Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Star Syndrome jadi Masalah Utama bagi Pesepak bola Muda Indonesia

By Wila Wildayanti - Kamis, 6 Agustus 2020 | 21:00 WIB
Skuat timnas U-19 Indonesia menyanyikan lagu Indonesia Raya saat menghadapi Hong Kong pada laga kedua Grup K Kualifikasi Piala Asia U-19 2020 di Stadion Madya, Kompeks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (8/11/2019),
GARRY LOTULUNG/KOMPAS.COM
Skuat timnas U-19 Indonesia menyanyikan lagu Indonesia Raya saat menghadapi Hong Kong pada laga kedua Grup K Kualifikasi Piala Asia U-19 2020 di Stadion Madya, Kompeks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (8/11/2019),

BOLASPORT.COM - Tak sedikit orang bisa merasakan star syndrome begitu pula untuk pesepak bola muda Indonesia dan ternyata ini yang menjadi masalah utama hingga saat ini.

Star Syndrome di kalangan pemain sepak bola Indonesia memang bukan hal baru karena tak sedikit pesepakbola muda yang cepat merasa puas apabila mereka sudah dikenal banyak orang.

Hal itu sering terjadi saat pesepak bola muda itu merasa bahwa dia sudah seperti bintang dan diidolakan banyak orang, padahal perjalanan kariernya masih seumur jagung.

Bisa dibilang wajar hal itu terjadi, tetapi sangat aneh dan tak bisa dipahami apabila sosok pesepak bola yang awalnya menarik perhatian karena performanya saat di lapangan tapi tak mampu lagi bermain apik.

Baca Juga: Komentator Ogah Pandu Laga Khabib Nurmagomedov Vs Justin Gaethje di UFC 252

Ketika sedang berada di puncak, tak sedikit pemain yang justru terlena dengan hal itu dan permainan yang selama ini memukau pun tak mampu mereka tunjukkan kembali.

Sebagai contoh nyata dalam masalah utama pesepak bola muda Indonesia ini, yakni nama pemain Syamsir Alam.

Mantan pemain Persiba Balikpapan itu saat masa jayanya disebut bakal menjadi pemain bintang dan pemain andalan Indonesia.

Namun, bukannya menjadi pemain hebat di tengah lapangan hijau untuk mengolah si kulit bundar, tetapi ia malah banting setir ke dunia entertaiment.

Oleh karena itu, saat ini para pemain muda timnas Indonesia sangat dibatasi oleh tim pelatih untuk menggunakan sosial media.

Pembatasan itu dilakukan oleh tim pelatih timnas Indonesia agar para pemain tak telalu sibuk bermain media sosial dan merasakan star syndrome yang bisa menyernag siapa saja.

Menanggapi hal itu, pelatih penjaga gawang timnas U-16 Indonesia mengatakan bahwa memang saat ini hal tersebut diterapkan ke para pemain agar tak selalu bermain sosial media.

“Salah satu yang membuat penampilan pesepakbola menurun adalah sosial media,” kata Markus Haris Maulana kepada wartawan.

“Jadi pemain harus kurangi sosial media karena mereka itu atlet bukan artis. Jadi yang harus ditonjolkan itu prestasi bukan sensasi,” ucapnya.

Tak berbeda dengan Markus Haris, mantan pemain andalan timnas Indonesia, Ponaryo Astaman pun turut mengomentari hal itu.

Baca Juga:

Menurut Ponaryo Astama, jika para pemain sudah pada titik star syndrome tentu tak mudah untuk bisa mengembalikan fokus utamanya karena mereka pasti terlena.

Oleh karena itu menurutnya apabila mencapai titik itu, sangat diperlukan untuk mendatangkan psikolog agar bisa mengembalikan mental para pemain.

Hal itu karena menurutnya pesepakbola muda harus bisa kembali ke performa terbaiknya.

“Latihan yang maksimal dan kembali fokus untuk meraih apa yang sudah menjadi tujuan utama mereka,” ujar Ponaryo.

“Bahkan kalau perlu mereka harus mendatangkan psikolog untuk kembali membangun mental mereka dan bisa kembali bermain seperti semula,” tuturnya.

Sebelumnya, pelatih timnas U-16 Indonesia, Bima Sakti pun mengatakan bahwa para pemainnya harus bisa bijak menggunakan sosial media.

Bahkan skuat timnas U-16 Indonesia membatasi para pemain menggunakan handphone sampai pukul 21.00 WIB saja.

“Saya ingin mereka bisa bijak menggunakan media sosial. Kami juga sangat mewanti-wanti masalah media sosial itu karena dapat berpengaruh ke mental pemain,” kata Bima Sakti.

“Handphone kami kumpulkan semua dan nanti setelah ashar para pemain baru diizinkan menggunakannya sampai pukul 21.00 WIB dan itu karena mereka perlu menghubungi keluarga mereka,” tuturnya.


Editor : Metta Rahma Melati
Sumber : BolaSport.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Arsenal
35
80
2
Man City
34
79
3
Liverpool
35
75
4
Aston Villa
35
67
5
Tottenham
33
60
6
Man United
34
54
7
Newcastle
34
53
8
West Ham
35
49
9
Chelsea
33
48
10
Bournemouth
35
48
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
33
84
2
Barcelona
33
73
3
Girona
33
71
4
Atlético Madrid
33
64
5
Athletic Club
33
58
6
Real Sociedad
33
51
7
Real Betis
33
49
8
Valencia
33
47
9
Villarreal
33
45
10
Getafe
33
43
Klub
D
P
1
Inter
34
89
2
Milan
34
70
3
Juventus
34
65
4
Bologna
34
63
5
Roma
34
59
6
Atalanta
33
57
7
Lazio
34
55
8
Fiorentina
33
50
9
Napoli
34
50
10
Torino
34
46
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X