BOLASPORT.COM - Valentino Rossi, telah menginjak 42 tahun. Saking 'tuanya', sebagian kontestan MotoGP 2021 belum lahir saat dia menjadi juara dunia.
Valentino Rossi menjadi pembalap MotoGP yang paling awet karena masih membalap meski usia yang sudah kepala empat.
Valentino Rossi sudah mengikuti kejuaraan dunia balap motor sejak musim 1996.
Total 414 balapan dalam 25 musim telah dilakoni pembalap kelahiran Pesaro, 16 Februari 1979, tersebut pada ajang grand prix motor.
Baca Juga: Spesial Ultah Valentino Rossi, Ini 5 Musuh Besar dalam Kariernya
Prestasi besar serta karakter menarik yang menjadi magnet bagi penggemar adalah beberapa alasan kenapa Rossi masih mendapat tempat di MotoGP.
Rossi sendiri tak sekadar tampil di MotoGP.
Memang, Rossi tidak lagi bolak-balik menang seperti ketika menguasai ajang balap motor nomor satu tersebut pada tahun 2000an.
Namun begitu, pembalap berjuluk The Doctor masih cukup kompetitif. Musim lalu dia pun masih bisa finis tiga besar dan bahkan bersaing untuk posisi terdepan.
Baca Juga: Dipercaya Gantikan Valentino Rossi, Fabio Quartararo Merasa Terhormat
Tantangan yang akan dihadapi Rossi pada musim depan tidak akan mudah.
Sebab, ketika usia Rossi makin tua, rival-rivalnya di MotoGP justru makin muda.
Pembalap tertua setelah Rossi adalah Aleix Espargaro (Aprilia Gresini) yang usianya 'baru' 32 tahun pada akhir Juli nanti.
Tak cukup sampai di situ, sebagian kontestan MotoGP musim depan bahkan belum lahir ketika Rossi mengunci gelar juara dunia pertamanya.
Baca Juga: Valentino Rossi Bergabung di 3 Tim dalam 21 Tahun Karier MotoGP
Sebagai informasi, Rossi memastikan titel juara dari kelas 125cc pada 31 Agustus 1997, tepatnya pada balapan seri ke-12 di Sirkut Brno, Republik Ceska.
Pembalap Suzuki Ecstar, Joan Mir, baru lahir sehari sesudah momen penting dalam karier Rossi tersebut. Yep, Joan Mir yang musim lalu menjadi juara MotoGP.
Selain Mir, masih ada empat pembalap MotoGP 2021 lain yang belum lahir ketika Rossi sudah menjadi juara dunia.
Baca Juga: Satukan Valentino Rossi dan Franco Morbidelli, Petronas Miliki Duet Berbahaya di MotoGP 2021
Mereka adalah Enea Bastianini (30 Desember 1997), Jorge Martin (29 Januari 1998), Fabio Quartararo (20 April 1999), dan Iker Lecuona (6 Januari 2000).
Selisih usia yang terbilang jauh dengan Rossi sampai membuat Jorge Martin menyebut bahwa pemilik nomor ikonik 46 itu sudah pantas untuk menjadi ayahnya.
"Dia bisa menjadi ayah saya," kata Jorge Martin, yang musim depan memperkuat Pramac Racing.
La foto en cuestión! https://t.co/oO0m4gsaRo pic.twitter.com/WICjNiB7uG
— JorgeMartínAlmoguera (@88jorgemartin) February 8, 2021
Jauh Lebih Profesional
Valentino Rossi melihat adanya perbedaan karakter antara pembalap pada era modern ini dibandingkan dengan pembalap generasinya.
Pembalap MotoGP saat ini disebut Rossi jauh lebih profesional.
"Saya datang dari era ketika pembalap masih minum bir, merokok," kata Rossi setengah bercanda dalam wawancara spesial balapan ke-400 pada 2019 silam.
"Sekarang pembalap MotoGP lebih seperti seorang atlet. Tidur harus cukup, konsultasi diet dengan dokter, dan sebagainya. Jika ingin bersaing, Anda harus melakukannya."
Kebugaran fisik disebut Rossi lebih penting daripada dulu ketika pembalap masih bisa bermain dengan strategi.
Baca Juga: KTM di MotoGP 2021, Bagai Pabrikan yang Tertukar dengan Tim Satelitnya
Semangat Besar
Rossi menilai intensitas latihan pembalap sekarang hampir 10 kali lebih banyak daripada eranya dulu. Persiapan juga jauh lebih serius dan menyentuh lebih banyak aspek.
Motivasi besar sontak menjadi hal wajib bagi Rossi untuk bisa melahap rutinitas yang dulu tidak dilakukannya, Untungnya, semangatnya tidak berubah.
"Orang-orang sering bertanya apa rahasia saya [bisa bertahan sangat lama di MotoGP]. Bagi saya cuma gairah akan sepada motor," ujar Rossi.
"Saya tumbuh dengan lingkungan seperti ini. Ayah saya menurunkan gairah ini dan memberi saya motor ketika usia saya masih dua tahun."
"Ini adalah sesuatu yang ada di dalam diri saya dan kurang lebih akan tetap sama, bahkan ketika saya sudah sangat tua. Inilah rahasianya," imbuhnya.
Baca Juga: Sudah Tak Terobsesi, Valentino Rossi Cuma Ingin Jadi Protagonis
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | MotoGP.com |
Komentar