Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Pekerjaan Teraneh di Dunia: Pelatih Lemparan ke Dalam Liverpool, Thomas Gronnemark

By Beri Bagja - Senin, 6 April 2020 | 15:00 WIB
Thomas Gronnemark (kanan) bersama pelatih Liverpool, Juergen Klopp.
TWITTER.COM/FITRAGUNAYER
Thomas Gronnemark (kanan) bersama pelatih Liverpool, Juergen Klopp.

BOLASPORT.COM - "Ini bola, ambil dengan dua tangan, letakkan di belakang kepala Anda, dan lempar."

Komentar di atas dilayangkan eks pesepak bola Skotlandia yang kini menjadi pandit di televisi, Andy Gray, soal penunjukan Thomas Gronnemark oleh Liverpool pada 2018.

Ternyata, lemparan ke dalam tidak seremeh itu di mata arsitek Liverpool, Juergen Klopp, sampai dia mempekerjakan Gronnemark, pelatih throw-in profesional (mungkin) yang pertama di dunia.

Maklum terdengar asing, Gronnemark memang seolah luput dari radar sebagai anggota staf khusus Juergen Klopp di Melwood.

Tugas pria Denmark berusia 44 tahun itu "cuma" throw-in coach. Ya, Anda tidak salah, pelatih lemparan ke dalam.

Baca Juga: MOMEN JUARA, Bocah Ajaib Michael Owen Menyihir Dunia di Usia 18 Tahun

Baca Juga: VIDEO - Gol Sadis Dejan Stankovic dari Jarak 51 Meter Bikin Malu Manuel Neuer

Memang sepenting apa lemparan ke dalam sampai The Reds menunjuk Gronnemark?

"Saya tahu itu benar-benar pekerjaan teraneh di dunia. Beberapa pemain yang bekerja dengan saya juga terkejut dan sedikit menertawakannya," ujarnya, dikutip BolaSport.com dari BBC.

Reaksi awal Klopp pun demikian. Namun, semua itu berubah ketika dia menemui Gronnemark langsung.

"Sejujurnya, saya belum pernah dengar tentang pelatih lemparan ke dalam. Saat mendengar tentang Thomas, jelas saya ingin menemuinya. Setelah bertemu, saya seratus persen ingin mengangkatnya," lanjut Klopp.

Sesuai pengamatan Klopp, ternyata Gronnemark bukan sosok sembarangan.

Mantan sprinter dan atlet kereta luncur salju itu diketahui merupakan pelatih pertama yang mengambil spesialisasi pakar lemparan ke dalam.

Gronnemark membukukan rekor dunia lemparan terjauh berjarak 51,33 meter pada 2010 dan itu dilakukannya dengan front flip alias jungkir balik ke depan!

Rekor itu baru dipecahkan Michael Lewis dari Amerika Serikat dengan jarak 59 meter tahun lalu.

Sebagai karyawan paruh waktu di bawah manajemen Klopp, Gronnemark bekerja juga di klub negara asalnya, Midtjylland dan AC Horsens.

Sebelumnya, dia pernah pula bertugas untuk RB Leipzig di Bundesliga.

Gronnemark dihubungi Klopp setelah sang arsitek membaca artikel mengenai perkembangan lemparan Andreas Poulsen, bek sayap Denmark yang direkrut Moenchengladbach dari Midtjylland.

Di bawah tempaan Gronnemark, Poulsen berhasil meningkatkan jarak rataan lemparan, dari 25 meter ke 39,7 meter.

Baca Juga: Cyber-Training, Metode WFH Mutakhir ala Bayern Muenchen di Karantina

Namun, fokusnya bukan cuma meningkatkan jarak lempar layaknya legenda throw-in Liga Inggris, Rory Delap.

Di mata Gronnemark, throw-in tak sekadar upaya memberikan bola kepada rekan setim, tapi juga cara efektif memulihkan penguasaan bola dan keluar dari tekanan lawan, inisiator serangan balik, hingga sumber penciptaan gol layaknya situasi set-piece lainnya.

Thomas Gronnemark saat memberikan materi latihan pemain Liverpool.
TWITTER.COM/THOMASTHROWIN
Thomas Gronnemark saat memberikan materi latihan pemain Liverpool.

Dia mengklasifikasikan 3 jenis throw-in sebagai fokus, yaitu lemparan jauh, lemparan cepat (yang bisa menginisiasi serangan balik), dan lemparan cerdas untuk tujuan mempertahankan penguasaan bola dari tekanan lawan.

"Bukan cuma jauh, tapi lemparan harus datar dan tajam. Bukan cuma teknik melempar, tapi juga bagaimana menerimanya, bagaimana berlari, menempatkan posisi, menciptakan ruang..."

"Fokus terhadap lemparan ke dalam bisa menyelamatkan nyawa klub kecil sebagai salah satu teknik untuk sintas di kompetisi. Untuk klub besar, itu bisa membantu menciptakan gaya bermain yang lebih mengalir," katanya.

Dasar orang Jerman, Klopp pasti suka dengan detail-detail yang ditawarkan Gronnemark.

Baca Juga: Selamat Ultah Clarence Seedorf, Si Manusia Rekor Liga Champions yang Otaknya Encer

Baca Juga: MOMEN JUARA, Diego Maradona Balas Pembantaian Malvinas di Piala Dunia 1986

Pada 2017-2018, Midtjylland dan Horsens mencetak 10 gol dari pergerakan yang diawali lemparan ke dalam.

