Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Lawan Berat Indonesia di Piala Asia U-16 2020 Pernah Mundur pada 1990 karena Kejahatan Misterius

By Hugo Hardianto Wijaya - Jumat, 19 Juni 2020 | 09:10 WIB
Ilustrasi berita Piala Asia U-16 2020.
NDARU GUNTUR/BOLASPORT.COM
Ilustrasi berita Piala Asia U-16 2020.

BOLASPORT.COM - Lawan timnas U-16 Indonesia di Piala Asia U-16 2020, Arab Saudi, pernah mengundurkan diri dari edisi 1990 karena kasus kejahatan misterius yang belum terpecahkan.

Timnas U-16 Indonesia akan berlaga dalam gelaran Piala Asia U-16 2020 di Bahrain pada 25 November hingga 12 Desember mendatang.

Tim Garuda Asia menjadi satu-satunya wakil Asia Tenggara yang mendapat kesempatan untuk tampil dalam turnamen tersebut.

Lewat drawing yang dilakukan oleh AFC pada Kamis (18/6/2020), Indonesia ditempatkan di Grup D bersama tiga mantan juara Piala Asia U-16.

Pasukan Bima Sakti harus berjuang di grup neraka bersama dengan Arab Saudi, China, dan Jepang.

Baca Juga: Witan Sulaiman Debut Starter, FK Radnik Surdulica Imbang di Laga Terakhir Liga Serbia

Dalam edisi-edisi sebelumnya, timnas U-16 Indonesia belum pernah berada satu grup dengan China dan Jepang.

Sementara dengan Arab Saudi, ini adalah pertemuan ketiga Indonesia di fase grup.

Dua pertemuan sebelumnya terjadi pada gelaran Piala Asia U-16 edisi 1986 dan 1988.

Indonesia seharusnya juga bertemu dengan Arab Saudi di fase grup ketika mengikuti Piala Asia U-16 1990.

Hanya saja, Arab Saudi yang berstatus sebagai juara bertahan terpaksa mengundurkan diri dari turnamen itu.

Baca Juga: Ada Juara UFC Rela Pindah Divisi demi Hadapi Khabib Nurmagomedov

Pengunduran diri Arab Saudi dari Piala Asia U-16 1990 merupakan buntut dari kasus kejahatan misterius yang terjadi satu tahun sebelumnya.

Kasus yang dinamai sebagai Kasus Berlian Biru ini bermula dari Kriangkrai Techamong, seorang pekerja Thailand yang bekerja sebagai tukang bersih-bersih di Istana Pangeran Faisal bin Fahd di Arab Saudi.

Dilansir Bolasport.com dari BBC, pada 1989, Pangeran Faisal dan keluarganya tengah liburan ke luar negeri selama tiga bulan.

Kriangkrai yang sedang dililit utang menggunakan kesempatan itu untuk mencuri 30 kg perhiasan milik Pangeran Faisal yang disimpan di kamar tidurnya.

Perhiasan yang dicurinya meliputi Berlian Biru, salah satu permata paling langka yang ada di dunia.

Baca Juga: Valtteri Bottas: Kesalahan Kecil Bisa Berakibat Fatal pada Musim 2020

Selama sebulan, Kriangkrai berusaha memindahkan perhiasan-perhiasan itu dari istana ke Thailand menggunakan kapal yang sudah dibayarnya.

Ketika pencurian itu disadari, Kriangkrai sudah berlayar untuk kembali ke negara asalnya.

Di Thailand, Kriangkrai bisa meloloskan permata yang dicurinya dengan menyuap petugas bea cukai.

Akan tetapi, Kriangkrai segera tertangkap pada 1990 oleh kepolisian Thailand yang sudah dihubungi oleh Arab Saudi.

Mereka pun bergerak cepat untuk mengumpulkan kembali perhiasan yang sudah dijual oleh Kriangkrai dan mengembalikan ke Arab Saudi.

Baca Juga: Strategi Terbaca Lawan, Marcus/Kevin Variasikan Gaya Main

Di titik ini, permasalahan justru semakin pelik.

Dalam perhiasan yang dikembalikan oleh kepolisian Thailand, tidak terdapat Berlian Biru yang sangat langka itu.

Bahkan, sebagian besar perhiasan yang dikembalikan ternyata palsu.

Persoalan kian rumit setelah beberapa hari kemudian beredar foto istri pejabat Thailand yang menggunakan perhiasan mirip dengan koleksi Pangeran Faisal.

Arab Saudi memutuskan untuk melakukan investigasi sendiri dengan mengirim dua diplomat dan satu pengusaha.

Akan tetapi, mereka semua justru dibunuh oleh orang tak dikenal.

Baca Juga: Theo Hernandez Berterima Kasih ke AC Milan karena Menyelamatkan Kariernya

Arab Saudi kemudian mengirimkan diplomat berpengalaman, Mohammed Said Khoja, untuk melakukan investigasi secara terbuka.

Di hadapan wartawan, Khoja blak-blakan menuduh kepolisian Thailand telah memalsukan perhiasan dan membunuh pada diplomat sebelumnya.

"Polisi di sini lebih berkuasa ketimbang pemerintah," ucap Khoja kepada New York Times pada September 1994.

Investigasi ini berujung pada penangkapan Kepala Investigasi dari kepolisian Thailand, Chalor Kerdthes, yang terbukti melakukan pembunuhan kepada diplomat Arab Saudi.

Chalor ternyata juga bersalah atas pemalsuan perhiasan Arab Saudi dan pembunuhan terhadap keluarga dari penadah Kriangkrai.

Atas kesalahannya, Chalor dihukum penjara selama 20 tahun.

Baca Juga: Jelang Laga Lawan Sevilla, Dua Pemain Andalan Barcelona Cedera

Kasus Berlian Biru tak berhenti begitu saja. Hilangnya sang Berlian Biru hingga saat ini membuat hubungan diplomatik Arab Saudi dan Thailand menjadi buruk.

Ditambah lagi pada 2014, Thailand membebaskan lima polisi yang didakwa membantu Chalor Kerdthes dalam melakukan aksi kejahatannya.

Padahal, dilansir Bolasport.com dari Time, penangkapan kelima polisi itu pada Januari 2010 sempat menjadi harapan baru dalam rekonsiliasi hubungan antara Arab Saudi dan Thailand.

Di sisi lain, Kriangkrai tengah membangun hidup normal di pinggiran Thailand.

Hingga kini, dirinya tak juga mengucapkan sepatah kata pun tentang keberadaan Berlian Biru yang dicurinya 30 tahun lalu.

"Sekarang saya hidup sederhana sebagai orang desa," tutur Kriangkrai kepada BBC pada 2019.

"Saya tak punya banyak uang. Hanya cukup untuk bertahan dan menghidupi keluarga saya. Saya rasa ini adalah kebahagiaan yang sebenarnya," tandasnya.


Editor : Hugo Hardianto Wijaya
Sumber : berbagai sumber

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
38
95
2
Barcelona
38
85
3
Girona
38
81
4
Atlético Madrid
38
76
5
Athletic Club
38
68
6
Real Sociedad
38
60
7
Real Betis
38
57
8
Villarreal
38
53
9
Valencia
38
49
10
Alavés
38
46
Klub
D
P
1
Inter
38
94
2
Milan
38
75
3
Juventus
38
71
4
Atalanta
38
69
5
Bologna
38
68
6
Roma
38
63
7
Lazio
38
61
8
Fiorentina
38
60
9
Torino
38
53
10
Napoli
38
53
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X