Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Serie A Ti Amo - Usaha Pekerja Kantoran Milenial Alexis Sanchez yang Makan Tuan

By Thoriq Az Zuhri Yunus - Minggu, 29 September 2019 | 17:33 WIB
Selebrasi Alexis Sanchez saat mencetak gol debut ke gawang Sampdoria di Stadion Comunale Luigi Feraris, pada laga pekan ke-6 Liga Italia, Sabtu (18/9/2019).
TWITTER.COM/INTER
Selebrasi Alexis Sanchez saat mencetak gol debut ke gawang Sampdoria di Stadion Comunale Luigi Feraris, pada laga pekan ke-6 Liga Italia, Sabtu (18/9/2019).

BOLASPORT.COM - Seperti pemuda milenial pada umumnya, Alexis Sanchez ingin bekerja di tempat yang memberikannya kenyamanan. Inter Milan kantor yang sempurna.

Serie A Ti Amo adalah seri mingguan BolaSport.com yang membahas lebih dalam dan sisi lain Liga Italia. Baca tulisan Serie A Ti Amo lainnya di sini.

Dalam satu setengah tahun terakhir, Alexis Sanchez sudah berpindah klub dua kali. Sesuatu yang mungkin terlihat biasa bagi generasi milenial.

Saat ini, jika generasi milenial berkumpul, obrolan mereka kemungkinan besar tak jauh-jauh dari second income, cara membeli rumah, atau sambat tentang keadaan kantor yang tak nyaman.

Kesedihan karena merasa kurang dihargai di tempat kerja, gaji yang tak sepadan, atau bos yang tak memahami pekerjanya memang biasa tampak dari milenial alias generasi Y yang lahir tahun 80 sampai 90-an.

Alexis Sanchez tak berbeda dari milenial pada umumnya. Ia ingin pergi dari Arsenal untuk menuju klub yang lebih berpeluang meraih gelar, kantor di Manchester kemudian jadi tujuan.

Sayang, di Teater Impian, harapannya justru harus patah dengan suasana kerja yang tak mengenakkan. Setidaknya Alexis Sanchez pribadi mengakui hal tersebut, Jose Mourinho sebagai bos juga berkata demikian.

"Saya bahagia saat berada di Manchester United, tetapi saya selalu berkata bahwa ingin bermain," ujar Sanchez. "Jika mereka membiarkan saya bermain, saya akan berjuang semampunya. Kadang saya bermain 60 menit lalu laga berikutnya tak turun lagi, saya tak tahu kenapa."

Baca Juga: Liga Inggris MadLad - Pilihan Striker Palsu Man United: Lingard atau Solskjaer

Gaji super besar dan iming-iming untuk bisa meraih trofi nyatanya tak cukup mampu untuk membuat kesedihannya hilang. Masalahnya, Sanchez memang dibayar namun tak pernah melakukan pekerjaan yang ia sukai: bermain sepak bola.

Keadaan berbeda ketika ia membela tim nasional. Di sana ia dihargai dan diberikan waktu bermain. Ia mencetak dua gol sepanjang gelaran Copa America lalu.

"Saya pikir saya merasa bahagia ketika bermain untuk tim nasional," tutur pria berkebangsaan Cile ini.

"Saya merasa Sanchez sebagai pria yang tak bahagia," kata Jose Mourinho, eks pelatihnya di Man United. "Saya rasa di setiap pekerjaan, saat Anda merasa tak bahagia, tak mudah untuk menunjukkan performa yang baik."

"Mungkin saya salah. Mungkin saya yang gagal membuat dia menunjukkan permainan terbaik. Akan tetapi kenyataannya adalah saya merasa Sanchez adalah 'pria yang sedih'."

"Mungkin saja di Italia dia akan mengembalikan kebahagiaannya. Saya harap ia bisa, saya selalu mendoakan yang terbaik untuk setiap pemain."

Berbekal hanya lima gol dalam 45 laga, Sanchez kemudian meninggalkan Inggris untuk kini pindah kantor ke Italia, tepatnya di Kota Milan.

Awal musim di Inter Milan, ia sempat dua kali tampil sebagai cameo selama 17 menit pada laga kontra Udinese dan Lazio. Setelah kini kembali bugar, baru saat lawan Sampdoria, Sabtu (28/9/2019), ia turun dari menit pertama.

Laga ini digunakan Sanchez untuk menunjukkan apa yang sebenarnya bisa ia raih dengan kondisi ruang ganti yang tepat. Bosnya Antonio Conte percaya padanya, rekan-rekan yang mendukung, dan tekanan yang tak begitu besar dari pihak luar.

