BOLASPORT.COM - Mantan pemain Persib Bandung, Atep Rizal, menyebutkan bahwa permasalahannya dengan PSKC Cimahi hanya disebabkan oleh adanya miskomunikasi.
Mantan pemain Persib Bandung, Atep Rizal, tengah terlibat persoalan dengan klub yang dibelanya saat ini, PSKC Cimahi, akibat masalah gaji.
Sebelumnya, pemain 34 tahun itu menuduh PSKC Cimahi belum membayarkan gajinya pada Maret 2020.
Atep menyatakan bahwa pihak manajemen sudah membayar 50 persen gaji kepada pemain lain, tetapi tidak termasuk empat pemain yang menerima uang muka yakni Atep, Siswanto, Tantan, dan Khokok.
Baca Juga: Surat Perpisahan Ratu Tisha Setelah Lepas Jabatan Sekjen PSSI
Pihak manajemen Laskar Sangkuriang pun merasa tersinggung dengan tuduhan yang disampaikan oleh Atep.
Presiden PSKC Cimahi, Edi Mulya, menyatakan bahwa uang muka yang dibayarkan pada awal Maret 2020 kepada Atep dan tiga rekannya juga merupakan gaji bulanan mereka.
Edi pun meminta Atep untuk meminta maaf secara terbuka, sebab jika tidak, pihaknya akan membawa persoalan ini ke jalur hukum.
Menanggapi hal tersebut, Atep menyatakan bahwa persoalan ini hanya disebabkan karena adanya miskomunikasi antara kedua belah pihak.
Eks pemain Mitra Kukar itu menilai bahwa jalur komunikasinya dengan pihak manajemen tertutup sehingga sulit untuk bertukar pendapat.
"Ini miskomunikasi saja. Karena saluran komunikasi antara saya dengan manajemen tertutup. Kalau tidak tertutup, saya yakin kasus ini tidak akan seperti ini," ujar Atep dilansir Bolasport.com dari Tribun Jabar.
Saat ini, Atep ingin menunggu ajakan dari manajemen PSKC Cimahi untuk berdialog guna menyelesaikan persoalaan ini.
Baca Juga: Juru Gedor Bali United Akui Sudah Pelajari Bahasa Indonesia Sejak 2011
Atep berharap, dengan terbukanya ruang dialog, kesalahpahaman yang terjadi antara dirinya dengan pihak manajemen dapat terselesaikan.
"Saya hanya bisa menunggu waktu kapan bisa berkomunikasi dan berdialog secara terbuka dengan manajemen tim," ucap Atep.
"Saya dari awal berharap ada komunikasi agar semua persoalan mencair."
"Jadi saya memilih menunggu kesempatan berkomuniasi dengan manajemen. Tidak mau lagi bicara di media. Maaf ya teman-teman," katanya mengakhiri.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | jabar.tribunnews.com |
Komentar