Menurut Gronnemark, pemanfaatan klub-klub Inggris dalam situasi throw-in sangat payah.

Menurut data yang diungkap per September 2019, Premier League mencatat angka rataan terburuk dalam hal memulihkan penguasaan bola di bawah tekanan lawan melalui throw-in, dengan rasio kesuksesan 48,6 persen.

Jumlah itu paling jelek di antara 5 liga terelite Eropa.

Setelah kedatangan Gronnemark, ia bisa mengklaim Liverpool memiliki rapor terbaik kedua di Eropa dengan rasio kesuksesan 68,4%, hanya kalah dari Midtjylland (70,2%).

Bukan kebetulan dua klub itu terbaik soal lemparan ke dalam karena diasah orang yang sama: Gronnemark.

Bek Liverpool, Joe Gomez, melakukan lemparan ke dalam.
TWITTER.COM/LFCBARBADOS
Bek Liverpool, Joe Gomez, melakukan lemparan ke dalam.

Timnas Inggris ikut menuai profit dari skill lemparan ke dalam bek mereka yang memperkuat Liverpool, Joe Gomez.

Throw-in jauh Gomez berujung gol Jesse Lingard ke gawang Kroasia yang membantu meloloskan Inggris ke semifinal UEFA Nations League 2018-2019.

Dalam agendanya, Gronnemark menganalisis pergerakan dan teknik pemain saat situasi lemparan ke dalam atau set-piece lain dalam video.

Hasil analisis itu dikaji Gronnemark, diberikan kepada Klopp dan staf, lalu diaplikasikan dalam sesi latihan.

Dalam mekanismenya, waktu optimal untuk mengambil lemparan ialah sekitar 5 detik setelah bola keluar garis karena semakin cepat dan tepat throw-in dilakukan, itu semakin cepat mencegah lawan mengambil posisi.

Baca Juga: Andil Seorang Denmark untuk Kelolosan Inggris ke Semifinal UEFA Nations League

Jika lemparan kurang dari 15 meter, peluang untuk mempertahankan kembali penguasaan bola adalah 66,9 persen.

Apabila berlalu 10 detik saja, persentase kesuksesan ini menurun jadi hanya 49,6 persen.

Namun, melempar kilat tanpa estimasi yang tepat juga malah bisa menyebabkan tim kehilangan bola karena si penerima belum tentu siap.

Intinya harus efisien dan kesepahaman antarpemain ini bisa dicapai dengan latihan khusus.

"Klopp ingin lemparan yang cepat dan cerdas," kata Gronnemark.

Secara detail, ini berpengaruh terhadap gaya bermain Liverpool yang tajam menyerang dari sisi lapangan, juga jago mengendalikan possession dan mempertahankan bola dari tekanan musuh.

Pelatih Liverpool, Juergen Klopp dan tim merayakan kesuksesan mereka meraih gelar Liga Champions usai mengalahkan Tottenham Hotspur pada final Liga Champions di Stadion Metropolitano, Sabtu (1/5/2019)
TWITTER.COM/LIVECHOLFC
Pelatih Liverpool, Juergen Klopp dan tim merayakan kesuksesan mereka meraih gelar Liga Champions usai mengalahkan Tottenham Hotspur pada final Liga Champions di Stadion Metropolitano, Sabtu (1/5/2019)

Tentu saja materi latihan Gronnemark bukan cuma soal melempar, tapi juga melatih pemain bagaimana cara bertahan, merebut, atau menutup ruang saat lawan melakukan throw-in.

Gronnemark, yang bekerja di Liverpool tiga hari beruntun dalam satu bulan, bisa menerapkan 40-50 jenis variasi latihan dalam materinya, jadi ternyata tidak semonoton yang Anda kira, kan?

Baca Juga: Juergen Klopp Ingin Tonton Video Sadio Mane Permalukan Manuel Neuer 1.000 Kali

Lantas, masihkah menyangkal pentingnya lemparan ke dalam?

"Musim ini Liverpool mencetak 13 gol yang berawal dari situasi lemparan ke dalam, termasuk saat menghadapi Tottenham dan Wolverhampton. Sungguh bikin bangga," ucap Gronnemark dalam wawancara kepada Kicker.

Disadari atau tidak, detail-detail seperti itu turut membantu Klopp melengkapi puzzle kekuatan demi membangun tim super yang digdaya di Premier League.


Editor : Beri Bagja
Sumber : bbc.com, kicker.de

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Arsenal
35
80
2
Man City
34
79
3
Liverpool
35
75
4
Aston Villa
35
67
5
Tottenham
33
60
6
Man United
34
54
7
Newcastle
34
53
8
West Ham
35
49
9
Chelsea
33
48
10
Bournemouth
35
48
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
33
84
2
Barcelona
33
73
3
Girona
33
71
4
Atlético Madrid
33
64
5
Athletic Club
33
58
6
Real Sociedad
33
51
7
Real Betis
33
49
8
Valencia
33
47
9
Villarreal
33
45
10
Getafe
33
43
Klub
D
P
1
Inter
34
89
2
Milan
34
70
3
Juventus
34
65
4
Bologna
34
63
5
Roma
34
59
6
Atalanta
33
57
7
Lazio
34
55
8
Fiorentina
33
50
9
Napoli
34
50
10
Torino
34
46
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X