempat utama di skuat Bayern Muenchen-nya Pep Guardiola.

Alhasil, gelandang berpaspor Jerman itu memilih hengkang ke Manchester United pada 2015.

Nasib tak berbeda diterima Schweinsteiger ketika Mourinho ditunjuk sebagai pelatih baru Manchester United.

Schweinsteiger hanya tampil dalam 4 pertandingan Manchester United, tak satu pun di Liga Inggris.

Pria 33 tahun itu kini bermain di klub Liga Amerika Serikat, Chicago Fire.

11. Claudio Pizarro

Pizarro sempat membela Chelsea selama 2 tahun, yakni pada 2007-2009.

Ia nyaris terlupakan karena hampir tak ada momen yang istimewa ia ciptakan di Chelsea.

Di Muenchen pun Pizarro tak dilirik oleh Guardiola.

Namun setidaknya Pizarro bisa mendapat gelar juara Liga Jerman di bawah asuhan pria asal Catalunya itu.


Editor : Dimas Wahyu Indrajaya
Sumber : Espn.co.uk

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
37
94
2
Barcelona
37
82
3
Girona
37
78
4
Atlético Madrid
37
73
5
Athletic Club
37
65
6
Real Sociedad
37
60
7
Real Betis
37
56
8
Villarreal
37
52
9
Valencia
37
48
10
Alavés
37
45
Klub
D
P
1
Inter
37
93
2
Milan
37
74
3
Bologna
36
67
4
Juventus
36
67
5
Atalanta
36
66
6
Roma
37
63
7
Lazio
37
60
8
Fiorentina
36
54
9
Torino
37
53
10
Napoli
37
52
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X