BOLASPORT.COM - Eks bomber Persib Bandung, Carlton Cole, menceritakan kesulitannya bersaing dengan sederet penyerang top di Chelsea hingga ia memutuskan hengkang dari The Blues.
Carlton Cole merupakan jebolan akademi Chelsea dan menyandang predikat wonderkid menjanjikan di Inggris pada kemunculan awalnya.
Lahir di Croydon, 36 tahun silam, Cole melakoni debut di Liga Inggris 2001-2002, tepatnya saat menghadapi Everton pada April 2002.
Digadang-gadang sebagai calon penyerang andalan tim di masa depan, Cole menghadapi tantangan berat menembus hierarki lini depan Chelsea.
Setelah mengenyam debut, dia rutin menjalani masa pinjaman selama tiga musim beruntun karena persaingan sesak di sektor ofensif.
Baca Juga: VIDEO - Messi 4 Kali Bobol Arsenal di Liga Champions, Kiper Tangkap Angin sampai Dikolongi
Baca Juga: VIDEO - 5 Gol Ronaldo ke Gawang Granada, 3 Kaki Kanan, 2 Sundulan
Baca Juga: Nasib Pilu Eks Man United: Teman Sekamar Ronaldo ke Persebaya, Tarkam, Kini di Divisi 5
Pada 2002-2003, Cole 'disekolahkan' ke Wolverhampton lantaran The Blues punya stok penyerang Jimmy Floyd Hasselbaink, Gianfranco Zola, dan Eidur Gudjohnsen.
Cole pulang ke Chelsea di musim dingin 2003 dan mematenkan kontrak baru pada musim panas tahun yang sama.
Hanya, kompetisi lini depan Chelsea musim 2003-2004 semakin ketat dengan keberadaan Adrian Mutu, Hernan Crespo, Gudjohnsen, Hasselbaink, dan Mikael Forssell.
Akibatnya, Cole enggan menjadi pilihan keenam dan dipinjamkan ke Charlton Athletic.
Pada periode berikutnya di 2004-2005 yang menandakan pembentukan rezim Jose Mourinho, Cole dipinjamkan ke Aston Villa selama semusim.
Kembali ke Stamford Bridge pada 2005, dia lagi-lagi mendapati sesaknya lini depan dengan adanya Crespo, Didier Drogba, serta Gudjohnsen.
Baca Juga: 10 Pemain Paling Tidak Setia di Liga Inggris, Ada Si Penjebol Gawang Persib yang Kini Bangkrut
Baca Juga: Cerita Mantan Bintang Persib Michael Essien Selama Karantina, Latihan Pakai Zoom
Cole bertahan selama semusim sebelum akhirnya hengkang permanen ke West Ham United pada 2006.
"Saya mengambil pilihan pada akhir musim itu bahwa sekaranglah saatnya untuk pergi," tutur Cole curhat, seperti dikutip BolaSport.com dari situs klub West Ham.
"Saya ingin main lebih banyak di skuad juara Chelsea kala itu, tapi sungguh sulit tampil reguler.
"Saya tahu Mourinho menyukai saya sebagai pemain, juga (pemilik klub) Roman Abramovich. Namun, saya memilih pergi supaya bisa main lebih banyak," ucapnya lagi.
Cole membocorkan bahwa pada tahun tersebut, sebenarnya Chelsea berniat meminjamkannya lagi untuk keempat kali, berikutnya ke Rusia.
"Abramovich bilang setelah saya kembali dari Rusia, dia akan memberikan kontrak baru lagi. Tapi pada titik itu saya hanya ingin keluar dan banyak bermain," ujar Cole.
Baca Juga: 10 Pemain Paling Tidak Setia di Liga Inggris, Ada Si Penjebol Gawang Persib yang Kini Bangkrut
Baca Juga: Liga Jerman Dimulai Lagi, Pelatih Klub Bundesliga Dihukum gegara Beli Pasta Gigi
Jadilah Cole bergabung ke West Ham dan ibarat menemukan rumah sendiri.
Sembilan musim dia menghabiskan karier bareng The Hammers pada 2006-2015.
Total, Cole melesakkan 55 gol dalam 256 penampilan Liga Inggris bersama West Ham.
Kariernya setelah itu terbentang dari Celtic FC di Skotlandia, Sacramento Republic di AS, hingga Persib Bandung di Indonesia.
Bareng Persib, Cole disiapkan guna mengarungi Liga 1 2017 bersama bintang alumni lain Premier League dan Chelsea, Michael Essien.
Namun, sementara Essien bertahan sampai setahun di Persib, Cole cuma berkesempatan menjadi bagian skuad Maung Bandung selama 5 bulan.
Cole memutuskan akhir kariernya sebagai pesepak bola pada 29 Maret 2018.
| Editor | : | Beri Bagja |
| Sumber | : | whufc.com |
Komentar