Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Jejak Karier Debby Susanto Sebelum Gantung Raket di Istora Senayan

By Doddy Wiratama - Rabu, 23 Januari 2019 | 18:00 WIB
Pebulu tangkis spesialis ganda Indonesia, Debby Susanto, pada babak pertama Indonesia Masters 2019 d
BADMINTON INDONESIA
Pebulu tangkis spesialis ganda Indonesia, Debby Susanto, pada babak pertama Indonesia Masters 2019 d

BOLASPORT.COM - Petualangan Debby Susanto sebagai pemain bulu tangkis profesional resmi berakhir begitu dirinya tersingkir pada babak pertama Indonesia Masters 2019.

Bermain di nomor ganda campuran bersama Ronald Alexander pada Selasa (22/1/2019), Debby Susanto tersisih setelah dikalahkan Mark Lamfuss/Isabel Herttrich (Jerman), 15-21, 13-21.

Meski gagal menutup kariernya dengan indah, tetapi perempuan 29 tahun itu tetap legawa menerima hasil pertandingan yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, semalam.

Hasil di Indonesia Masters 2019 juga tak menggoyahkan tekad Debby Susanto pensiun dari dunia bulu tangkis untuk kemudian mengalihkan perhatiannya secara penuh demi keluarga tercinta.

17 tahun dirasa waktu yang lebih dari cukup bagi Debby untuk menghabiskan tenaga dan pikirannya dalam menjalani latihan serta pertandingan bulu tangkis.

Nama perempuan kelahiran Palembang ini pun rasa-rasanya bakal tetap dikenang sebagai salah satu aset terbaik yang dimiliki Indonesia dalam dunia tepok bulu.

Baca Juga : Indonesia Masters 2019 - Debby Susanto Resmi Akhiri Karier Jadi Pemain

Berdasarkan penelusuran BolaSport.com, Debby Susanto mulai tercatat aktif bermain dalam turnamen internasional BWF saat mengikuti Vietnam International Challenge 2007.

Saat itu Debby masih bermain rangkap bersama Wifqi Windarto pada nomor ganda campuran dan berpasangan dengan Luluk Maria Ulfa untuk ganda putri.

Pada tahun yang sama, Debby Susanto berhasil menjadi juara dunia ganda putri pada level junior saat berpasangan dengan Richi Puspita Dili. 

Sedangkan gelar internasional level senior perdana Debby baru datang pada 2009 saat menjuarai Vietnam International Challenge dengan Pia Zebadiah Bernadet di nomor ganda putri.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

For 17 long years, more than half of my entire life has been fiiled with badminton bring name SUSANTO and INDONESIA. In those 17 years of happiness, joy, blood, sweat and tears, my main focus is badminton, not family or friends but badminton only. But like everything in this world, all things will come to an end, even my badminton career. And now the time comes when i must let go of these racket that i've held so tight, these rakcet that has delivered me to where i am now. Now is the time for my next adventure, my next priority...family. I thank you all sincerely for my fans, family, and my husband and my club that have been supporting and rooting for me tirelessly, and all of my coaches especially kak richard that've helped me a whole lot to reach where i am now. Thanks and byebyeby : Badmintonphoto ☆ selama 17 tahun lebih dari setengah usia saya,saya habiskan dan isi dengan bulutangkis dengan membawa nama susanto dan indonesia.. dalam perjalanan selama 17 tahun banyak suka duka perjuangan keringat dan air mata.. saat itu saya hanya berfokus pada bulutangkis bahkan mengesampingkan keluarga dan teman teman saya. Tapi semua hal di dunia ini semua ada waktunya termasuk waktu saya untuk berkarir di bulutangkis. Dan sekarang saat nya saya melepaskan genggaman raket yang selalu saya pegang dengan erat, melepaskan pegangan raket yang telah membawa saya pada titik saya saat ini.. sekarang saat nya untuk pertualangan dan prioritas baru dalam hidup saya yaitu keluarga. Saya mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya untuk semua yg mendukung saya juga keluarga serta suami saya dan juga klub saya yang telah mensupport karir saya dari kecil.. dan untuk semua pelatih saya di ganda campuran terutama kepada kak richrad mainaky yang telah percaya yakin dan membantu saya mencapai semua hingga saya ada di titik ini sekarang. Terimakasih dan sampai jumpa

