Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Momen Laga-laga Bersejarah Persib Bandung, dari Hampir Degradasi hingga Juara

By Wila Wildayanti - Selasa, 12 Mei 2020 | 03:00 WIB
Logo Persib Bandung.
NDARU GUNTUR/BOLASPORT.COM
Logo Persib Bandung.

BOLASPORT.COM - Telah berusia 87 tahun sejak lahir pada 14 Maret 1933, tentu banyak momen yang telah dilewati Persib Bandung dari terdegradasi hingga menjadi juara.

Persib Bandung menjadi salah satu klub besar di Indonesia yang memiliki banyak catatan momen bersejarah selama berkompetisi di sepak bola Tanah Air.

Klub besar seperti Persib Bandung tentu saja tidak hanya mencatat cerita manis yang hanya berujung gelar juara.

Mengalami perjuangan untuk keluar dari zona degradasi, menuju kompetisi teratas di Indonesia, hingga keluar sebagai juara pun pernah dicatat oleh Persib.

Selama perjalanan sejarahnya, Persib Bandung telah mengantongi tujuh gelar juara di persepakbolaan Indonesia.

Baca Juga: Muhammad Ridhuan Ingin ke Malang dan Melihat Arema FC Berjaya Lagi

Tujuh gelar yang dikantongi Persib itu didapatkan sejak era Perserikatan hingga Liga Indonesia.

Lima gelar berhasil diraih oleh Persib Bandung pada kompetisi Perserikatan yaitu pada tahun 1937, 1961, 1986, 1990, dan 1994.

Sedangkan untuk dua gelar lainnya yang telah diraih oleh tim berjulukan Maung Bandung itu diperoleh pada era Liga Indonesia, yakni 1995 dan 2014.

Banyak momen bersejarah yang dimiliki Persib setelah melewati usia 87 tahun ini.

Gelar Pertama 1937, Persib vs Persis Solo

Persib Bandung pada awal terjun ke persepakbolaan Indonesia sudah menjadi salah satu klub yang paling meyakinkan.

Hal itu dikarenakan Persib mampu berulang kali masuk final di era Perserikatan saat itu.

Pada keikutsertaan pertama kali di tahun 1933, Persib mampu mencapai babak final dengan bertemu klub VIJ Jakarta.

Hal itu terulang di tahun 1934 dengan lawan yang sama di final. Persib selalu kalah dalam dua final pertama tersebut.

Dua tahun setelah itu, Persib juga gagal di final dengan kalah dari Persis Solo.

Baca Juga:

Tetapi, perjuangan Persib tak berhenti sampai di situ dan akhirnya membuahkan hasil manis.

Pada musim berikutnya, yaitu tahun 1937, Maung Bandung sukses meraih kesuksesan pertama mereka.

Gelar pertama Persib diraih setelah mereka membalas kekalahan dari Persis Solo dengan skor 2-1 di Stadion Sriwedari, Solo.

Tentu saja peristiwa itu menjadi momen bersejarah untuk Persib, yang mana untuk pertama kalinya mereka sukses membawa pulang piala sebagai tim terbaik di Indonesia.

Buka Puasa Gelar, Persib vs Perseman Manokwari

Menunggu agak lama sampai Persib kembali menjadi juara.

Setelah tahun 1937, baru pada 1961 Persib mampu menjadi yang terbaik lagi.

Usai mengalahkan PSM Ujungpandang pada 1961, sekali lagi Maung Bandung harus menunggu lama sampai gelar juara berikutnya datang.

Tanggal 11 Maret 1986 menjadi catatan bersejarah berikutnya bagi Persib.

Pada saat itu, Maung Bandung menghadapi Persema Manokwari di babak final Perserikatan.

Persib sukses mengalahkan Perseman Manokwari dengan skor 1-0.

Maung Bandung pun kembali memastikan diri meraih gelar juara setelah 25 tahun berpuasa trofi.

Saat itu gol tunggal dari Djadjang Nurdjaman sukses membawa Persib menjadi juara.

Juara Perserikatan Lagi, Persib vs Persebaya Surabaya

Sempat tertatih-tatih di awal musim 1989-1990 tak membuat Persib menyerah begitu saja.

Hal itu sukses diperlihatkan Persib pada 11 Maret 1990, di mana saat itu Maung Bandung akhirnya sukses meraih kemenangan atas Persebaya dengan skor 2-0 di pertandingan final.

Satu gol adalah hasil bunuh diri dari pemain Persebaya, Subangkit, pada menit ke-6.

Sedangkan satu gol lagi tercipta dari Dede Rosadi di menit ke-59.

Djadjang Nurdjaman dan kawan-kawan pun kembali sukses membawa pulang gelar juara dan membuat bobotoh tak sia-sia datang ke Stadion Utama Senayan, Jakarta.

Raih Gelar Pertama Liga Indonesia, Persib vs Petrokimia Gresik

Trofi musim pertama kompetisi bertajuk Liga Indonesia berhasil jatuh ke tangan Persib pada tahun 1994.

