BOLASPORT.COM - Dua petinju kelas berat, Deontay Wilder (Amerika Serikat/AS) dan Tyson Fury (Inggris) diyakini sudah mendapat penghasilan fantastis sebelum berduel.
Pertarungan tinju jilid II Deontay Wilder versus Tyson Fury dijadwalkan berlangsung di MGM Grand Arena, Las Vegas, Nevada, AS, Minggu (23/2/2020) waktu setempat.
Sebelumnya, duel Wilder dan Fury berakhir imbang.
Baca Juga: Valentino Rossi Sebut Dani Pedrosa dan Jorge Lorenzo Bisa Comeback
Hasil itulah yang kemudian mendorong kedua petinju untuk melakukan pertarungan ulang alias rematch.
Pada duel mendatang, baik Wilder maupun Fury sama-sama bertekad meraih kemenangan untuk meraih gelar juara dunia WBC.
Selain titel yang diperebutkan, warisan rekor tak terkalahkan selama bertanding juga menjadi cerita tersendiri.
Sejauh ini, Fury dan Wilder belum pernah merasakan kekalahan, maka wajar apabila keduanya mendapat bayaran tinggi.
Menurut Jurnalis The Athletic, Mike Coppinger, mengatakan bahwa Fury dan Wilder setidaknya sudah mengantongi bayaran 28 juta dolar AS atau senilai 392 miliar rupiah (kurs: Rp 14.000).
Penghasilan tersebut belum ditambah dengan bayaran dari pay-per-view yang nantinya akan dibagikan 50-50.
"Sumber: Tyson Fury dan Deontay Wilder masing-masing akan mendapatkan 28 juta dolar AS yang dijamin ditambah dari keuntungan pay-per-view untuk pertandingan ulang," tulis Coppinger di Twitter dilansir BolaSport.com dari BJPENN.
Sources: Tyson Fury & Deontay Wilder will each earn upward of $28 million guaranteed plus upside of pay-per-view profits for the heavyweight title rematch. Career-high paydays for both; 50-50 split. 60-40 for winner in third fight if loser exercises rematch clause #WilderFury2
— Mike Coppinger (@MikeCoppinger) 21 Februari 2020
Sebelum bertanding, Tyson Fury berhasil menumbangkan Tom Schwarz dan Otto Wallin.
Sementara itu, Deontay Wilder juga berbekal dua kemenangan.
Masing-masing kemenangan tersebut didapat atas Dominic Breazeale dan Luis Ortiz.
Baca Juga: Austrian Open 2020 - Teges/Indah Dihentikan Wakil Taiwan
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | bjpenn.com |
Komentar