Kepindahan Xherdan Shaqiri ke Liverpool memantik Charlie Adam untuk berkomentar bahwa Shaqiri tidak menampilkan performa terbaiknya untuk Stoke City pada musim 2017-2018.
Charlie Adam bahkan menuduh bahwa Xherdan Shaqiri menjadi salah satu alasan Stoke City terdegradasi ke Divisi Championship.
Shaqiri datang ke Stoke City pada 2015 dari Inter Milan.
Selama tiga musim bersama The Potters, Shaqiri merupakan pemain yang cukup produktif.
Tercatat delapan gol telah ia lesakkan pada musim lalu dimana catatan tersebut adalah catatan terbanyak dari semua pemain Stoke.
(Baca juga: Kehilangan Alisson, AS Roma Bidik Kiper Gaek Arsenal Sebagai Pengganti)
Namun kelincahannya di sektor lini belakang lawan tidak mampu menghindarkan Stoke dari jurang degradasi.
Stoke harus mengakhiri musim 2017-2018 di posisi ke-19 dan harus rela turun kasta ke divisi dua Liga Inggris.
Pemain internasional Swiss tersebut lantas ingin hengkang dari Bet365 Stadium dan telah telah setuju bergabung dengan Liverpool.
Perubahan Kebijakan Juergen Klopp, dari Pelatih Hemat menjadi Sultan Bursa Transfer! https://t.co/RLbIpBuqSD
— BolaSport.com (@BolaSportcom) July 22, 2018
Shaqiri sebelumnya telah mengatakan bahwa dirinya ingin tetap bermain di divisi tertinggi dan tidak ingin menemani Stoke yang terdegradasi.
#XS23 @LiverpoolFC pic.twitter.com/uvzhRkFwrX
— Xherdan Shaqiri (@XS_11official) July 15, 2018
Kepergian Shaqiri menyisakan rasa jengkel untuk salah satu pilar Stoke, Charlie Adam.
Adam mengatakan bahwa Shaqiri ibarat para pemain besar yang tidak menunjukkan performa terbaiknya di musim lalu sehingga membuat tim meraih hasil yang buruk.
(Baca Juga: Cristiano Ronaldo ke Juventus, 3 Klub Ini Rebutan Gonzalo Higuain!)
Ketika ditanya TalkSport apakah Shaqiri adalah salah satu pemain besar tersebut, Adam menjawab, "Ya tentu saja dia."
Transfer news LIVE: Charlie Adam admits he would never rule out a return to Rangers https://t.co/Z7mkYwMEOM pic.twitter.com/DYOzJGMz76
— Daily Record Sport (@Record_Sport) July 12, 2018
"Ketika tim sedang terpuruk, anda akan melihat ke pemain besar. Anda ingin melihat mereka memberikan keajaiban. (Namun) anda merasa bahwa pemain besar itu tidak menunjukkan kualitas terbaiknya dan tidak bisa mengangkat tim."
"Meskipun tidak hanya pemain besar saja yang bisa membantu (mengangkat tim), namun mereka sudah menjadi harapan bagi kami tetapi mereka tidak bisa moncer."
"Dia sekarang telah pergi. Kami tetap berjalan dan menatap ke depan. Masa depan kami kini adalah di divisi dua."
Editor | : | Aditya Fahmi Nurwahid |
Sumber | : | talsport.com |
Komentar