Baca Juga: Pria Keturunan Indonesia Disiapkan Manchester City Jadi Pengganti Guardiola

Saat laga memasuki menit ke-20, tendangan Stefano Sensi mengenai punggung Sanchez dan masuk ke gawang lawan. Meski kemudian gol ini dicatat gol milik Sensi, Sanchez punya peran besar di sana.

Hal berbeda terjadi dua menit kemudian ketika kali ini tendangan Sensi ia lanjutkan sendiri untuk menjadi gol. Gol perdana Sanchez berseragam Il Biscione.

Usaha luar biasa Sanchez ini kemudian ia ingin lengkapi dengan gol penutup kemenangan. Jika ia dilanggar di kotak penalti dan kemudian menjadi gol pelengkap Inter, kontribusinya malam itu bisa dibilang akan sangat laur biasa.

Sayang, usaha yang luar biasa ini kemudian justru seperti senjata makan tuan. Pada menit ke-46 ia terjatuh di dalam kotak terlarang. Bukan mendapat penalti, Sanchez justru diusir keluar lapangan oleh wasit karena dianggap melakukan diving.

Untung bagi Sanchez, Inter tetap bisa membawa pulang kemenangan dan masih kokoh di puncak klasemen sementara Serie A.

Lebih untung lagi bagi dirinya bahwa kantornya kali ini tak memberikan tekanan berlebih. Komentar Conte usai laga tak ada yang sama sekali menyudutkan Sanchez, ia hanya mendapat wejangan untuk lebih hati-hati ketika sudah mendapat kartu kuning.

"Kami beruntung, yang pelatih bisa lakukan hanyalah menyuruh mereka untuk lebih hati-hati," ujar Conte. "Itu akan jadi pengalaman berharga dan membuat kami lebih dewasa."

Lewat Instagram-nya, Sanchez berkata bahwa ia "Senang dengan kemenangan ini, begitu juga dengan sikap yang ditunjukkan tim, dan dua gol saya. Akan tetapi saya tak bahagia karena kartu merah yang tak fair. Sekarang berpikir untuk laga selanjutnya!"

Masalahnya bagi Sanchez, laga selanjutnya di Liga Italia harusnya bisa menjadi titik balik karier yang membuatnya ia kembali diperhitungkan, ia jutsru harus absen pada laga super penting.

Baca Juga: Minim Jatah Main, Suksesor Hazard di Chelsea Akui Alami Frustrasi

Pekan depan Inter akan menjamu rival terberat mereka di Liga Italia, Juventus, pada laga di Stadion Guiseppe Meazza, Senin (7/10/2019) pukul 01.45 WIB.

Dengan harapan ia bisa meraih gelar juara di kantor baru, harapan yang pernah ia miliki saat hijrah ke Man United, Sanchez kini justru tak bisa ikut berkontribusi pada laga tersebut.

Milenial mana yang tak ingin menaklukkan dunia di bawah kakinya? Bekerja di kantor yang kemudian bisa menaklukkan raksasa penguasa pasar dalam sewindu terakhir.

Sayang, Sanchez bukan milenial yang akan membantu Inter melakukan hal tersebut. Setidaknya untuk pertemuan di paruh pertama Serie A musim ini.

Akan tetapi yang terpenting bagi Alexis Sanchez, sepertinya kini ia sudah menemukan tempat yang tepat bagi dirinya untuk bisa kembali berkarya sebagai salah satu penyerang paling mematikan di dunia.

Baca artikel Serie A Ti Amo lainnya di sini.


Editor : Thoriq Az Zuhri Yunus
Sumber : BolaSport.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
36
85
2
Arsenal
36
83
3
Liverpool
36
78
4
Aston Villa
36
67
5
Tottenham
36
63
6
Newcastle
36
57
7
Chelsea
35
54
8
Man United
35
54
9
West Ham
37
52
10
Bournemouth
37
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
34
87
2
Girona
35
75
3
Barcelona
34
73
4
Atlético Madrid
34
67
5
Athletic Club
34
61
6
Real Sociedad
34
54
7
Real Betis
34
52
8
Valencia
34
47
9
Villarreal
34
45
10
Getafe
34
43
Klub
D
P
1
Inter
36
92
2
Milan
35
71
3
Juventus
35
66
4
Bologna
35
64
5
Atalanta
34
60
6
Roma
35
60
7
Lazio
35
56
8
Napoli
35
51
9
Fiorentina
34
50
10
Torino
35
47
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X