Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Hasil Riset Menunjukkan Kebiasaan Ini Hambat Kemajuan Sepak bola Indonesia

By Faizal Rizki Pratama - Sabtu, 16 Mei 2020 | 18:00 WIB
Pelatih 757 Kepri Jaya, Jaino Matos, memberikan instruksi kepada pemainnya saat melakukan pertanding
Pelatih 757 Kepri Jaya, Jaino Matos, memberikan instruksi kepada pemainnya saat melakukan pertanding

BOLASPORT.COM- Pelatih asal Brasil Jaino Matos menyatakan kebiasaan pemain Indonesia terlalu banyak bercanda saat berlatih menjadi penghambat mereka berkembang.

Nama Jaino Matos memang tidak setenar pelatih dari Brasil lainya seperti Stefano Cuggura atau Sergio Farias.

Selama berkarier di Indonesia dirinya memang lebih banyak berada di balik layar sebagai direktur pengembangan usia muda.

Dirinya pernah menangani pengembangan usia dini di timnas Indonesia, Persib Bandung, Borneo FC, hingga Perseru Badak Lampung FC.

Lama berkecimpung di pengembangan sepak bola usia dini membuat Jaino Matos paham betul mengenai seluk beluk pemain muda Indonesia.

Baca Juga: Pemain Persib Bicara Kisah Mistis Saat Raih Juara Liga Indonesia 1994

Ia menyimpulkan kendala utama sepak bola Indonesia terus tertingal dari negara-negara lain salah satunya adalah bercanda.

Bercanda yang dimaksud disini adalah bercanda melampaui batas sehingga mengganggu konsentrasi hingga berpengaruh pada mental pemain.

"Budaya banyak bercanda dan banyak iseng, baik di timnas maupun di mana saja. Mungkin itu menjadi budaya, tetapi harus kita hapus," kata Jaino Matos dikutip dari Kompas.

Pernyataan Jaino Matos ini bukan cuma asumsinya belaka, dalam risetnya ia pernah meneliti satu tim yang berisi 25 orang pemain dan hasilnya hanya 5 pemain yang memiliki kesunggguhan berlatih maksimal.

"Ada satu tim tahun lalu baru kalah 4-1 di tandang, keesokan harinya semua terlihat tertawa, semua iseng, semua ambil-ambil foto saat akan berangkat ke Bali," ungkapnya.

"Rasa tanggung jawab di hati perlu ditinggkatkan. Rasanya tidak ada perbedaan ketika kalah maupun menang di hati mereka," katanya.

Pelatih 40 tahun tersebut tidak menyangkal potensi sepak bola Indonesia sangat besar.

Oleh karena itu ia berharap masalah ini menjadi perhatian lebih agar talenta muda Indonesia tidak layu sebelum berkembang.

"Kita tidak akan pernah lelah untuk mengakui bahwa potensi sepak bola Indonesia sangatlah besar. Namun, ada midset yang harus direset, terutama sikap, keseriusan, kesungguhan, hal-hal seperti itu harus diubah," katanya.

Baca Juga: Liga 1 di Ambang Ketidakpastian, Rahmad Darmawan Ikuti Kebijakan Pemerintah


Editor : Metta Rahma Melati
Sumber : Kompas.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
37
94
2
Barcelona
37
82
3
Girona
37
78
4
Atlético Madrid
37
73
5
Athletic Club
37
65
6
Real Sociedad
37
60
7
Real Betis
37
56
8
Villarreal
37
52
9
Valencia
37
48
10
Alavés
37
45
Klub
D
P
1
Inter
37
93
2
Milan
37
74
3
Bologna
36
67
4
Juventus
36
67
5
Atalanta
36
66
6
Roma
37
63
7
Lazio
37
60
8
Fiorentina
36
54
9
Torino
37
53
10
Napoli
37
52
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X