"Saya terus ketinggalan, tapi di akhir-akhir lawan banyak melakukan kesalahan sendiri. Dan mungkin gerakannya nggak bisa luwes karena dia kan lagi sakit pinggang,” imbuhnya.
Menghadapi lawan yang sedang tidak dalam kondisi ideal, Fitriani justru lengah di gim pamungkas.
Keunggulan yang terus dikantonginya dari He sejak awal gim tidak dapat dia konversi menjadi kemenangan.
Fitriani sebenarnya tinggal membukukan satu angka terakhir saat kedudukan 20-16. Namun malang baginya, He justru mampu menyusul usul enam poin berurutan sehingga menang dramatis 22-20.
"Pada gim kedua , saya sedikit menang angin dan kurang bisa mengontrolnya. Di gim ketiga sudah unggul 20-16, saya buru-buru menyerang, tapi dia sudah siap terus. Ujung-ujungnya Fitri yang mati," sesal pemain kelahiran Garut ini.
"Terus setelah itu dia banyak spekulasi, sementara saya dari awal defendnya lagi kurang rapat. Tadi feelingnya juga kurang dapet."
Pada akhirnya, Fitriani mengakui bahwa dirinya lengah.
"Padahal dia lagi sakit pinggang, tapi saya nggak bisa memanfaatkannya. Tapi tadi kerasa banget juga kalau dia ya nggak mau menyerah gitu aja,” ujarnya.
Baca Juga: French Open 2019 - Tersingkir Dini, Ahsan/Hendra Mengaku Tertekan
Skuad Merah Putih tinggal menyisakan lima wakil sebagai tumpuan harapan mendulang medali di French Open 2019.
Sekalipun kehabisan amunisi di nomor tunggal putri dan ganda putri, tim Indonesia masih berpeluang merebut gelar juara di nomor tunggal putra, ganda putra, serta ganda campuran.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar