BOLASPORT.COM - Carut-marut penyelenggaraan SEA Games 2019 yang tersebar di media sosial membuat para warganya khawatir.
Kini beberapa perusahaan swasta di Filipina mulai ambil bagian untuk "menyelamatkan" penyelenggaraan SEA Games 2019.
Presiden Federasi Sepak Bola Filipina (PFF), Mariano Araneta mengonfirmasi bila salah satu sekolah swasta di Alabang, Southridge School bis aidgunakan bagi tim untuk latihan karena terdapat fasilitas lapangan sintesis.
"Kami sedang melihat apa-apa saja yang kurang. Ada beberapa orang dan perusahaan (swasta) yang ingin membantu agara SEA Games berhasil," kata Araneta dilansir BolaSport.com dari Sports Inquirer.
"Kami bukan ingin mengritik tetapi membantu," tambahnya.
Araneta mengklarifikasi bahwa peran PFF sangat terbatas pada penyelenggaraan SEA Games 2019.
Baca Juga: SEA Games 2019 - Kena Penalti, Tim Polo Air Putra Indonesia Batal Menang dari Tuan Rumah
Hal ini dikarenakan minimnya komunikasi antara PFF dengan pihak panitia penyelenggara SEA Games (PHISGOC).
Selain sekolah yang bisa dipakai untuk latihan, sebuah perusahaan transportasi, Vallacar Transit juga menyediakan 18 bus untuk keperluan transportasi tim yang berlaga di SEA Games 2019.
Pemilik Vallacar Transit, Leo Rey Yanson kebetulan adalah pemilik klub raksasa Filipina, Ceres-Negros.
Bus dari Vallacar Transit ini juga yang menjadi kendaraan timnas U-22 Indonesia saat mereka tiba di bandara Manila, untuk menuju hotel pada Sabtu (23/11/2019).
Sebelumnya, komplain soal bus untuk transportasi datang dari rombongan tim Timor Leste dan Myanmar.
Menurut kabar yang diunggah akun Facebook ASEAN Football News, Sabtu (23/11/2019), timnas Timor Leste tiba di bandara pada pukul 5.00 waktu setempat.
NOW FOR SOME GOOD NEWS! Newer, more comfortable buses made available for 17 football teams participating in the Southeast Asian Games courtesy of Vallacar Transit and @CeresNegrosFC owner Leo Rey Yanson who is helping out in coordination with the Philippine Football Federation. pic.twitter.com/KHbP1C32sM
— Cedelf P. Tupas (@cedelfptINQ) November 26, 2019
Baca Juga: Klasemen Sepak Bola SEA Games 2019, Indonesia dan Malaysia Sejajar
Namun, mereka harus menunggu hampir tiga jam lamanya untuk menanti bus jemputan yang akan membawa tim ke hotel.
Bus yang ditunggu-tunggu akhirnya datang sekitar pukul 8.00 waktu lokal.
Parahnya, kontingen Timor Leste malah diantar ke hotel yang salah!
Sementara Myanmar mendapatkan bus yang sempit dan seperti bus untuk anak-anak sekolah.
Lalu, ada rombongan timnas U-22 Kamboja yang dilaporkan terpaksa tidur di karpet karena ruangan hotel mereka belum disiapkan oleh panitia.
Mereka juga harus menunggu transportasi dari bandara ke hotel selama 8 jam.
Selain atlet dari negara lain, carut marut akomodasi SEA Games 2019 juga dialami oleh wartawan.
Sejumlah wartawan yang sudah berada di Filipina sejak minggu lalu dan hingga kini belum menerima kartu akreditasi, meski memang SEA Games 2019 belum resmi dibuka.
Baca Juga: Sengaja Bertahan, Ini Strategi Timnas U-22 Indonesia Saat Menang atas Thailand
Buses from Ceres are visibly seen outside of the Binan Football Stadium. The Philippine Football Federation earlier secured 18 buses from Ceres after transportation issues marred the arrival of several teams #SEAG2019 @mbsportsonline pic.twitter.com/reM8sU9uhs
— Jonas Terrado (@jonastsinelas) November 26, 2019
"Saya tidak tahu apa masalahnya. Mereka sudah mempunyai data saya seharusnya bisa mencetak dan memberikan ID kepada saya," kata Grandoys Zafna, salah seorang jurnalis dilansir BolaSport.com dari CNN Philippines.
"Saya tidak tahu mengapa mereka tidak melakukan itu dan mereka tidak memberi saya ID," tambahnya.
Sebanyak 11 negara akan bersaing meraih prestasi tertinggi di 56 cabang olahraga yang dipertandingkan dengan merebutkan total 530 medali emas.
Menurut rencana, upacara pembukaan SEA Games 2019 akan diadakan di Philippine Arena, Manila, Filipina, pada Sabtu (30/11/2019).
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | inquirer.net, CNNPhilippines.com |
Komentar