Tak Ingin Kecolongan Lagi, Persebaya Perketat Protokol Kesehatan

BOLASPORT.COM - Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso akui pihaknya perketat protokol kesehatan untuk menghindari penularan Covid-19.

Apa yang dilakukan Persebaya ini merupakan tindak lanjut seusai beberapa pemainnya terpapar Covid-19.

Seperti yang diketahui, pada Selasa (29/9/2020) Persebaya telah mengumungkan bahwa enam anggota tim dinyatakan positif Covid-19.

Dengan rincian empat pemain dan dua ofisial.

Dari situlah Aji Santoso selaku pelatih Persebaya, bersama pihak manajemen tim sepakat memperketat protokol kesehatan.

Baca Juga: Persib Terancam Jadi Persegres Jilid II, Ini Kata Gelandang Maung Bandung

Tentu ini demi menghindari meluasnya penyebaran corona di tubuh Persebaya.

"Memang kita harus melaksanakan protokol kesehatan ketat," kata Aji, dilansir BolaSport.com dari laman resmi Persebaya.

"Apalagi kita tahu pemain kita sempat terkena Covid-19 makanya kita lebih ketat supaya tidak ke yang lain," ujarnya.

Untuk saat ini, Persebaya sudah mewajibkan pemain agar disiplin jaga kebersihan.

Baca Juga: Alasan Mengejutkan Pemain Naturalisasi Ini Enggan Bermain di Liga 1

Selain itu Makan Konate dkk juga diharuskan selalu mengenakan masker baik sebelum dan sesudah latihan.

Botol air minum pun juga dipisah, para pemain memiliki botol sendiri-sendiri.

Sementara terkait makanan, pemain kini dilarang datang ke kantin.

Nantinya makanan akan diantarkan langsung ke kamar para pemain.

Ini dilakukan untuk menghindari kontak fisik.

Baca Juga: Satu Pekan Diberi Waktu Libur, Pemain Borneo FC Kembali Menikmati Latihan

TRIBUN JATIM/KHAIRUL AMIN

Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso, menyerahkan urusan peminjaman pemain ke manajemen.

Menanggapi hal tersebut, Ram Surahman selaku sekretaris Persebaya mendukung penuh pengetatan protokol kesehatan.

Menurut Ram, semua itu memanglah harus dilakukan.

Persebaya tak boleh kecolongan lagi.

"Kita tidak mau kecolongan lagi, kita perketat untuk kebaikan pemain sendiri," ucap Ram.

"Sementara kita batasi interaksi pemain dengan dunia luar, bukan mau sombong atau apa, tapi untuk kebaikan bersama, tidak ada tertular dan menulari," tuturnya.

 

 

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

 

Maurizio Sarri dipecat sebagai pelatih Juventus pada 8 Agustus 2020 alias sehari setelah Si Nyonya Tua tersingkir dari Liga Champions. Hal itu membuat Juventus memutuskan untuk menyingkirkan Sarri meskipun pelatih berpaspor Italia itu memiliki kontrak hingga Juni 2022. Untuk itu, Sarri memulai negosiasi dengan Juventus demi mengakhiri kontraknya sehingga dia tidak lagi terikat dan bebas melatih klub lain. #mauriziosarri #juventus #bolasportcom #bolastylo #bolanas #Juaradotnet #superballid #sportfeat #gridnetwork

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom) pada 8 Okt 2020 jam 7:00 PDT