BOLASPORT.COM - Petenis asal Ukraina, Sergiy Stakhovsky, mengungkapkan kasus percobaan pengaturan pertandingan yang pernah melibatkannya.
Sergiy Stakhovsky mengaku pernah ditawarkan sejumlah uang agar mengalah kalah dari Arnaud Clement (Prancis) dalam putaran pertama Australian Open 2009.
Dilansir BolaSport.com dari L'Equipe, pengakuan itu diungkapkan Stakhovsky dalam wawancara dengan salah stasiun televisi Ukraina.
Stakhovsky mengaku bahwa total uang yang ditawarkan kepadanya untuk kalah saat itu adalah 100 ribu dolar Amerika Serikat.
Stakhovksy menolak tawaran tersebut kendati pada akhirnya kalah dari Clement 3-6, 6-2, 6-4, 2-6, 1-6.
"Saat meninggalkan lapangan, saya berniat memukulnya [bandar pengaturan skor] jika ada di sana dengan raket saya," tutur Stakhovksy.
Stakhovksy telah melaporkan kasus percobaan pengaturan skor tersebut kepada Badan Integritas Tenis (Tennis Integriti Unit/TIU).
Meski begitu, sebuah alasan khusus membuat Stakhovksy enggan menyebut nama sosok yang membujuknya melakukan tindakan tidak sportif tersebut.
Baca Juga: Stirling Moss Wafat, Lewis Hamilton Merasa Kehilangan Sahabat Terbaik
"Setelah pertandingan saya pergi ke TIU. TIU bertanya siapa mereka, dan saya hanya berkata 'apa kalian siap melindungi keluarga saya?'" kata Stakhovksy.
"Mereka hanya perantara dan di belakang mereka ada orang yang sangat berbahaya .... Pejabat TIU mengaku tidak dapat menjamin keselamatan saya," terangnya.
Sergiy Stakhovsky sendiri pernah menempati peringkat 40 besar dunia.
Nama Stakhovsky menjadi terkenal setelah mengalahkan Roger Federer pada babak kedua Wimbledon 2013.
Kemenangan Stakhovsky itu membuat Federer mengakhiri rekor impresif selalu lolos ke dalam perempat final ajang Grand Slam selama 36 kali berturut-turut.
Baca Juga: Mantan Pelatih Sebut Kelebihan Tyson Fury untuk Robohkan Deontay Wilder
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | L'Equipe |
Komentar