BOLASPORT.COM - Ayah megabintang Paris Saint-Germain, Neymar, menuturkan satu masalah sang anak setelah meninggalkan FC Barcelona dan memulai karier di Liga Prancis.
Neymar Junior mencicipi atmosfer Liga Prancis sejak dipinang Paris Saint-Germain (PSG) pada musim panas 2017 dari Barcelona.
Kepindahan menuju negara dan budaya yang berbeda memang menuntut Neymar harus melakukan adaptasi.
Mengingat, Neymar diharuskan mampu berinteraksi dengan menggunakan Bahasa Prancis setibanya di PSG.
Baca Juga : Pengakuan Ayah Neymar soal Kans Kepulangan Sang Anak ke Barcelona
Hanya saja, ayah sang pemain mengatakan bahwa kendala putranya berkarier di Liga Prancis bukanlah bahasa.
Melainkan, kurangnya ketegasan wasit-wasit Negeri Mode terhadap para pemain lawan yang berusaha mencederai Neymar Junior.
"Permasalahannya bukanlah Bahasa Prancis, tetapi wasit-wasit di sini harus melindungi pemain," kata Neymar Senior, seperti dilansir BolaSport.com dari laman media Prancis, Telefoot.
"Jika Anda tidak meniup peluit saat pelanggaran, tidak memberi hukuman terhadap sebuah tekel keras, itu adalah sebuah masalah," tuturnya lagi.
Baca Juga : Tanpa Neymar, Paris Saint-Germain Mampu Capai Final Liga Champions
Neymar Junior tercatat dua kali mengalami cedera parah setelah melakukan duel dengan lawannya di kompetisi domestik Prancis.
Pertama, terjadi saat ia terlibat perebutan bola dengan pemain Olympique Marseille, Bouna Sarr, dalam lanjutan Ligue 1 pekan ke-27, 25 Februari 2018.
Duel itu membuat Neymar dililit cedera metatarsal dan harus menepi selama 90 hari.
Kedua, atau yang terbaru, pemain 27 tahun tersebut terpaksa menepi setelah mendapatkan tiga tekel beruntun dari pemain Strasbourg, Moataz Zemzemi, dalam laga Piala Prancis, 23 Januari 2019.
Neymar pun didiagnosis mengalami keretakan tulang kaki dan proses penyembuhan memaksanya absen hingga 1 April mendatang.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | transfermrkt.com, tf1.fr/tf1/telefoot |
Komentar