Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

PBSI Tolak Ikuti Bidding Penyelenggara Major Events hingga 2025, karena...

By Delia Mustikasari - Kamis, 29 November 2018 | 15:34 WIB
 Lapangan pertandingan pada penyelenggaraan Indonesia Masters 2018, 23-28 Januari.
GARRY ANDREW LOTULUNG/KOMPAS.COM
Lapangan pertandingan pada penyelenggaraan Indonesia Masters 2018, 23-28 Januari.

Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) mengambil langkah untuk tidak mengikuti bidding penyelenggara major events BWF (Badminton World Federation) sepanjang 2019 -2025.

Hal ini dikarenakan kebijakan federasi bulu tangkis dunia tersebut dinilai memberatkan negara penyelenggara. 

Enam turnamen yang masuk kategori BWF Major Events adalah Kejuaraan Dunia, Kejuaraan Dunia Veteran, Kejuaraan Dunia Junior, Piala Suhandinata (Kejuaraan Dunia Junior Beregu), Piala Thomas dan Uber, serta Piala Sudirman.

Dalam tiap major event, BWF memberlakukan pembagian komersial 80- 20. Artinya, delapan puluh persen sponsorship exposure dikendalikan penuh oleh BWF, sedangkan negara penyelenggara hanya kebagian porsi dua puluh persen saja.

Sebagai contoh, penempatan logo sponsor pada e-board di pinggir lapangan, backdrop media zone, serta materi promosi lainnya, masuk dalam aturan 80- 20 ini.

Hal ini tentunya menyulitkan bagi negara penyelenggara untuk mencari sponsor yang bisa memenuhi ketentuan ini dengan kebutuhan dana event yang tidak sedikit dan terus meningkat setiap tahunnya.

"PBSI memang mengajukan keberatan kepada BWF tentang hal ini, karena ini memang memberatkan kami sebagai negara penyelenggara," kata Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto seperti dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia.

"Kami berharap BWF bisa mengubah konsep pembagian komersial ini menjadi 60-40 dan 60 persen itu untuk negara penyelenggara," ujar Budiharto.

Sejauh ini sudah tiga negara yang mengambil langkah yang sama yaitu China dan Malaysia. Ketiga negara ini telah mengajukan keberatan kepada BWF atas ketentuan komersial yang dianggap tidak fair.

Baca Juga:

"Berkaca dari Kejuaraan Dunia 2015, saat itu kami sebagai tuan rumah mengalami kerugian karena aturan ini," ucap Kasubid Hubungan International PP PBSI, Bambang Roedyanto.

"Belum lagi makin ke sini makin banyak extra cost yang terus meningkat dan dibebankan kepada negara penyelenggara, termasuk akomodasi, transport dan berbagai biaya lainnya, kalau bisa ya jangan berat sebelah seperti ini," tutur Roedyanto.

Indonesia terakhir kali mengikuti bidding turnamen major events pada 2014.

Kala itu, Indonesia memenangkan bidding sebagai tuan rumah penyelenggara turnamen Kejuaraan Dunia 2015 di Jakarta serta Kejuaraan Dunia Junior dan Kejuaraan Dunia Junior Beregu 2017 di Yogyakarta.

Dengan demikian, Indonesia sementara hanya akan menjadi tuan rumah turnamen yang masuk katrgori BWF World Tour di tiga level yaitu Indonesia Open Super 1000, Indonesia Masters Super 500 serta Indonesia International Badminton Championships Super 100, hingga 2021 mendatang.

Menurut Rudy, hari ini, Kamis (29/11/2018), bidding tuan rumah penyelenggara BWF Major Events 2019 - 2025 tengah berlangsung di kantor pusat BWF di Kuala Lumpur, Malaysia.

Beberapa negara yang diketahui tengah mengikuti bidding diantaranya Jepang, Korea, Makau, India, Rusia dan Thailand dan hasilnya akan dimumkan hari ini, sekitar pukul 18.00 waktu Kuala Lumpur.


Editor : Delia Mustikasari
Sumber : Badminton Indonesia

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Arsenal
35
80
2
Man City
34
79
3
Liverpool
35
75
4
Aston Villa
35
67
5
Tottenham
33
60
6
Man United
34
54
7
Newcastle
34
53
8
West Ham
35
49
9
Chelsea
33
48
10
Bournemouth
35
48
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
33
84
2
Girona
33
71
3
Barcelona
32
70
4
Atlético Madrid
33
64
5
Athletic Club
33
58
6
Real Sociedad
33
51
7
Real Betis
33
49
8
Valencia
32
47
9
Villarreal
33
45
10
Getafe
33
43
Klub
D
P
1
Inter
34
89
2
Milan
34
70
3
Juventus
34
65
4
Bologna
34
63
5
Roma
34
59
6
Atalanta
33
57
7
Lazio
34
55
8
Fiorentina
33
50
9
Napoli
34
50
10
Torino
34
46
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X