Tim kebanggaan warga Bandung itu sukses menjadi juara setelah menaklukkan Petrokima Gresik di babak final yang berlangsung di Stadion Utama Senayan, Jakarta.

Awalnya ada wacana Persib tak ingin mengikuti Liga Indonesia karena kompetisi ini adalah peleburan dari Perserikatan dan Galatama.

Saat itu alasan utama Persib adalah karena permasalahan anggaran, tetapi mereka akhirnya tetap turun pada kompetisi tersebut.

Pada kompetisi pertama Liga Indonesia itu, klub sudah bisa menggunakan pemain asing.

Akan tetapi, Persib yang saat itu dilatih oleh Indra Thohir dan Djadjang Nurdjaman lebih memilih dan mengutamakan pemain lokal.

Meski begitu, mereka mampu meraih trofi kompetisi yang baru pertama kali dijalankan tersebut.

Selamat dari Degradasi, Persib vs Persela dan PSIM Yogyakarta

Pada tahun 2003, Persib terancam terdegradasi ke Divisi Satu bersama Barito Putra, PSDS Deli Serdang, Petrokimia Putra, Arema Malang, dan Perseden Denpasar.

Saat itu ada aturan enam tim terbawah akan terdegradasi ke Divisi Satu sementara Persib hanya menempati peringkat ke-16 dari 20 peserta Liga Indonesia musim itu.

Namun, beberapa bulan sebelum kompetisi usai, PSSI mengeluarkan keputusan kontroversial.

Dalam aturan tersebut, tim yang otomatis terdegradasi hanya peringkat 17-20, sedangkan peringkat 15 dan 16 diberi kesempatan memainkan pertandingan melawan peringkat 3 dan 4 Divisi I.

Memanfaatkan aturan yang baru saja dibuat oleh PSSI tersebut, Persib kemudian menang atas Persela Lamongan 1-0 dan PSIM Yogyakarta dengan skor yang sama.

Persib pun selamat dari degradasi ke Divisi Satu dan tetap berada di Divisi Utama Liga Indonesia.

Juara Terakhir, Persib vs Persipura Jayapura

Setelah berpuasa gelar sejak kesuksesan tahun 1994-1995, Persib kembali menjadi juara pada Liga Indonesia 2014.

Pada 7 November 2014, Persib melawan Persipura Jayapura pada laga final Liga Indonesia yang berlangsung di Stadion Jakabaring, Palembang.

Pada laga final tersebut, Persib awalnya ditahan imbang oleh Persipura Jayapura dengan skor 2-2 hingga pertandingan berakhir.

Adu penalti untuk menentukan pemenang pun dilakukan dan saat itu Persib berhasil menang karena sukses mengalahkan Persipura 5-3.

Setelah itu hingga saat ini di era Liga 1, Persib belum berhasil lagi meraih kesuksesan menjadi juara di kompetisi Liga Indonesia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Penyerang muda Indonesia, Egy Maulana Vikri, membagikan kisah saat ia hampir ditangkap polisi Polandia akibat berlatih semasa lockdown pandemi Covid-19. Egy Maulana Vikri mengungkap pernah hampir ditangkap polisi saat menjalani latihan di Polandia semasa lockdown akibat pandemi virus corona atau Covid-19. "Waktu itu lagi lockdown, tapi ada latihan yang dibebankan ke individu masing-masing, nah saya ada latihan lari," ucap Egy, seperti dikutip Bolanas.com dari Instagram resmi Kementerian Pemuda dan Olahraga. Peristiwa tersebut diceritakan Egy kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali pada Minggu (10/4/2020). "Pada saat itu saya lari, karena situasi sedang lockdown, jadi emang benar-benar sepi dan tidak ada orang," lanjutnya. "Di situ saya ketemu polisi dan saya hampir ditangkap sama polisi," sambungnya. Saat itu, Egy langsung berkata pada petugas yang mengadangya bahwa ia berjanji tidak akan berlari lagi di jalanan. "'Kalau kamu masih lari di sini, saya akan tangkap kamu'," tiru Egy tentang peringatan si petugas. #lechiagdansk #egymaulanavikri #bolanascom #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on


Editor : Dwi Widijatmiko
Sumber : berbagai sumber

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
38
95
2
Barcelona
38
85
3
Girona
38
81
4
Atlético Madrid
38
76
5
Athletic Club
38
68
6
Real Sociedad
38
60
7
Real Betis
38
57
8
Villarreal
38
53
9
Valencia
38
49
10
Alavés
38
46
Klub
D
P
1
Inter
38
94
2
Milan
38
75
3
Juventus
38
71
4
Atalanta
38
69
5
Bologna
38
68
6
Roma
38
63
7
Lazio
38
61
8
Fiorentina
38
60
9
Torino
38
53
10
Napoli
38
53
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X