Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Penantian Panjang Danijel Subasic guna Menjadi Kiper Utama Kroasia

By Theresia Simanjuntak - Kamis, 5 Juli 2018 | 20:47 WIB
Kiper Kroasia, Danijel Subasic, mengenakan kaos bergambar temanya yang meninggal 10 tahun lalu.
Dok/Croatiaweek.com
Kiper Kroasia, Danijel Subasic, mengenakan kaos bergambar temanya yang meninggal 10 tahun lalu.

Sebelum Piala Dunia 2018, mungkin cuma ada dua kandidat kiper terbaik sepanjang sejarah Kroasia sejak negeri itu merdeka pada 1991: Drazen Ladic dan Stipe Pletikosa.

Dunia mengenal Ladic sebagai kiper utama Kroasia di Piala Dunia 1998. Dia salah satu alasan mengapa The Blazers cuma kemasukan lima gol dan meraih tiga clean sheet dalam perjalanan menuju peringkat 3 di turnamen tersebut.

Sementara itu, Pletikosa merupakan kiper terlama yang memperkuat Kroasia. Dia tampil di PD 2002, 2006, dan 2014.

Bermain sebanyak 114 kali, Pletikosa berada di urutan kedua penampil terbanyak sepanjang sejarah Kroasia, cuma kalah dari Darijo Srna (134 caps).

Pensiunnya Pletikosa pada 2014 membuka pintu karier internasional Danijel Subasic yang sebelumnya terlalu akrab dengan status deputi.

(Baca Juga: Jordan Pickford Akui Sudah Pelajari Penalti Pemain Kolombia, Hanya Satu yang Tak Lazim )

Debut Subasic di tim senior Kroasia terjadi pada 2009. Sampai laga 16 besar PD 2018 melawan Denmark (1/7), jumlah cap dari pemain AS Monaco itu baru 41 kali.

Untuk dicatat, Subasic berusia 33 tahun, tertua di antara skuat Kroasia di PD 2018. Total penampilannya jauh lebih sedikit dari kapten Luka Modric. 32 tahun (110 laga) dan bahkan gelandang Mateo Kovacic yang baru berumur 24 tahun (45).

Penantian panjang Subasic pada akhirnya berbuah manis. Dia telah dianggap sebagai pahlawan Kroasia menyusul aksinya di babak 16 besar.

Kontra Denmark, Subasic menepis tiga eksekusi penalti di babak tos-tosan.

(Baca Juga: [POPULER] Laga Terhenti akibat Insiden Neymar, Pelatih Meksiko: Memalukan!)


Kiper Kroasia, Danijel Subasic, melakukan penyelamatan dalam babak adu penalti pada laga 16 besar Piala Dunia 2018 kontra Denmark di Nizhny Novgorod Stadium, Nizhny Novgorod, Rusia pada 1 Juli 2018.(JEWEL SAMAD/AFP)

Mungkin belum bisa disejajarkan dengan Ladic, tapi Subasic sudah bisa disebut dalam satu kalimat dengan Pletikosa.

Tidak seperti Pletikosa, Subasic mampu membawa Kroasia melaju sampai perempat final PD untuk pertama kalinya sejak edisi 1998.

Pengaruh 1998

Skuat Kroasia di Rusia dinilai sebagai generasi emas setelah anggota PD 1998. Ekspektasi besar telah dirasakan tim besutan Zlatko Dalic.

Publik melihat ada kesamaan kualitas di beberapa pemain Kroasia saat ini dengan 20 tahun silam. Duet lini tengah Luka Modric-Ivan Rakitic dianggap sama hebatnya dengan Zvonimir Boban-Robert Prosinecki.

Duet di jantung pertahanan Krosia saat ini, Dejan Lovren-Domagoj Vida, sejauh ini tampak sesolid Slaven Bilic-Igor Stimac pada PD 1998.

Para pemain Kroasia saat ini menyadari perbandingan tersebut. Rakitic mengatakan hal tersebut dijadikan motivasi agar dapat berprestasi sebaik atau malah melampaui 1998.

Pada dasarnya, skuat 1998 memang masih punya pengaruh pada 2018. Sejumlah anggota PD 1998 kerap berkomunikasi dengan awak Kroasia saat ini untuk memberi semangat.

Subasic merasakan keuntungan ganda berhubung dua kiper di PD 1998 masuk tim kepelatihan Dalic.

Ladic merupakan salah satu asisten Dalic. Ada pula Marjan Mrmic, kiper cadangan yang tak mentas di PD 1998, yang merupakan pelatih kiper Kroasia saat ini.

Ketika menghadapi Denmark, Subasic mendapat instruksi langsung dari Ladic soal menghadapi adu penalti.

"Ladic mengatakan kepada saya sebelum adu penalti,"Dengar, ketika Anda memutuskan untuk bergerak ke satu sisi, maka lakukanlah 100 persen. Tidak perlu berpikir terlalu keras. Maka, saya menurutinya'," ujar Subasic di Net.hr.

Sepertinya Subasic akan terus membutuhkan nasihat dari seseorang sepenting Ladic selama mereka masih melaju di PD 2018, termasuk saat menghadapi tuan rumah Rusia di perempat final.

(Baca Juga: Mengenal Benjamin Pavard, Pencetak Gol Spektakuler ke Gawang Argentina yang Sempat Diragukan Kualitasnya)


Editor : Kautsar Restu Yuda
Sumber : Tabloid BOLA

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
38
95
2
Barcelona
38
85
3
Girona
38
81
4
Atlético Madrid
38
76
5
Athletic Club
38
68
6
Real Sociedad
38
60
7
Real Betis
38
57
8
Villarreal
38
53
9
Valencia
38
49
10
Alavés
38
46
Klub
D
P
1
Inter
38
94
2
Milan
38
75
3
Juventus
38
71
4
Atalanta
37
69
5
Bologna
38
68
6
Roma
38
63
7
Lazio
38
61
8
Fiorentina
37
57
9
Torino
38
53
10
Napoli
38
53
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X