Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

1 April 2011, April Mop Sekaligus Runtuhnya Rezim Nurdin Halid di PSSI

By Taufan Bara Mukti - Senin, 1 April 2019 | 11:58 WIB
Mantan Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid.
TRIBUN TIMUR/MUH ABDIWAN
Mantan Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid.

BOLASPORT.COM - Sejarah Hari Ini, 1 April 2011, Nurdin Halid lengser dari jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI.

Tanggal 1 April setiap biasanya identik dengan perayaan April Mop atau hari di mana orang-orang dianggap boleh berbohong atau memberi lelucon kepada orang lain tanpa dianggap bersalah.

April Mop, atau April Fools' Day dalam bahasa Inggris, biasa dirayakan oleh orang-orang di seluruh belahan dunia.

Akan tetapi, di Indonesia ada sejarah menarik yang terjadi bertepatan dengan hari April Mop 8 tahun silam.

Baca Juga : Jadwal Semifinal Piala Presiden 2019 - Tim Promosi Dikeroyok Wakil Jawa Timur

Pada 1 April 2011, Ketua PSSI Nurdin Halid akhirnya diberhentikan dari jabatannya yang telah ia emban sejak 2003.

Keputusan itu dikeluarkan oleh induk organisasi sepak bola dunia FIFA menyusul serangkaian kekisruhan di tubuh sepak bola Indonesia.

Nurdin Halid dianggap sosok yang paling bertanggung jawab terhadap kekacauan itu.

Nurdin terpilih sebagai Ketua Umum PSSI pada Rapat Anggota PSSI di Hotel Indonesia tahun 2003.

Semasa kepemimpinannya, Nurdin Halid dikenal sebagai sosok kontroversial karena beberapa kali memimpin organisasi dari balik jeruji besi penjara.

Nurdin Halid, mantan ketua umum PSSI periode 2003-2013.
TRIBUNNEWS.COM
Nurdin Halid, mantan ketua umum PSSI periode 2003-2013.

Kontroversi yang pernah dia buat antara lain:

  • Mengumumkan ide menaturalisasi pemain asing.
  • Menambah jumlah peserta Liga Indonesia tiap tahun sehingga tidak ada klub yang terdegradasi.
  • Menentang penghentian pengucuran dana APBD untuk klub.
  • Mengurangi sanksi Persebaya Surabaya yang sebelumnya terlibat kerusuhan pertandingan secara besar-besaran (dari larangan main di kandang selama dua tahun menjadi hanya larangan sebanyak 3 kali pertandingan kandang).
  • Menolak untuk mundur meski mendapat banyak tekanan, termasuk dari pemerintah dan FIFA.
  • Menyebut kesuksesan timnas Indonesia di Piala AFF 2010 adalah hasil karya Partai Golkar.
  • Mengubah format kompetisi dari satu wilayah menjadi dua wilayah dengan memberikan promosi gratis kepada 10 tim yakni Persegi Gianyar, Persiba Balikpapan, Persmin Minahasa, Persekabpas Pasuruan, Persema Malang, Persijap Jepara, Petrokimia Putra Gresik, PSPS Pekanbaru, Pelita Jaya, dan Deltras Sidoarjo.

Adapun daftar kasus hukum yang menjerat Nurdin Halid adalah sebagai berikut:

  • 16 Juli 2004, Nurdin Halid ditahan sebagai tersangka dalam kasus penyelundupan gula impor ilegal.
    (Hampir setahun kemudian pada 16 Juni 2005, dia dinyatakan tidak bersalah atas tuduhan tersebut oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan dibebaskan. Putusan ini lalu dibatalkan Mahkamah Agung pada 13 September 2007 yang memvonis Nurdin Halid dua tahun penjara).
  • 9 Agustus 2005, terlibat kasus impor beras dari Vietnam dan divonis penjara dua tahun 6 bulan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
  • 17 Agustus 2006, Nurdin Halid dibebaskan setelah mendapatkan remisi dari pemerintah bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia.
  • 13 Agustus 2007, Nurdin Halid kembali divonis dua tahun penjara akibat tindak pidana korupsi dalam pengadaan minyak goreng.

DESAKAN MUNDUR

Berdasarkan Statuta FIFA, seorang pelaku kriminal tidak boleh menjabat sebagai ketua umum sebuah asosiasi sepak bola nasional.

Nurdin Halid menjadi satu-satunya Ketua Umum PSSI yang pernah memimpin dari balik jeruji besi.

