Baca Juga: Daftar Teman-teman Lionel Messi Paling Mata Duitan
"Di Matteo melihat semua pemain harus ikut, termasuk pemain yang dihukum dan beberapa pemain muda yang tidak masuk skuad Liga Champions. Saya menghargai dan berterima kasih akan hal itu."
"Kesuksesan meraih trofi Liga Champions menjadi mimpi tersendiri bagi saya. Anda ingin merayakan sesuatu seperti Anda berada dalam tim. Itu sangat menyenangkan ketika usia saya masih 19 tahun."
Romelu Lukaku on Villas-Boas: “Once I had to play in the front left, another time in the front right. You don’t develop that way. Then at some point you have to think about yourself. So I told the club what I thought of it. I know, Villas-Boas was also under pressure. pic.twitter.com/71eXfrQETp
— Che ©️ News ®️ (@CFCNewsReport) May 21, 2020
"Saya senang selama berada di klub, tetapi hanya ada satu sosok yang menyita perhatian besar saya: pelatih sebelumnya, Villas-Boas."
"Saya tidak akan pernah memaafkannya. Sesekali dia membuat saya bermain di sisi kanan dan sesekali di kiri. Anda tidak berkembang jika seperti itu."
Baca Juga: Dua Klub Liga Inggris Bersaing Dapatkan Gelandang Pesakitan Juventus
"Meski juga berada dalam tekanan klub, semestinya Villas-Boas tidak memperlakukan saya seperti itu."
"Di Matteo mendekati saya dengan sangat berbeda, dia segera melibatkan saya dalam segala hal. Seharusnya itu dilakukan lebih awal. Sungguh, saya tidak pernah memaafkan pelatih sebelumnya," ujar Lukaku mengakhiri.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Het Laatste Nieuws, mirror.co.uk |
Komentar