Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Mauricio Pochettino, Kisah Anak Petani yang Mencapai Final Liga Champions

By Beri Bagja - Jumat, 10 Mei 2019 | 14:30 WIB
Mauricio Pochettino saat membela Newell's Old Boys.
TWITTER.COM/CANOBOFICIAL_EN
Mauricio Pochettino saat membela Newell's Old Boys.

BOLASPORT.COM - Mauricio Pochettino berhasil membawa Tottenham Hotspur ke final Liga Champions. Dia menyimpulkan perjalanan panjang dalam kariernya dari anak berbakat menjadi pelatih top.

Mauricio Pochettino memandu Tottenham Hotspur menuju final Liga Champions untuk bersua Liverpool.

Laga puncak sesama wakil Inggris akan berlangsung di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid, 1 Juni 2019.

Bagi Pochettino, pencapaian Spurs merupakan jejak bersejarah yang monumental secara pribadi maupun untuk klub London Utara itu.

Sulit dipercaya bahwa seorang anak petani seperti dia bisa membawa tim sekelas Tottenham menuju final pentas antarklub terelite di Eropa.

Baca Juga : Harmoni dan Histori, Jangan Kaget kalau Tottenham Juara Liga Champions

Kisahnya bermula dari sebuah rumah sederhana di Murphy, kawasan pertanian 300-an kilometer dari ibu kota Argentina, Buenos Aires, tiga dasawarsa silam.

Pakar pencarian bakat pemain Argentina, Jorge Griffa, mengetuk jendela rumah sederhana. Sudah dini hari kala itu, sekitar pukul dua.

Griffa disambut dua orang, suami-istri. Ia dipersilakan masuk, lantas berbincang basa-basi soal hasil pertanian mereka.

Griffa langsung mengutarakan tujuannya datang blusukan ke situ dan meminta izin mengintip anak mereka yang sedang tertidur di kamar.

Ketika masuk, Griffa terkesan melihat kaki anak remaja itu. "Kaki yang bagus. Itu kaki pesepak bola!" katanya.

Baca Juga : Ada Istri Cerewet di Balik Kesuksesan Mauricio Pochettino di Tottenham

Anak dengan kaki yang menarik itu ialah Mauricio Pochettino ketika usia 14 tahun.

Momen di atas ialah pertemuan pertama Pochettino dengan Griffa selaku pencari bakat akademi klub Newell's Old Boys dan Marcelo Bielsa, pelatihnya.

Bukan tanpa alasan dua orang berpengaruh di sepak bola akar rumput Argentina itu penasaran mengamati Pochettino.

Kabar angin menyebut ada anak sangat berbakat yang tinggal di kawasan pertanian Murphy, Provinsi Santa Fe.

Singkat cerita, dari hasil blusukan ke tempat tidur, Pochettino pun direkrut Newell's dan menjadi anak buah Bielsa di klub itu, Espanyol, serta Argentina.

Setelah gantung sepatu, karier kepelatihan Pochettino dimulai di Espanyol (2009-2012), Southampton (2013-2014), dan Tottenham sejak 2014.

Dia belum pernah membawa tim asuhannya meraih trofi, tetapi menghadirkan pengaruh besar terhadap perkembangan klub dan karier pemain binaannya.

Baca Juga : Ironi Sepak Bola Inggris, Kuasai Liga Champions dan Liga Europa Tanpa Satu Pun Pelatih Lokal

Awal cerita sebagai anak petani membentuk karakter Pochettino sebagai pria tangguh, sederhana, pekerja keras, tetapi berdaya inteligensi tinggi dalam merancang sesuatu yang terstruktur.

Deretan skill itu ibarat resep lahiriah di kantong Pochettino yang dia bawa berkelana sebagai pesepak bola hingga kini sebagai pelatih.

Pelatih Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino (tengah), bersama timnya merayakan kelolosan ke final Liga Champions setelah menekuk Ajax Amsterdam di Johan Cruyff Arena, 8 Mei 2019.
TWITTER.COM/BBCMOTD
Pelatih Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino (tengah), bersama timnya merayakan kelolosan ke final Liga Champions setelah menekuk Ajax Amsterdam di Johan Cruyff Arena, 8 Mei 2019.

Pria berusia 47 tahun itu adalah seorang family-man. Lelaki ramah, mudah bergaul, tetapi tegas terhadap prinsip.

Karakter kekeluargaan Pochettino sampai mengingatkan publik Spurs akan Bill Nicholson, pelatih tersukses di Tottenham pada dekade 1960 dan 1970-an.

Cliff Jones, winger legendaris andalan Spurs di era kejayaan itu menautkan persamaan filosofi kekeluargaan ala Poche dengan Nicholson.

"Spurs kini sangat kompak dan menyenangkan. Ada komitmen kepada suporter dan klub, sama seperti yang Bill tanamkan di klub ini dahulu," ujarnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Siap ke Madrid! . Angka idealnya berapa ya bolasorter? . #championsleague #ligachampions #tottenham #Liverpoolfc

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on


Editor : Beri Bagja
Sumber : The Guardian, bbc.co.uk, dailymail.co.uk, as.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
37
88
2
Arsenal
37
86
3
Liverpool
37
79
4
Aston Villa
37
68
5
Tottenham
37
63
6
Chelsea
37
60
7
Newcastle
37
57
8
Man United
37
57
9
West Ham
37
52
10
Brighton
37
48
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Inter
36
92
2
Milan
36
74
3
Bologna
36
67
4
Juventus
36
67
5
Atalanta
35
63
6
Roma
36
60
7
Lazio
36
59
8
Fiorentina
36
54
9
Napoli
37
52
10
Torino
36
50
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X