BOLASPORT.COM - Liverpool tidak berniat untuk menjual bek mereka, Dejan Lovren, yang tengah dibidik AC Milan dengan satu alasan kuat yang diyakini menjadi penyebabnya.
Juergen Klopp memercayakan sektor bek tengah Liverpool pada duet Virgil van Dijk dan Joel Matip dengan Joe Gomez sebagai opsi pelapis.
Nama Dejan Lovren justru terpinggirkan.
Musim 2018-2019, Dejan Lovren hanya menjadi starter dalam 15 laga di semua ajang.
Baca Juga: Kerusuhan Pecah di Prancis Setelah Aljazair Pastikan Tiket Final Piala Afrika 2019
Cedera dan kebugaran fisik menjadi kendala Dejan Lovren yang membuat dirinya jarang dipakai oleh Juergen Klopp.
Spekulasi beredar bahwa bek yang menyebut dirinya salah satu pemain belakang terbaik di dunia tersebut menjadi bidikan AC Milan pada bursa transfer musim panas 2019 .
Liverpool ditengarai mematok 25 juta pounds (sekitar Rp 437 miliar) untuk Lovren, tetapi klub tidak memiliki niat untuk melepasnya dengan harga murah.
Meski kesempatan bermainnya terbatas, terdapat satu alasan utama yang membuat Juergen Klopp bakal mempertahankan bek berusia 30 tahun tersebut.
Baca Juga: Baru Bergabung, Christian Pulisic Bakal Dapat Peran Penting di Chelsea
Dilansir BolaSport.com dari Mirror, Juergen Klopp melihat determinasi yang dimiliki oleh sang pemain sebagai alasan utama tetap mempertahankannya di Liverpool.
Kualitas kepemimpinannya membuat Juergen Klopp menaruh hormat pada bek asal Kroasia itu.
Lovren telah menjadi pemain Liverpool sejak 2014 dan menjadi bagian kesuksesan klub dalam membawa tim mencapai final Liga Champions 2018 dan menjuarainya setahun kemudian.
Meski dinilai urakan dan kerap dikritik pendukung, Lovren dapat tampil hebat saat dibutuhkan.
Baca Juga: Luiz: Lampard Memang Legenda Tapi Kini Statusnya Adalah Pelatih
Lovren turut tampil membela Liverpool ketika melawan Bradford City pada Minggu (14/7/2019) setelah pulih dari cedera.
Pada laga tersebut, ia hanya bermain pada babak pertama sebelum digantikan oleh Joe Gomez pada awal babak kedua.
| Editor | : | Beri Bagja |
| Sumber | : | mirror.co.uk |
Komentar