A post shared by  Debby  (@debbysusanto) on

Meski gelar pertamanya datang dari nomor ganda putri, Debby Susanto justru mulai difokuskan bermain pada nomor ganda campuran bersama Muhammad Rijal sejak 2011.

Bersama Rijal, nama Debby mulai melambung saat mereka berhasil menjuarai Chinese Taipei Open 2012 dan juga medali emas SEA Games 2013.

Namun performa puncak Debby Susanto pada nomor ganda campuran justru terjadi saat dirinya mulai dipasangkan dengan Praveen Jordan pada awal musim 2014.

Baca Juga : Indonesia Masters 2019 - Nozomi Okuhara Harus Angkat Koper Lebih Cepat

Bersama Praveen, Debby mampu mempersembahkan tiga gelar juara kompetisi BWF dan juga medali emas SEA Games 2015.

Salah satu pencapaian terbaik pasangan Praveen Jordan/Debby Susanto mungkin terjadi pada tahun 2016 saat mereka sukses tampil menjadi juara turnamen bergengsi All England.

Momen saat Praveen Jordan/Debby Susanto berhasil menjadi juara nomor ganda campuran All England 2016.
BWFBadminton
Momen saat Praveen Jordan/Debby Susanto berhasil menjadi juara nomor ganda campuran All England 2016.

Penampilan konsisten mereka pada tahun 2016 turut mengerek posisi mereka dalam daftar ranking ganda campuran dunia versi BWF.

Praveen/Debby tercatat pernah menjadi ganda campuran nomor dua dunia pada daftar yang dirilis pada 27 Oktober 2016, meski hanya bertahan selama satu pekan.

Baca Juga : Indonesia Masters 2019 - Rasa Lelah Tak Halangi Fokus Greysia/Apriyani

Setelah kariernya dirasa mentok, pasangan Praveen Jordan/Debby Susanto pun menjadi "korban" eksperimen PBSI yang mencoba melakukan penyegaran pada nomor ganda campuran.

Seperti diketahui BolaSporter, Praveen dipasangkan dengan pemain yang sebaya, Melati Daeva Oktavianti, sementara Debby menatap masa depan baru bersama Ricky Karandasuwardi.

Sayang, eksperimen PBSI tersebut dapat dibilang kurang berhasil meski Praveen/Melati masih menunjukkan potensi untuk terus berkembang hingga saat ini.

Sementara itu, Debby Susanto yang memang sudah berencana pensiun pada awal 2019 sempat dipasangkan dengan tiga pasangan berbeda pada tiga turnamen pamungkasnya.

Debby Susanto dipasangkan dengan Rinov Rivaldy pada saat Fuzhou China Open 2018, Tontowi Ahmad (Malaysia Masters 2019), dan terakhir Ronald Alexander (Indonesia Masters 2019).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Selamat jalan Sodikin alias Ronaldikin Taucho. . Semoga Almarhum Husnul Khotimah. . #ronaldikin #rip

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on


Editor : Doddy Wiratama
Sumber : bwfbadminton.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
37
88
2
Arsenal
37
86
3
Liverpool
37
79
4
Aston Villa
37
68
5
Tottenham
37
63
6
Chelsea
37
60
7
Newcastle
37
57
8
Man United
37
57
9
West Ham
37
52
10
Brighton
37
48
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Inter
36
92
2
Milan
36
74
3
Bologna
36
67
4
Juventus
36
67
5
Atalanta
35
63
6
Roma
36
60
7
Lazio
36
59
8
Fiorentina
36
54
9
Napoli
37
52
10
Torino
36
50
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X