/photo/2019/11/14/2407792283.jpg)
BOLASPORT.COM - Pelatih Persela Lamongan, Nilmaizar menjelaskan, Mereka masih cemas timnya akan degradasi ke Liga 2 musim depan.
Persela Lamongan sukses mengalahkan PSS Sleman dengan skor 1-0 pada laga pekan ke-32 Liga 1 2019 di Stadion Surajaya, Rabu (11/12/2019).
Satu gol tunggal Persela Lamongan ke gawang PSS Sleman diciptakan oleh Sugeng Effendi pada menit ke-57.
Kemenangan berharga atas PSS Sleman, membuat Persela berhasil menempati peringkat ke-12 klasemen sementara Liga 1 2019 dengan 40 poin.
Baca Juga: Pascasikat Indonesia, Vietnam Langsung Lupakan Emas demi Satu Misi Besar
Di sisi lain, PSS Sleman menempati posisi ketujuh klasemen sementara Liga 1 2019 dengan 44 poin.
Baca Juga: Persela Vs PSS Sleman - Kedua Tim Sama Kuat pada Babak Pertama
Meski meraih kemenangan atas PSS Sleman, Nilmaizar belum merasa tenang.
Dilansir BolaSport.com dari laman Kompas, Kamis (12/12/2019), Nil menolak anggapan bahwa skuad asuhanya sudah aman dan terhindar dari ancaman degradasi.
Meski saat ini, mereka sudah terpaut tujuh poin dari Badak Lampung FC selaku penghuni peringkat teratas zona merah.
Nilmaizar pun mengatakan bahwa secara matematika posisi Persela Lamongan belum aman.
"Kalau secara matematika belum, karena kan kalau saya lihat, Semen Padang masih ada tiga laga dan Perseru ada tiga lagi," ujar Nilmaizar.
Baca Juga: Link Live Streaming Persela Lamongan Vs PSS Sleman, Kick-off 15.30 WIB
"Jadi memang masih kejar-kejaran, kecuali terjadi satu hal yang itu membuat mereka tidak aman."
Disinggung mengenai laga melawan PSS Sleman, Nilmaizar menjelaskan jika Kei Hirose dan kolega seharusnya bisa unggul dua gol pada babak pertama.
"Sebenarnya, ada dua gol pada babak pertama, tetapi kiper PSS bagus tadi. Bolanya Alex sama Delvin Rumbino, tetapi itulah sepak bola," ujar Nil Maizar.
Praktis, selepas laga melawan PSS Sleman, Persela Lamongan dijadwalkan akan berlaga melawan Tira-Persikabo, Senin (16/12/2019) dan Semen Padang (22/12/2019).
Baca Juga: Striker Malaysia Pembobol Timnas Indonesia Senasib dengan Saddil Ramdani
| Editor | : | Estu Santoso |
| Sumber | : | Kompas.com |
Komentar