BOLASPORT.COM - Bintang baru Manchester United, Bruno Fernandes, mendapat ejekan dari rekan setimnya yang juga sama-sama berkebangsaan Portugal, Diogo Dalot.
Bruno Fernandes memamerkan jenggot baru yang dia tumbuhkan selama masa karantina.
Pemain asal Portugal tersebut memamerkannya pada akun media sosial instagram pribadi.
Unggahannya tersebut diunggah ulang oleh akun khusus penggemar Manchester United, @utdreport, di media sosial Twitter.
Sampai saat ini, unggahan tentang jenggot baru Bruno itu sudah mendapatkan lebih dari 9.000 likes dan beragam komentar dari para netizen.
Baca Juga: Positif Terpapar Virus Corona, Dokter Tim Liga Prancis Bunuh Diri
Diogo Dalot pun ikut menanggapi jenggot Bruno Fernandes.
Dilansir oleh BolaSport.com dari Daily Mirror, Dalot mengejek Bruno dengan memberikan komentar pada tweet akun @utdreport.
Bruno Fernandes shows off his new beard ???? pic.twitter.com/a889WcwhQ2
— utdreport (@utdreport) March 31, 2020
Dalam komentarnya tersebut, Dalot menyamakan Bruno dengan tokoh dalam film drama tentang perdagangan kokaina.
Film tersebut berjudul Narcos yang tayang di Netflix dan menceritakan tentang perdagangan kokaina pada 1980-an di Kolombia.
Dalam drama tersebut, banyak pemeran yang berjenggot dan berkumis layaknya Bruno. Salah satunya adalah seorang bandar kokaina.
Baca Juga: Marco Materazzi Sebut Satu Eks Pelatih Inter Milan Mampu Lanjutkan Filosofi Jose Mourinho
"Tolong, jangan @B_Fernandes8," ucap Dalot pada komentarnya.
"Saya pikir kita menemukan aktor @NarcosNetflix yang baru," ujar bek kanan Manchester United tersebut menambahkan.
Please don’t ???????????????? @B_Fernandes8 I think we found the new @NarcosNetflix actor ???????????? https://t.co/zE625C2TBI
— Diogo Dalot (@DalotDiogo) March 31, 2020
Dalot dan Bruno memang dikenal memiliki hubungan yang sangat dekat selama di Manchester United.
Bahkan, Dalot seringkali memberikan Bruno tumpangan ke Carrington, tempat latihan Manchester United, selama Bruno baru tiba di Inggris.
| Editor | : | Septian Tambunan |
| Sumber | : | Daily Mirror |
Komentar