Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Nicolas Anelka Beberkan Pengalaman Traumatisnya Saat di Real Madrid

By Rebiyyah Salasah - Kamis, 6 Agustus 2020 | 08:45 WIB
Nicolas Anelka (kiri) saat didatangkan Real Madrid dari Arsenal pada tahun 1999.
TWITTER.COM/AFCSTUFF
Nicolas Anelka (kiri) saat didatangkan Real Madrid dari Arsenal pada tahun 1999.

BOLASPORT.COM - Mantan pemain Real Madrid, Nicolas Anelka, membeberkan pengalaman traumatisnya saat berseragam Los Blancos. 

Nicolas Anelka berbicara secara terbuka tentang masa traumatis yang dia alami bersama Real setelah pindah ke ibu kota Spanyol pada 1999.

Saat itu, Nicolas Anelka dibeli Real Madrid dengan harga 22,3 juta pounds atau 424 miliar dari Arsenal.

Anelka mampu tampil bersinar saat memperkuat Arsenal dan berhasil memenangi Liga Inggris dan Piala FA selama di bawah asuhan Arsene Wenger. 

Tapi, setelah tiba di Santiago Bernabeu, Anelka harus berjuang untuk beradaptasi dengan rekan satu tim barunya. 

Baca Juga: Manchester City Vs Real Madrid - Casemiro Akui Los Blancos Sedikit Diuntungkan

Berbicara dalam film dokumenter Netflix yang berjudul 'Anelka: Misunderstood', pria berpaspor Prancis itu mengingat bagaimana pengalamannya di ruang ganti saat sesi pelatihan pertamanya di Real Madrrid. 

Film tersebut juga merinci merinci karier Anelka sejak memperkuat Paris Saint-Germain hingga beberapa musim di kompetisi sepak bola Inggris serta kisruh di Piala Dunia 2010. 

"Setelah konferensi pers, saya pergi ke ruang ganti. Saya sampai di sana pertama, duduk, tetapi para pemain terus mendatangi saya dan berkata: "Itu tempat saya"," kata Anelka, dikutip BolaSport.com dari Daily Mail.

"Saya lalu berkata: "Oh, maaf. Bisakah saya duduk di sini?" dan kemudian pemain lain akan muncul dan berkata: "Itu tempat saya". Itu terjadi mungkin 20 kali."

Baca Juga: 21 Tahun Berkarier sebagai Pesepak Bola, Iker Casillas Umumkan Pensiun

"Saya hanya berpikir: "Apa yang saya lakukan di sini? Ini akan menjadi permusuhan". Apa yang saya alami hari itu hanyalah awal dari mimpi buruk," tutur Anelka menambahkan. 

Anelka berjuang untuk tampil di atas lapangan pada tahap awal karirnya di Liga Spanyol.

Dia gagal mencetak gol dalam lima bulan pertamanya bersama Los Blancos. 

"Ada begitu banyak tekanan. Saya ada di pemberitaan setiap hari. Di lapangan, segalanya tidak bagus. Saya tidak bisa memiliki kehidupan pribadi. Saya tidak bisa berbuat apa-apa," ucap sosok berusia 41 tahun ini. 

"Semua yang Anda lakukan jadi bahan pembicaraan, semua yang Anda beli ada di koran pada hari berikutnya."

Saudara Anelka, Didier, juga mengungkapkan bagaimana mereka harus menempatkan penghalang di luar rumah untuk menjaga mereka dari serbuan awak media.

Baca Juga: Terinspirasi dari Mike Tyson, Striker Real Madrid Buka Peluang Jadi Petarung

Ibunya, Marguerite, juga menderita serangan panik karena tekanan pada putranya.

Setelah mencetak gol pertamanya untuk Madrid di final Piala Dunia Antarlub di Brasil, Anelka mulai menemukan kekuatannya. 

Peraih dua gelar Liga Inggris ini juga menyarangkan bola di gawang Barcelona saat El Clasico.

Akan tetapi, Anelka mengalami kemunduran setelah terlibat perselisihan dengan petinggi klub. 

"Saya mencetak gol melawan Barcelona, ​​saya sangat senang. Di laga berikutnya, bermain di atas rata-rata dan kemudian setelah itu saya berada di bangku cadangan," ujar Anelka.

"Jadi suatu hari saya datang ke pelatihan dan berkata: "Kami harus bicara". Mereka mengatakan kami akan berbicara setelah pelatihan."

"Saya pergi melawan karena sebenarnya saya hanya ingin berbicara. Saya memiliki mentalitas itu dan tidak mau tunduk."

"Sekali lagi mereka menciptakan drama di sekitar saya ketika yang saya inginkan adalah mereka meninggalkan saya sendiri sehingga saya bisa fokus pada sepak bola," tutur Anelka melanjutkan. 

Setelah didenda dan diskors karena absen latihan, Anelka berhasil menyelesaikan perselisihan pada waktunya dengan tampil di Liga Champions musim itu. 

Dia bahkan mencetak dua gol dalam kemenangan di semifinal atas Bayern Muenchen dan bermain di final ketika Madrid memenangkan gelar Eropa kedelapan mereka melawan Valencia.

Anelka mengakui bahwa dia menyesal bagaimana waktunya di Madrid cukup singkat.

"Kembali berlatih benar-benar sulit karena para pemain melawan saya," ucap Anelka. 

"Ada sedikit perkelahian dan duel di lapangan tetapi semuanya kembali ke tempatnya dan kembali normal."

"Saya membantu Madrid memenangkan gelar Liga Champions kedelapan mereka. Saya bangga akan hal itu. Saya tidak berbuat banyak. Saya melakukan sangat sedikit hal di Madrid. Saya ingin melakukan lebih banyak lagi tetapi saya tidak mendapatkan kesempatan.

“Dengan melihat ke belakang, jika Anda ingin bermain untuk Madrid, pengorbanan perlu dilakukan tetapi saya terlalu muda untuk mengerti. Ada hal-hal yang seharusnya tidak saya katakan atau lakukan," ujar Anelka mengakhiri.


Editor : Bagas Reza Murti
Sumber : Daily Mail

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
37
88
2
Arsenal
37
86
3
Liverpool
37
79
4
Aston Villa
37
68
5
Tottenham
37
63
6
Chelsea
37
60
7
Newcastle
37
57
8
Man United
37
57
9
West Ham
37
52
10
Brighton
37
48
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Inter
36
92
2
Milan
36
74
3
Bologna
36
67
4
Juventus
36
67
5
Atalanta
35
63
6
Roma
36
60
7
Lazio
36
59
8
Fiorentina
36
54
9
Napoli
37
52
10
Torino
36
50
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X