BOLASPORT.COM - Tunggal putri asal Thailand, Ratchanok Intanon, berhasil mengunci gelar juara Indonesia Masters 2020.
Ratchanok Intanon sukses mengalahkan wakil Spanyol, Carolina Marin, yang masih penasaran untuk menggapai mahkota Indonesia Masters 2020.
Bertanding di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (19/1/2020), Intanon berhasil menghentikan perlawanan Marin dengan skor 21-19, 11-21, 21-18.
Marin pun gagal mewujudkan ambisinya untuk menebus kegagalannya menjadi juara kendati selalu lolos ke final Indonesia Masters dalam dua tahun terakhir.
Sementara Intanon sukses mempertegas dominasinya atas Marin dengan catatan tujuh kali kemenangan dari 11 pertemuan yang telah berlangsung.
Jalannya Pertandingan
Carolina Marin berhasil membuka angka terlebih dahulu pada gim pertama untuk unggul atas Intanon.
Perlawanan ditunjukkan oleh Intanon untuk menyamakan kedudukan untuk kedua kalinya setelah pukulannya gagal dibendung dengan sempurna oleh Marin.
Baca Juga: Indonesia Masters 2020 - Anthony Tak Pikirkan Beban Mr Runner-up
Pertandingan berjalan sengit tatkala kedua tunggal putri tersebut saling bergantian mencetak angka untuk menyamakan kedudukan.
Setelah saling bergantian mencetak angka, Intanon akhirnya merebut interval pertama dengan skor 11-9 setelah pukulan Marin hanya melebar keluar lapangan.
Selepas jeda, sebuah sergapan dari Marin yang gagal dikembalikan Intanon membuat wakil Spanyol itu menambah satu angka untuk menipiskan kedudukan.
Namun demikian, Intanon kembali menambah angka melalui netting yang kurang sempurna dari Carolina Marin.
Baca Juga: Johann Zarco Ungkap Rahasia Bisa Bergabung dengan KTM di Masa Lalu
Carolina Marin harus jatuh bangun mengamankan wilayahnya dari gempuran-gempuran yang terus dilakukan Intanon.
Pertandingan sempat dihentikan sementara setelah Carolina Marin mengeluhkan kondisi tangan kanannya.
Setelah dua kali tertahan, Intanon akhirya mampu merebut gim pertama dengan keunggulan 21-19 atas Carolina Marin.
Intanon membuka keunggulan terlebih dahulu pada gim kedua usai Carolina Marin melakukan pukulan yang kurang terarah.
Baca Juga: Meski Dipecat sebagai Pelatih, Ben Davison Tak Membenci Tyson Fury
Tak berselang lama, Marin kembali membuat pertandingan menjadi semakin ketat setelah berhasil menyamakan kedudukan.
Momentum beralih ke tangan wakil Spanyol itu usai netting yang dia lakukan membuat Ratchanok Intanon mati langkah.
Setelah jatuh bangun untuk mengamankan angka yang diraihnya, Marin akhirnya merebut interval kedua dengan skor 11-8.
Selepas jeda interval pertandingan langsung memanas tatkala kedua tunggal putri itu saling bergantian mencetak angka.
Marin kembali menjauh dalam perolehan angka usai pukulan yang kurang akurat dilancarkan oleh Intanon.
Marin semakin di atas angin untuk merebut gim kedua tatkala pukulannya gagal dikembalikan oleh Intanon.
Tanpa kesulitan berarti, Marin merebut gim kedua dari tangan Intanon dengan skor 21-11.
Sergapan dari Intanon membuatnya membuka keunggulan terlebih dahulu atas Marin pada awal gim ketiga.
Momentum torehan angka beruntun Intanon terhenti setelah Carolina Marin berhasil melakukan netting yang baik.
Baca Juga: Deontay Wilder Bersumpah Pensiun jika Prediksi Tyson Fury Terwujud
Pengembalian yang gagal dari Intanon membuat Marin menyamakan kedudukan untuk kedua kalinya pada gim ketiga.
Namun demikian, Intanon kembali tampil solid untuk merebut interval gim ketiga dengan keunggulan 11-7 atas Marin.
Selepas jeda, Intanon memperlebar jarak lagi dengan Marin melalui dua angka beruntun yang diraihnya.
Pengamatan yang kurang sempurna dari Intanon membuat Marin meraih satu angka untuk memperkecil kedudukan.
Intanon masih mampu menunjukkan kelasnya di mana dia kembali melancarkan gempuran-gempurannya untuk menjauh dari kejaran Marin.
Intanon akhirnya merebut gelar juara usai mengalahkan Marin pada gim ketiga dengan skor 21-18.
Baca Juga: Donald Cerrone: Terima Kasih Conor McGregor Telah Membuatku Kaya
View this post on InstagramResmi rek. Selamat Makan ... . #persebaya #bonek #bonekmania #gridnetwork
| Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
| Sumber | : | tournament software |
Komentar