Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

3 Aturan Baru BWF yang Memberatkan Pemain Menurut Susy Susanti

By Any Hidayati - Sabtu, 24 Februari 2018 | 14:49 WIB
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti berbicara kepada awak media di area pelatnas, Cipayung, Jakarta, Jumat (24/11/2017).
NUGYASA LAKSAMANA/BOLASPORT.COM
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti berbicara kepada awak media di area pelatnas, Cipayung, Jakarta, Jumat (24/11/2017).

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti mengaku keberatan dengan peraturan baru yang diterapkan Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) mulai All England 2018.

Setidaknya ada tiga aturan yang dikritisi Susy karena dinilai memberatkan pemain.

Menurut Susy, aturan pertama yang memberatkan adalah regulasi pemain elite bertanding 12 turnamen setahun.

Kedua adalah aturan servis yang membatasi batas maksimal tinggi awalan servis adalah 115 cm.

Aturan yang paling mendapat sorotan Susy adalah berubahnya reli poin 21 menjadi skor 11 poin dalam lima gim.

(Baca Juga: Benarkah Nama Baru Turnamen Bulu Tangkis 2018 Meniru Tenis?)

Mantan tunggal putri andalan Indonesia tersebut menduga perubahan sistem skor tersebut terkait Olimpiade Tokyo 2020 yang tinggal dua tahun lagi.

"Penerapan skor 11 untuk persiapan Olimpiade 2020, waduh terlalu mepet," ucap Susy seperti dikutip BolaSport.com dari Badminton Indonesia.

Hal ini tak lepas dari adaptasi pemain dengan kondisi baru lainnya karena perubahan penilaian.


Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Fitriani, bersiap melakukan servis saat menjalani laga babak kedua Indonesia Masters 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (24/1/2018).(GARRY ANDREW LOTULUNG/KOMPAS.COM)

"Perubahan skor akan memengaruhi permainan, pola main, program latihan dan sebagainya," ujar Susy melanjutkan.

Menurut Susy, proses penyesuaian aturan baru tak hanya butuh satu hingga dua tahun, tetapi dalam jangka panjang.

(Baca Juga: Tim Pemantau KONI Riau Bakal Dibentuk Untuk Perispan PON 2020 di Papua)

"Perubahan skor 15 ke 21 saja butuh waktu empat sampai lima tahun penyesuaiannya. Sekarang saat orang sudah menikmati permainan bulu tangkis poin 21, diubah lagi aturannya. Kami ingin tahu sebetulnya bulu tangkis mau dibawa kemana?" ujar Susy.

Susy dan PBSI dikabarkan akan menyurati BWF terkait keberatan dengan aturan baru bulu tangkis.


Editor : Delia Mustikasari
Sumber : badmintonindonesia.org

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
38
95
2
Barcelona
38
85
3
Girona
38
81
4
Atlético Madrid
38
76
5
Athletic Club
38
68
6
Real Sociedad
38
60
7
Real Betis
38
57
8
Villarreal
38
53
9
Valencia
38
49
10
Alavés
38
46
Klub
D
P
1
Inter
38
94
2
Milan
38
75
3
Juventus
38
71
4
Atalanta
38
69
5
Bologna
38
68
6
Roma
38
63
7
Lazio
38
61
8
Fiorentina
38
60
9
Torino
38
53
10
Napoli
38
53
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X