BOLASPORT.COM - Nasib Ernesto Valverde berada di ujung tanduk menyusul tersingkirnya Barcelona dari Liga Champions.
Langkah Barcelona di Liga Champions harus terhenti pada babak semifinal setelah dipermalukan oleh Liverpool.
Liverpool yang bertindak sebagai tuan rumah pada pertemuan kedua semifinal Liga Champions, mampu menggulung Barcelona dengan skor 4-0.
Hasil itu membuat Blaugrana tersingkir. Padahal, mereka sempat jemawa lantaran membabat Liverpool 3-0 pada leg pertama.
Baca Juga : Harga 2 Aktor yang Singkirkan Barcelona Hanya Sepertiga Milik Coutinho
Penampilan buruk Barcelona di Stadion Anfield tidak bisa diterima oleh para pendukung yang terlanjur kecewa.
Mereka menuntut klub untuk segera memecat Ernesto Valverde. Lebih-lebih, ini bukan pertama kali Barcelona asuhan Valverde terkena remontada di Liga Champions.
Musim lalu, Barcelona juga disingkirkan pada babak perempat final kendati meraih menang telak 4-1 atas lawannya saat itu, AS Roma, pada leg pertama.
Baca Juga : Ada 160 ‘Orang Dalam’ Barcelona Jadi Saksi Pesta Liverpool di Anfield
Dilansir BolaSport.com dari Sportskeeda, berikut ini 3 alasan Barcelona untuk mempertimbangkan memecat Valverde.
1. Tidak berani mengambil resiko dan bergantung pada Lionel Messi
Dikenal sebagai pelatih pragmatis, strategi Valverde mudah diprediksi dalam beberapa kesempatan pertandingan termasuk memainkan Arturo Vidal daripada memasang Arthur Melo.
Rotasi yang dilakukan sang pelatih musim ini tampak diambil demi bermain aman dan hanya mengandalkan cara yang sama tanpa inovasi.
Baca Juga : Barcelona Kalah, Media Spanyol Marah dan Beri Nilai 0 kepada 2 Pemain
Selain itu, Valverde juga sangat bergantung pada Lionel Messi untuk menjadi penyelamat Barcelona saat dimainkan.
Ketika Messi dimatikan, Valverde tampak langsung menyerah dan tidak memanfaatkan pemain seperti Malcom dan Ousmane Dembele untuk dimasukkan karena lebih memilih Coutinho
2. Mental cepat puas diri dalam skuat
Kesalahan fatal Barcelona musim lalu saat melawan AS Roma adalah mereka menganggap enteng lawannya saat sudah unggul pada leg pertama.
Hal serupa kembali terjadi saat Barcelona disingkirkan Liverpool baru-baru ini pada semifinal Liga Champions 2018-2019, padahal mereka telah unggul 3-0.
Baca Juga : 3 Strategi Jitu Klopp yang Buat Barcelona Tak Berkutik di Anfield
Berbeda dengan Pep Guardiola dan Luis Enrique yang mampu keluar dari tekanan, mental yang dibangun skuat Blaugrana saat ini tidak memiliki mental yang kuat sebagai tim besar.
Di saat Barcelona dalam keadaan tertinggal atau kebobolan, mereka cenderung tidak mampu memberi perlawanan.
3. Tidak mampu meracik strategi yang tepat
Barcelona memang mendominasi di Spanyol, tetapi mereka dianggap tidak cakap saat berhadapan dengan tim-tim elit Eropa pada gelaran kompetisi antarklub.
Valverde tetap mempertahankan komposisi pemain yang sama walaupun Barcelona dalam posisi unggul, tanpa melihat kondisi permainan lawan.
Baca Juga : Mantan Klub Stefano Lilipaly Pecat Pemain Setelah Tonton Ajax di Liga Champions
Pelatih asal Spanyol tersebut juga dianggap tidak memiliki rencana cadangan yang mumpini saat Messi cedera atau diistirahatkan.
Pemilihan skuat yang kurang tepat membuat pasukan Juergen Klopp mampu meraih kemenangan penting mereka pada leg kedua semifinal Liga Champions.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | sportskeeda.com |
Komentar