Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Kim Ji-hyun, Eks Pelatih Korsel yang Sampai Saat Ini Masih Kagumi Susy Susanti

By Nestri Yuniardi - Rabu, 14 Agustus 2019 | 16:09 WIB
Setelah menyudahi kariernya sebagai sebagai  pelatih bulu tangkis Korea Selatan, kini Kim Ji-hyun hijrah ke India untuk melatih skuad tunggal putri.
ANDREAS JOEVI/BOLASPORT.COM
Setelah menyudahi kariernya sebagai sebagai pelatih bulu tangkis Korea Selatan, kini Kim Ji-hyun hijrah ke India untuk melatih skuad tunggal putri.

BOLASPORT.COM – Setelah menyudahi kariernya sebagai sebagai salah satu pelatih bulu tangkis nasional Korea Selatan, kini Kim Ji-hyun telah hijrah ke India untuk melatih skuad tunggal putri.

Bagi sebagian kalangan penggemar bulu tangkis Tanah Air, nama Kim Ji-hyun mungkin terdengar asing.

Namun, ketika melihat wajah serta gaya melatih dari Kim Ji-hyun dari pinggir lapangan pertandingan, kiprahnya sebagai pelatih spesialis tunggal putri Negeri Ginseng tentu sudah sering terlihat.

Baca Juga: Jadwal Akita Masters 2019 - Ihsan Maulana Buka Perjuangan Indonesia pada Hari Ke-2

Ya, Kim Ji-hyun biasanya terlihat menemani dan memberikan arahan kepada Sung Ji-hyun dkk dalam pertandingan suatu turnamen. 

Akan tetapi, sejak awal tahun 2019, pelatih berusia 44 tahun itu sudah menjadi bagian dari tim pelatih tunggal putri nasional bulu tangkis di India. 

Pasca-turnamen Asian Games 2018, sebagian besar tim pelatih bulu tangkis Korea Selatan memang "diminta" mundur oleh Asosiasi Bulu Tangkis Korea Selatan (Badminton Association of Korea/BKA).

Keputusan tersebut disinyalir tidak lepas dari hasil nirmedali yang diperoleh tim Korea Selatan pada pesta empat tahunan se-Asia tersebut.

Sebelum hijrah ke India, Kim Ji-hyun biasa terlihat melatih tim tunggal putri Korea Selatan seperti Sung Ji-hyun dan juga pernah menangani skuat bulu tangkis Selandia Baru.

Kim Ji-hyun (Kanan) saat bersama dua tunggal putri Korea Selatan, Sung Ji-hyun (kiri) dan Bae Yeon-ju (tengah)
nzba.net.nz
Kim Ji-hyun (Kanan) saat bersama dua tunggal putri Korea Selatan, Sung Ji-hyun (kiri) dan Bae Yeon-ju (tengah)

Sebelum menjadi pelatih, Kim Ji-hyun merupakan pemain tunggal putri Korea Selatan pada era 1980-1990an.

Rekan yang juga rival satu generasinya adalah Bang Soo-hyun, Camilia Martin (Denmark), Gong Ruina (China), dan pemain tunggal putri legendaris Indonesia, Susy Susanti.

Menurut kacamata Kim Ji-hyun, permainan pada nomor tunggal putri saat ini mulai berubah.

Perubahan tersebut dinilai Kim terjadi dalam segi kecepatan ritme bermain.

Padahal, saat era bulu tangkis Kim, permainan tunggal putri lebih banyak membutuhkan aspek kebugaran.

Baca Juga: Jelang Kejuaraan Dunia 2019, Presiden BAM Pacu Semangat Skuad Malaysia

“Jika seorang tunggal putri tidak bisa fit, maka matilah dia (pasti kalah -red). Saya pikir kebugaran fisik yang dibutuhkan di zaman saya jauh lebih besar dibanding sekarang,” ucap Kim yang dikutip BolaSport.com dari laman BWF.

“Jadi pada dasarnya, dahulu kami harus bersiap untuk setidaknya bermain hingga durasi dua jam. Dan selama dua jam itu kami banyak bermain dropshot, dan jenis pukulan stroke yang bagus,” kata dia.

Seolah bernostalgia, Kim Ji-hyun pun mengingat-ingat momen pertandingannya saat berhadapan dengan Susy Susanti.

Baca Juga: Pelatih Nilai Gaya Main Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan Alami Perubahan

“Para tunggal putri pada era saya jarang membuat kesalahan sendiri,” ucap Kim.

“Apalagi Susy Susanti. Sungguh sulit melawan Susy Susanti. Bagaimana bisa dia bermain sebagus itu, dia sering bermain reli panjang, jarang membuat kesalahan sendiri, pukulannya bersih, dropshot-nya cantik,”

"Satu setengah jam (berhadapan dengan Susy -red), sudah pasti anda pasti kalah. Apalagi jika itu dimainkan di Indonesia, hanya setengah jam saja sudah dipastikan anda kalah,” kata Kim melanjutkan.

Pada sisi lain, Kim yang kini secara aktif menangani Pusarla Venkata Sindhu menyebut bahwa menjadi pelatih bukan hanya sekadar melatih.

Baca Juga: Praveen Jordan Masih Penasaran Kalahkan Pasangan Nomor Dua Dunia

Namun, dia juga berprofesi sebagai motivator sekaligus konselor.

“Faktor nomor satu adalah rasa saling percaya dengan pemain. Kalau tidak, lalu bagaimana? Sebagai pelatih harus percaya kepada diri sendiri dan percaya kepada pemain yang dibimbing,” tutur peraih medali perunggu Kejuaraan Asia 1994 itu.

“Selalu berpikir positif. Apapun yang terjadi, sebagai pelatih saya harus membangun atmosfer (suasana) positif utnuk para pemain yang saya didik,” ucap dia.

“Pemain saya kalah, berarti saya juga kalah,” ucap Kim lagi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Membujuk teman lama. . #messi #neymar #barcelona #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on


Editor : Diya Farida Purnawangsuni
Sumber : BWF

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Arsenal
35
80
2
Man City
34
79
3
Liverpool
35
75
4
Aston Villa
35
67
5
Tottenham
34
60
6
Man United
34
54
7
Newcastle
34
53
8
Chelsea
34
51
9
West Ham
35
49
10
Bournemouth
35
48
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
33
84
2
Barcelona
33
73
3
Girona
33
71
4
Atlético Madrid
33
64
5
Athletic Club
33
58
6
Real Sociedad
33
51
7
Real Betis
33
49
8
Valencia
33
47
9
Villarreal
33
45
10
Getafe
33
43
Klub
D
P
1
Inter
34
89
2
Milan
34
70
3
Juventus
34
65
4
Bologna
34
63
5
Roma
34
59
6
Atalanta
33
57
7
Lazio
34
55
8
Fiorentina
33
50
9
Napoli
34
50
10
Torino
34
46
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X