Masa jabatan Nurdin juga terbilang lama, meski sempat didesak menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) pada 2008, posisi Ketua Umum PSSI tak juga berganti.

Baca Juga : Rapor Dua Pemain Indonesia di Liga Thailand, Sama-sama Main dan Menang

Nurdin menjadi calon tunggal pada Munaslub tersebut sehingga masa kepemimpinannya menjadi bertambah lagi.

Karena alasan tersebut, Nurdin Halid didesak untuk mundur dari berbagai pihak.

Demo-demo para suporter bermunculan untuk melengserkan Nurdin dari kursi Ketua Umum PSSI.

Bahkan Jusuf Kalla (Wakil Presiden RI saat itu), Ketua KONI, dan FIFA sendiri menekan Nurdin Halid untuk mundur.

FIFA bahkan mengancam untuk menjatuhkan sanksi kepada PSSI jika tidak diselenggarakan pemilihan ulang ketua umum.

Akan tetapi Nurdin Halid bersikeras untuk tidak mundur dari jabatannya sebagai ketua PSSI, dan tetap menjalankan kepemimpinan PSSI dari balik jeruji penjara.

Agar tidak melanggar statuta PSSI, statuta mengenai ketua umum yang sebelumnya berbunyi "harus tidak pernah terlibat dalam kasus kriminal" (bahasa Inggris: "They..., must not have been previously found guilty of a criminal offense....") diubah dengan menghapuskan kata "pernah" (bahasa Inggris: "have been previously") sehingga artinya menjadi "harus tidak sedang dinyatakan bersalah atas suatu tindakan kriminal" (bahasa Inggris: "... must not found guilty of a criminal offense...").

DETIK-DETIK LENGSER

Eks Ketua Umum (Ketum) PSSI, Nurdin Halid (kanan), menghadiri Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI.
DOK. BOLA
Eks Ketua Umum (Ketum) PSSI, Nurdin Halid (kanan), menghadiri Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI.

Setelah masa tahanannya selesai, Nurdin Halid kembali mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI pada Kongres PSSI di Kepulauan Riau tahun 2011.

Demonstrasi pun terjadi di berbagai daerah.

Kelompok suporter mendesak Nurdin Halid mundur dari PSSI sampai-sampai kongres di Riau tersebut menjadi ricuh.

Rentetan kegaduhan itu membuat pemerintah turun tangan.

Baca Juga : Gusti Randa Turut Hadir Rapat Penunjukkan Iwan Budianto Jadi Plt Ketum PSSI

Pemerintah, melalui Menpora Andi Mallarangeng kala itu tak lagi mengakui kepengurusan PSSI di bawah kepemimpinan Nurdin Halid Cs.

Pemerintah, melalui Menpora juga menghentikan pemberian dana APBN kepada PSSI. Pun begitu dengan FIFA.

FIFA kemudian mengambil keputusan tegas melarang Nurdin Halid, Nirwan Dermawan Bakrie, George Toisutta, Arifin Panigoro, ikut serta dalam pemilihan pemimpin di PSSI.

FIFA menunjuk Agum Gumelar untuk menjadi Ketua Komite Normalisasi.

Dalam menjalankan tugasnya, Agum Gumelar dibantu oleh tujuh anggota yang merupakan perwakilan dari Pengurus Provinsi (Pengprov) PSSI.

Akhirnya, pada 9 Juli 2011, PSSI memiliki Ketua Umum yang baru.

Lewat sebuah Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang digelar di Solo, Jawa Tengah, Djohar Arifin terpilih sebagai Ketua Umum PSSI untuk periode 2011-2015, sekaligus mengakhiri rezim Nurdin Halid di PSSI.


Editor : Taufan Bara Mukti
Sumber : berbagai sumber

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
37
88
2
Arsenal
37
86
3
Liverpool
37
79
4
Aston Villa
37
68
5
Tottenham
37
63
6
Newcastle
36
57
7
Chelsea
36
57
8
Man United
36
54
9
West Ham
37
52
10
Brighton
36
48
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
36
93
2
Barcelona
35
76
3
Girona
36
75
4
Atlético Madrid
35
70
5
Athletic Club
35
62
6
Real Betis
35
55
7
Real Sociedad
35
54
8
Villarreal
36
51
9
Valencia
35
48
10
Getafe
35
43
Klub
D
P
1
Inter
36
92
2
Milan
36
74
3
Bologna
36
67
4
Juventus
36
67
5
Atalanta
35
63
6
Roma
36
60
7
Lazio
36
59
8
Napoli
36
51
9
Fiorentina
34
50
10
Torino
36
50
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X