Perubahan peringkat dunia cabang olahraga bulu tangkis kembali terjadi pada nomor tunggal putra per Kamis (21/6/2018).
Dilansir BolaSport.com dari BWF, perubahan paling signifikan dialami Kidambi Srikanth (India).
Setelah pada pekan lalu berada di peringkat keempat dunia, pekan ini Kidambi turun tiga setrip alia menempati posisi ketujuh dunia dengan koleksi 57.535 poin.
Sementara itu, Kento Momota (Jepang) akhirnya kembali menembus Top 10 setelah berhasil mengumpulkan 51.937 poin.
Turunnya peringkat dunia Kidambi Srikanth tidak lepas dari faktor absen bertanding.
Kali terakhir Kidambi beraksi pada turnamen kompetitif di bawah BWF ialah Kejuaraan Asia 2018, April lalu.
Setelah itu, Kidambi tak lagi terlihat di lapangan pertandingan bulu tangkis dunia, termasuk Piala Thomas 2018 yang digelar di Bangkok, Thailand, 20-27 Mei lalu.
Kidambi dijadwalkan kembali bertanding pada turnamen Malaysia Open 2018 yang akan dimulai 26 Juni mendatang.
(Baca juga: GP Prancis Kembali Digelar di Sirkuit Paul Ricard, Legenda F1 Ini Kenang Kemenangan atas Ayrton Senna)
Selain Kidambi dan Momota, perubahan peringkat juga dialami oleh Chou Tien Chen (Taiwan), Lee Chong Wei (Malaysia), dan Lin Dan (China).
Chou kini menempati peringkat keempat dunia setelah naik dua setrip dari posisi keenam.
Adapun, Lee naik satu posisi ke peringkat keenam dunia dan Lin naik dua setrip ke urutan kedelapan dunia.
Sementara itu, posisi tiga besar yang dihuni Viktor Axelsen (Denmark), Son Wan-ho (Korea Selatan), dan Shi Yuqi (China), tidak berubah.
Berikut daftar lengkap peringkat dunia tunggal putra pada pekan ke-25 kalender kompetisi 2018.
1. Viktor Axelsen (DEN) 75.904 poin
2. Son Wan-ho (KOR) 72.172 poin
3. Shi Yuqi (CHN) 70.012 poin
4. Chou Tien Chen (TPE) 64.734 poin
5. Chen Long (CHN) 62.468 poin
6. Lee Chong Wei (MAS) 62.423 poin
7. Kidambi Srikanth (IND) 57.535 poin
8. Lin Dan (CHN) 54.233 poin
9. Ng Ka Long Angus (HKG) 54.178 poin
10. Kento Momota (JPN) 51.937 poin
| Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
| Sumber | : | bwfbadminton.com, Sportskeeda |
Komentar