Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Perbedaan Mencolok Antara Gamers dan Atlet eSports

By Septian Tambunan - Rabu, 25 Juli 2018 | 12:26 WIB
Ketua Indonesia eSports Association (IeSPA), Eddy Lim, berbicara dalam acara bertajuk penyambutan eSports sebagai olahraga prestasi andalan pada masa depan di High Grounds Icafe, Jakarta Utara, Selasa (24/7/2018).
SEPTIAN TAMBUNAN/BOLASPORT.COM
Ketua Indonesia eSports Association (IeSPA), Eddy Lim, berbicara dalam acara bertajuk penyambutan eSports sebagai olahraga prestasi andalan pada masa depan di High Grounds Icafe, Jakarta Utara, Selasa (24/7/2018).

Ketua Indonesia eSports Association (IeSPA), Eddy Lim, menerangkan perbedaan mencolok antara gamers dan atlet eSports dalam acara bertajuk penyambutan eSports sebagai olahraga prestasi andalan pada masa depan di High Grounds Icafe, Jakarta Utara, Selasa (24/7/2018).

Bermain game kerap dianggap sebagai sesuatu yang negatif.

Padahal, cara pandang tersebut cuma karena minimnya pengetahuan.


Seorang pemuda sedang asyik memainkan eSports di High Grounds Icafe, Jakarta Utara, Selasa (24/7/2018).(SEPTIAN TAMBUNAN/BOLASPORT.COM)

"Main game selama ini dianggap racun," kata Eddy Lim.

"Kita mesti bisa bedakan antara gamers -mereka yang biasanya hanya main game tanpa tujuan- dan atlet eSports," ucap Eddy lagi.

Eddy Lim pun menjelaskan secara detail soal atlet eSports yang harus mempunyai sejumlah faktor penting dalam diri sendiri.

"Atlet eSports dipacu otaknya untuk game strategi bahkan otaknya aktif 110 persen sehingga mesti punya fisik prima jadi harus latian fisik," ujar Eddy Lim.

"Kedua, karena eSports merupakan permainan otak sehingga harus memiliki pengetahuan logic yang kuat, seperti bagus di matematika dan fisika karena itu akan mendukung prestasi mereka di eSports menjadi lebih bagus," tutur Eddy melanjutkan.

(Baca Juga: Otak Atlet eSports per Menit Jalankan 300 Perintah)

Eddy Lim juga menegaskan pentingnya pendidikan untuk atlet eSports.

"Jadi atlet eSports mengapa harus berhenti sekolah? Belum tentu yang berhenti sekolah akan menjadi juara," kata Eddy Lim.

"Pada usia 27 dan 28 tahun atlet eSports akan turun sehingga harus melanjutkan kehidupan dari bekal sekolah. Oleh karena itu, mereka memerlukan pengetahuan logic kuat supaya bisa juara," ucap Eddy menambahkan.


Pelaksana Tugas (plt) Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia, Helen Sarita, berbicara dalam acara bertajuk penyambutan eSports sebagai olahraga prestasi andalan pada masa depan di High Grounds Icafe, Jakarta Utara, Selasa (24/7/2018).(SEPTIAN TAMBUNAN/BOLASPORT.COM)

Menurut Eddy Lim semua yang dipaparkannya adalah nilai-nilai Olympism dalam eSports.

Terkait pengertian Olympism, Pelaksana Tugas (plt) Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia, Helen Sarita, memberikan keterangan.

(Baca Juga: Fauzan, Juara Dunia Karate asal Indonesia, Terinspirasi Jackie Chan dan Bruce Lee)

"Olympism merupakan sebuah falsafah hidup, sebuah cita-cita yang menggabungkan olahraga, budaya, dan pendidikan," ujar dia.

"Olympism juga memiliki nilai-nilai Olimpiade, simbol dan elemen-elemen ikon Olimpiade lainnya," tutur Helen lagi.

Tertarik menjadi atlet eSports, BolaSporter?


Editor : Diya Farida Purnawangsuni
Sumber : BolaSport.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
37
94
2
Barcelona
37
82
3
Girona
37
78
4
Atlético Madrid
37
73
5
Athletic Club
37
65
6
Real Sociedad
37
60
7
Real Betis
37
56
8
Villarreal
37
52
9
Valencia
37
48
10
Alavés
37
45
Klub
D
P
1
Inter
37
93
2
Milan
37
74
3
Bologna
36
67
4
Juventus
36
67
5
Atalanta
36
66
6
Roma
37
63
7
Lazio
37
60
8
Fiorentina
36
54
9
Torino
37
53
10
Napoli
37
52
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X