Ada fakta tersembunyi di balik perjuangan Denmark mempertahankan gelar Piala Thomas yang berakhir dengan kekalahan di semifinal edisi 2018.
Denmark, yang sejak awal kehilangan salah satu pilar ganda putra yaitu Carsten Mogensen, melakukan hal berani saat tampil di semifinal melawan Jepang pada Jumat (25/5/2018).
Direktur Asosiasi Bulu Tangkis Denmark, Jens Meiborn, mengungkapkan fakta mengejutkan di balik keputusan pelatih Denmark merombak susunan ganda putra.
"Para pelatih memiliki keberanian untuk memasangkan Conrad dengan Boe, yang saya rasa sebagai sebuah taktik yang juga memberikan bonus," ujar Meiborn seperti dikutip BolaSport.com dari Badminton Denmark.
Kehilangan Mogensen membuat ganda putra utama Denmark tinggal menyisakan Mathias Boe.
Demi menghadapi Takeshi Kamura/Keigo Sonoda (Jepang), Boe berpasangan dengan Mads Conrad-Petersen, yang biasanya berpasangan dengan Mads Pieler Kolding.
"Kami tahu jika Mads Kolding sangat ingin bermain di semifinal, tetapi di sini dia sangat mendukung keputusan tersebut dan menyokong tim sepanjang pertandingan," kata Meiborn mengungkapkan kondisi di balik keputusan perombakan ganda putra.
Kehilangan pasangan duet membuat Kolding hanya duduk di bangku penonton sambil mendukung rekannya di lapangan.
Meski hanya sebagai penonton, Mads Pieler Kolding berperan dalam memberikan suntikan semangat bagi Boe dkk.
(Baca Juga: Timnas Putra Indonesia Menang Tipis atas China pada Babak Penyisihan Piala Lienvietpostbank 2018)
"Saya merasa hal itu menunjukkan karakter dan ekspresi kekuatan tim kami di Piala Thomas," ujar Meiborn memuji sikap legawa Kolding.
Pengorbanan Kolding tidak sia-sia karena duo Boe/Conrad sukses mengalahkan Kamura/Sonoda dengan skor 21-18, 21-15.
Meski dua ganda putra Denmark sukses mencetak angka, langkah sang juara bertahan terhenti di semifinal usai Jan O Jorgensen kalah dari Kanta Tsuneyama di partai kelima.
Denmark kalah tipis 2-3 dari Jepang dan ambisi mempertahankan gelar pun pupus di depan mata.
Piala Thomas 2018 akhirnya jatuh ke tangan tim putra China usai menang 3-1 atas Jepang di partai final.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | badminton.dk |
Komentar