Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Wellyanto Pribadi Jadi Tokoh Dibalik Kesuksesan Tim Basket Putri Surabaya Fever

By Delia Mustikasari - Kamis, 5 April 2018 | 19:30 WIB
Pelatih tim bola basket putri Surabaya Fever, Wellyanto Pribadi memberi pengarahan kepada tim di tengah penyelenggaran Srikandi Cup 2018.
SURABAYA FEVER
Pelatih tim bola basket putri Surabaya Fever, Wellyanto Pribadi memberi pengarahan kepada tim di tengah penyelenggaran Srikandi Cup 2018.

Kesuksesan tim bola basket putri Surabaya Fever merajai tiga seri awal Srikandi Cup musim ini tidak terlepas dari sentuhan tangan dingin sang peracik strategi tim, Wellyanto Pribadi.

Sejak ia menangani Fever pada 2014, mereka memegang rekor sebagai tim basket putri yang belum terkalahkan di ajang kejuaraan kompetisi basket putri di Tanah Air.

Namun, pria yang lahir pada 12 Agustus, 53 tahun silam tersebut enggan menyebut jika kesuksesan Fever selama ini berkat tangan dinginnya.

Bagi Welly, hal itu itu adalah olahraga tim dan semua unsur yang terlibat memiliki peran dalam setiap kesuksesan yang diraihnya.

Dalam menangani Gabriel Sophia dan rekan-rekannya, ia memiliki filosofi bahwa mereka harus bisa bekerja sama seperti jemari tangan.

"Saya bukan pelatih hebat. Justru anak-anaklah yang mempunyai potensi itu. Semua pemain Surabaya Fever bisa menjadi pemain inti karena mereka memahami filosofi jemari tangan, ada jempol, telunjuk, jari tengah, jari manis, kelingking," kata Welly.

"Jika disatukan secara fungsi kerja, akan menghasilkan kekuatan yang utuh, ujar pria yang biasanya disapa oleh para pemainnya dengan pangilan Ko Welly dalam siaran pers yang diterima BolaSport.com.

(Baca juga: Stephani Widjaja Jadi Salah Satu Harapan Indonesia pada Pembangunan Jaya Raya Junior GP 2018)

Welly mengawali kecintaanya bermain basket di klub CLS Surabaya saat ia duduk di bangku SMP sekitar awal 1990-an.

Berposisi sebagai point guard, ia dinilai oleh salah satu pelatih legendaris nasional yang sekaligus sesepuh CLS, Widiarto Hartanu atau yang akrap disapa Mpek, mempunyai kecepatan meskipun postur tubuhnya tidak terlalu tinggi.

Berlatih di bawah gemblengan keras Mpek membuatnya mendapat ilmu baru dalam dunia kepelatihan.

Meski demikian, hal itu tidak lantas membuatnya tertarik untuk menjadi pelatih dan terjun di dunia kepelatihan. Bahkan, setelah lulus kuliah ia lebih tertarik berdagang membantu bisnis keluarganya.

Hingga pertengahan 1997, Widiarto Hartanu yang saat itu sudah dalam tengah kondisi sakit keras memberikan wasiatnya kepada para pengurus CLS untuk meminta Welly kembali aktif membantu melatih di klub CLS Surabaya.

Ia pun tergugah dan akhirnya memulai untuk melatih baik dari levelan pemain junior maupun senior.

Pada 2014, ia mulai menjadi pelatih Surabaya Fever. Dengan pengalaman yang dimilikinya, Fever dibawanya kejenjang prestasi yang lebih tinggi.

Pada 2015 Fever menjadi Juara WNBL, juara WIBL 2016, juara Perbasi Cup 2017 dan selangkah lagi, bukan tidak mungkin mereka akan merebut piala Srikandi Cup musim ini lewat babak play-off yang akan dilangsungkan pada 18-21 April di Cirebon.

"Saya tidak ingin anak-anak terlena. Masih banyak kelemahan di tim saya yang harus diperbaiki. Kemenangan Fever sejauh ini bukan karena strategi yang disembunyikan kepada lawan di lapangan, tapi karena kebersamaan kami yang kuat," tutur Welly.

(Baca juga: Proliga 2018 - Ini Kelemahan Jakarta Pertamina Energi)

"Basket itu tentang kebersamaan dan harus saling mendukung,"” ujar Welly yang baru saja mendapatkan Anugrah Olah Raga Siwo PWI Jawa Timur untuk kategori Pelatih Terbaik.

Center Fever, Gabriel Sophia mengakui bahwa Welly bukan sekadar pelatih, tetapi juga menjadi seorang teman bagi para pemain.

"Ia tidak banyak menuntut, tapi ia selalu mengingatkan jika ada kekurangan supaya kami jangan cepat terlena. Ia selalu tidak bosan untuk mengatakan bahwa musuh terberat Fever adalah diri kita sendiri," kata Gabriel.

Welly menyadari bahwa Surabaya Fever pasti akan mengalami kekalahan, tapi ia juga berharap dapat terus memberikan hasil yang terbaik untuk timnya.

Ia juga berharap lewat kompetisi Srikandi Cup yang teratur, prestasi prestasi timnas putri Indonesia dapat berbicara banyak di kancah ASEAN maupun Asia.

Prestasi Wellyanto Pribadi

Pernah memperkuat tim basket Jawa Timur pada PON tahun 1989 Jakarta.

Pernah menjadi MVP dalam suatu turnamen basket junior dan mendapatkan hadiah sepeda dan dijadikan hadiah untuk kado adiknya yang berulang tahun.

Menyukai tipe pebasket yang pekerja keras dilapangan.

Penyuka alam dan sering mengajak tim Surabaya Fever untuk hiking ke perkebunan atau wilayah alam.

5 pebasket putri versi Wellyanto Pribadi : Marlene (PG), Natasha Debby (SG), Sumiati (SF), Mega Ananda (PF), Gabriel Sophia (C).


Editor : Delia Mustikasari
Sumber : SURABAYA FEVER

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
38
95
2
Barcelona
38
85
3
Girona
38
81
4
Atlético Madrid
38
76
5
Athletic Club
38
68
6
Real Sociedad
38
60
7
Real Betis
38
57
8
Villarreal
38
53
9
Valencia
38
49
10
Alavés
38
46
Klub
D
P
1
Inter
38
94
2
Milan
38
75
3
Juventus
38
71
4
Atalanta
37
69
5
Bologna
38
68
6
Roma
38
63
7
Lazio
38
61
8
Fiorentina
37
57
9
Torino
38
53
10
Napoli
38
53
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X