BOLASPORT.COM - Laga pembuka antara Aston Villa versus Sheffield United yang menandai kembalinya Liga Inggris musim 2019-2020 diwarnai kontroversi gol 'hantu'.
Liga Inggris dimulai lagi setelah tiga bulan lamanya ditangguhkan akibat pandemi virus corona.
Partai tunda antara Aston Villa melawan Sheffield United menjadi salah satu laga pembuka Liga Inggris yang digelar di Villa Park, Kamis (18/6/2020) dini hari WIB.
Pertandingan itu sekaligus menandai kenormalan baru dalam sepak bola Inggris dengan ketidakhadiran penonton serta protokol kesehatan ketat yang diterapkan.
Baca Juga: Hasil Liga Inggris - Drama Kartu Merah Warnai Kemenangan Man City Atas Arsenal
Sebelum laga dimulai, sebanyak 22 pemain beserta wasit dan ofisial pertandingan tampak berlutut di lapangan.
Aksi ini diawali dengan tiupan peluit oleh wasit Michael Oliver sebagai tanda dibukanya pertandingan.
Lalu, mereka berlutut selama 10 detik sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan Black Lives Matter yang belakangan ini kerap disuarakan usai tewasnya George Floyd.
Laga pembuka tersebut kemudian berjalan seperti biasa hingga kemudian muncul kontroversi menjelang turun minum.
Hal tersebut bermula ketika gelandang Sheffield United, Oliver Norwood, melakukan tendangan bebas pada tiga menit sebelum babak pertama berakhir.
Kiper Aston Villa, Orjan Nyland, sukses menangkap bola, tetapi menabrak rekan setimnya, Keinan Davis.
Tabrakan itu mengakibatkan Nyland memasuki garis gawang sambil memeluk bola.
Baca Juga: Manchester United Izinkan Dean Henderson di Sheffield United Lebih Lama
Should Sheffield United be ahead here!? ????
It looked as if #AVFC 'keeper Ørjan Nyland took the ball over his own line but goal-line technology says no goal! ❌ pic.twitter.com/kbSsJajwrF
— Sky Sports Premier League (@SkySportsPL) June 17, 2020
Kendati Nyland jelas membawa bola melewati garis, wasit Oliver tidak mengesahkannya menjadi gol.
Oliver mengindikasikan dirinya tidak menerima sinyal ke arlojinya yang menunjukkan bahwa bola telah melewati garis gawang.
Rupanya teknologi garis gawang tidak bekerja dan membuat gol tersebut dianggap tidak sah oleh wasit.
Teknologi tersebut untuk pertama kalinya mengalami kegagalan sejak diperkenalkan di Liga Inggris pada 2013.
Video Assistant Referee (VAR) juga tidak melakukan intervensi untuk meninjau ulang insiden tersebut.
Hawk-Eye, perusahaan yang menyediakan teknologi garis gawang di Liga Inggris dan beberapa liga Eropa lainnya, menjelaskan bahwa kamera mereka tak menangkap kejadian kontroversial itu.
Hal itu menyebabkan perangkat pertandingan, terutama wasit, tidak menerima sinyal dari arloji atau earpiece yang menandakan bahwa terjadi gol.
Mereka pun meminta maaf atas kegagalan teknologi tersebut, khususnya kepada Sheffield United.
Baca Juga: Terlalu Bagus buat Aston Villa, Jack Grealish Harus Pindah ke Manchester United
"Selama paruh pertama pertandingan Aston Villa versus Sheffield United di Villa Park, ada insiden garis gawang di mana bola dibawa melewati garis oleh kiper Aston Villa, Nyland," tulis Hawk-Eye dalam pernyataan resminya di Twitter.
"Perangkat pertandingan tidak menerima sinyal ke arloji atau earpiece sesuai protokol Goal Decision System (GDS)."
"Tujuh kamera yang terletak di tribun di sekitar area gawang secara signifikan terhalang oleh kiper, bek, dan tiang gawang."
"Level kendala ini belum pernah terlihat sebelumnya dalam lebih dari 9.000 pertandingan yang menggunakan sistem teknologi Hawk-Eye Goal Line."
"Sistem ini diuji dan terbukti berfungsi sebelum dimulainya pertandingan sesuai dengan Laws of The Game IFAB dan dikonfirmasikan berfungsi oleh perangkat pertandingan."
"Hawk-Eye tanpa ragu meminta maaf kepada Liga Inggris, Sheffield United, dan semua orang yang terkait dengan insiden itu," lanjut Hawk-Eye.
Hawk-Eye statement on the goal line incident during Aston Villa v Sheffield match this evening. pic.twitter.com/I2u5lqKMqe
— Hawk-Eye Innovations (@Hawkeye_view) June 17, 2020
Pelatih Sheffield United, Chris Wilder, tak bisa menyembunyikan kekecewaannya akibat gol hantu tersebut.
Wilder menilai kegagalan tujuh kamera dalam menangkap momen gol itu sungguh sulit dipercaya.
"Saya pikir kita semua, baik pemain, penggemar dan staf, semua melihat itu sebagai gol," kata Wilder seperti dilansir BolaSport.com dari Sky Sports.
"Anda mendengarkan pernyataan yang telah diberikan oleh Hawk-Eye, hal itu membuat saya frustrasi karena tujuh kamera tidak bisa melihat momen tersebut, padahal ini adalah liga paling teknis di dunia."
"Hal itu mengecewakan dari sudut pandang kami," tuturnya menambahkan.
Laga pun berakhir tanpa pemenang setelah kedua tim sama-sama tak berhasil mencetak gol ke gawang lawan.
Skor imbang 0-0 membuat Sheffield United gagal menyalip Manchester United yang berada di posisi kelima klasemen sementara Liga Inggris.
Pasukan Wilder hanya mendapatkan satu poin dan naik ke peringkat keenam dengan koleksi 44 poin, tertinggal satu angka dari Man United.
Sementara itu, Aston Villa tetap bercokol di posisi ke-19 dengan raihan 26 poin.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | twitter, Sky Sports |
Komentar