Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

EKSKLUSIF - Teco: Rivalitas Suporter di Indonesia Jangan Kebablasan

By Muhammad Robbani - Selasa, 30 Juli 2019 | 19:30 WIB
Pelatih Bali United Stefano Cugurra alias Teco menjawab pertanyaan wartawan di Stadion Patriot Chandrabhaga, Kota Bekasi, Sabtu (2/3/2019).
MUHAMMAD ROBBANI/BOLASPORT.COM
Pelatih Bali United Stefano Cugurra alias Teco menjawab pertanyaan wartawan di Stadion Patriot Chandrabhaga, Kota Bekasi, Sabtu (2/3/2019).

BOLASPORT.COM - Insiden yang melibatkan suporter klub di Indonesia masih saja terus ada, seperti yang baru-baru ini terjadi di Makassar.

Oknum suporter di Makassar melempari bus yang mengangkut rombongan Persija Jakarta di sekitaran area Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Sabtu (27/7/2019).

Saat itu, Persija baru saja menggelar latihan resmi sebagai persiapan untuk bertanding menghadapi PSM Makassar pada leg kedua final Piala Indonesia 2018 yang akan digelar Minggu (28/7/2019).

Hal lain dialami skuat Bali United yang harus diantar menggunakan kendaraan rantis (taktis) sepulangnya dari Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Jumat (26/7/2019).

Pihak kepolisian secara mendadak menyediakan rantis sebagai tindakan preventif agar tak terjadi hal-hal tak diinginkan terhadap skuat Bali United yang mengalahkan Persib Bandung 2-0.

Berbagai pengamanan ketat pun diterapkan pada laga-laga besar seperti pertemuan Persija Jakarta Vs Persib Bandung atau Persebaya Vs Arema.

Baca Juga: Rangkuman Berita Final Piala Indonesia, PSM Vs Persija Ditunda, hingga Suporter Kena Panah

Pada laga-laga tersebut akan ada banyak personel keamanan berjaga-jaga di sekitaran stadion, seperti yang terjadi pada duel Persija Vs Persib, 10 Juli 2019.

Petugas keamanan mengamankan partai Persija vs Persib di Stadion Gelora Bung Karno, Rabu (10/7/2019).
MOCHAMAD HARY PRASETYA/BOLASPORT.COM
Petugas keamanan mengamankan partai Persija vs Persib di Stadion Gelora Bung Karno, Rabu (10/7/2019).

Ada sekitar lebih dari 12 ribu personel keamanan yang terdiri atas TNI dan Polri tersebar di ring 1, 2, hingga 3.

Padahal dalam aturan FIFA, pihak keamanan, dalam hal ini Polisi dan TNI, dilarang berada di area dekat stadion karena sepak bola punya aturan sendiri soal keamanan.

Sementara di Indonesia, sudah lazim terlihat ada kendaraan rantis terparkir di sekitaran stadion pada laga-laga panas.

Pelatih Bali United, Stefano Cugurra alias Teco pun memberikan pandangannya.

Teco yang merupakan asal Brasil, tak pernah menghadapi situasi serupa di negara asalnya, ataupun di negara-negara lain tempatnya pernah berkarier.

Eks pelatih fisik Persebaya itu pernah berkarier di negara-negara seperti Amerika Serikat, Italia, Arab Saudi, Thailand, Malaysia, Singapura.

Berikut petikan wawancara eksklusif BolaSport.com dengan Stefano Cugurra.

Di Indonesia, tim diangkut dengan kendaraan taktis. Mengacu peraturan FIFA, tak boleh polisi ada di sekitar stadion. Bagaimana coach memandangnya, apakah di Brasil ada situasi serupa?

Di Brasil saya pikir tidak ada. Tapi di Argentina waktu final Copa Libertadores ketika dua tim dari Argentina (River Plate Vs Boca Juniors), bus dilempari.

Pertandingan kemudian digelar di negara lain (Madrid). Di Argentina fanatik juga.

Saya pikir ini kurang bagus. Seperti hari ini (Bali United pulang naik rantis usai hadapi Persib), banyak pemain baru di Liga Indonesia. "Kenapa, kenapa ini? Ada bom atau apa?". Lalu kami informasikan, ini supaya lebih aman.

Mungkin di jalan ada orang sudah mabuk atau apa, sudah marah terus mau lempar, ketika dalam bus, kamu bisa kena. Kalau di rantis kamu lebih aman.

Pemain Bali United, Irfan Bachdim saat hendak menaiki kendaraan rantis untuk meninggalkan Stadion Si Jalak Harupat, seusai kalahkan Persib Bandung 2-0, Jumat (26/7/2019).
MUHAMMAD ROBBANI/BOLASPORT.COM
Pemain Bali United, Irfan Bachdim saat hendak menaiki kendaraan rantis untuk meninggalkan Stadion Si Jalak Harupat, seusai kalahkan Persib Bandung 2-0, Jumat (26/7/2019).

Tapi, pasti feeling buat semua yang ada di dalam (rantis) kurang bagus. Saya musim lalu (saat di Persija) datang ke Bandung, saya dua jam dari hotel ke stadion di dalam ini (rantis), dua jam, lho.

Pemain saya di dalam rantis (memeragakan gestur membungkuk ketakutan). Saya tahu ini rivalitas terlalu tinggi. Lebih bagus kamu di dalam ini (rantis), kalau di bus bahaya.

Indonesia dari media atau manajemen harus banyak buat berita, buat mereka sudah fanatik, stadion sudah penuh, itu bagus sekali.

Negara lain mungkin Thailand, Vietnam, dulu penuh, sekarang enggak ada penonton lagi.

Kamu main di Vietnam tak ada orang (penonton). Di Thailand kamu lihat di televisi, dia fokus ke lapangan.

Kenapa? Enggak ada orang, tapi dulu penuh. Indonesia penuh sekarang, saya mau tidak terlalu fanatik. Tidak usah rivalitas terlalu tinggi.

Saya suka yang Persija main di SUGBK lawan Persib. Saya suka waktu sesi foto tim.

Saya pikir contoh ini sangat bagus. Mereka punya rivalitas, tapi bisa bersama. Kita fight di lapangan, semua mau menang. Tapi selesai pertandingan harus selesai, friend.

Skuat Persija Jakarta dan Persib Bandung berfoto bersama sebelum bertanding di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Rabu (10/7/2019).
FERI SETIAWAN/BOLASPORT.COM
Skuat Persija Jakarta dan Persib Bandung berfoto bersama sebelum bertanding di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Rabu (10/7/2019).

Harus terima kamu menang atau kalah atau seri. Saya harus terima sebagai pelatih, kamu harus terima sebagai penonton.

Hari ini kami menang lawan Persib, lawan sangat mau menang, tapi tak bisa cetak gol hari ini.

Ini sepak bola, ketika selesai semua harus terima. Dari media, manajemen harus dekat dengan ketua suporter buat ini lebih bagus ke depannya.

Sepak bola luar ada istilahnya bubble match. Polisi mengawal ketat suporter tim tamu untuk bisa datang ke markas klub rival. Di Indonesia bisa seperti ini coach?

Saya pikir bagus waktu polisi bisa jaga, biar tak ada masalah itu bagus. Saya juga 2003 datang ke Persebaya.

Kompetisi pertama saya di Indonesia adalah Piala Emas Bang Yos, saya di Persebaya melawan Persija.

Kami kalah penalti, tapi tribune ada oranye (The Jakmania) ada bonek juga. Penuh di sana. Saya datang ke Indonesia, stadion besar sekali dan penuh dan ada dua kelompok suporter.

Sebelumnya bonek juga tak bisa ke Lamongan (bonek pernah bertikai dengan LA Mania, suporter Persela Lamongan).

Kelompok suporter Persela, La Mania, dan kelompok pendukung Persebaya, Bonek, di Stadion Surajaya, Lamongan, Jumat (30/3/2018).
SAHLUL FAHMI/BOLASPORT.COM
Kelompok suporter Persela, La Mania, dan kelompok pendukung Persebaya, Bonek, di Stadion Surajaya, Lamongan, Jumat (30/3/2018).

Tapi sekarang saya lihat bonek sudah bisa (datang ke Lamongan karena keduanya sudah berdamai). Ini mungkin contoh buat yang lain.

Seperti yang kamu bilang, polisi harus benar-benar siap buat situasi seperti ini, tapi lebih bagus dari kejadian sebelum waktu suporter tak boleh datang, lalu satu-dua orang datang sendiri.

Kamu sudah tahu yang meninggal, dipukul (berkaca dari kasus Haringga Sirla, The Jakmania yang meninggal di Bandung pada 2018). Saya pikir harus berubah.

Tapi, semua harus jalan dari PSSI. PSSI harus berpikir banyak untuk perbaiki situasi ini.


Editor : Beri Bagja
Sumber : BolaSport.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Arsenal
37
86
2
Man City
36
85
3
Liverpool
37
79
4
Aston Villa
37
68
5
Tottenham
36
63
6
Newcastle
36
57
7
Chelsea
36
57
8
Man United
36
54
9
West Ham
37
52
10
Brighton
36
48
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
35
90
2
Barcelona
35
76
3
Girona
35
75
4
Atlético Madrid
35
70
5
Athletic Club
35
62
6
Real Betis
35
55
7
Real Sociedad
35
54
8
Valencia
35
48
9
Villarreal
35
48
10
Getafe
35
43
Klub
D
P
1
Inter
36
92
2
Milan
36
74
3
Bologna
36
67
4
Juventus
36
67
5
Atalanta
35
63
6
Roma
36
60
7
Lazio
36
59
8
Napoli
36
51
9
Fiorentina
34
50
10
Torino
36
50
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X