Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Liverpool, Tim Monoton yang Sendirian di Liga Inggris

By Adi Nugroho - Jumat, 12 Maret 2021 | 06:45 WIB
Pemain Liverpool tertunduk lesu setelah kalah dari Chelsea pada pekan ke-26.
TWITTER.COM/SQUAWKA
Pemain Liverpool tertunduk lesu setelah kalah dari Chelsea pada pekan ke-26.

BOLASPORT.COM - Liverpool dianggap sebagai tim yang monoton, tidak seperti tim-tim Liga Inggris lainnya yang mampu adaptasi dan memiliki beragam cara bermain.

Liverpool mengawali kampanye mereka di Liga Inggris 2020-2021 dengan cukup baik, hanya kalah sekali dalam 16 laga pertamanya.

Akan tetapi, di pertengahan jalan Liverpool mulai tergelincir bahkan sampai terjatuh ke lubang yang dalam.

Kemerosotan Liverpool itu dimulai dari kekalahan 0-1 di kandang Southampton pada pekan ke-17 Liga Inggris 2020-2021.

Sejak menelan kekalahan keduanya di liga musim ini, Liverpool makin sering menerima hasil minor baik di kandang maupun tandang.

Baca Juga: Payah di Liga Inggris, Beraninya Liverpool Bicara Jadi Juara Liga Champions

Sejak pekan ke-17 Liverpool menelan delapan kekalahan, termasuk dari Southampton, dari 12 pertandingan di Liga Inggris 2020-2021.

Bahkan, enam kekalahan dalam periode tersebut diderita Liverpool ketika bermain di kandangnya sendiri, Stadion Anfield.

Rangkaian hasil buruk itu pun membuat Liverpool terdampar di urutan delapan klasemen sementara dengan raihan 43 poin dari 28 kali bermain.

Banyaknya pemain cedera, khususnya bek-bek senior mereka, disebut menjadi penyebab utama mengapa Liverpool kendur di pertengahan musim.

Baca Juga: Tak Pernah Berjodoh dengan Persib, Pemain Ini Absen Bela Persita di Piala Menpora

Akan tetapi, menurut pandit Danny Higginbotham cedera bukan penyebab utama kemerosotan The Reds pada musim ini.

Danny Higginbotham merasa bahwa menurunnya performa Liverpool di Liga Inggris lebih disebabkan oleh mereka yang monoton alias hanya mengandalkan satu cara bermain di setiap pertandingannya.

Menurut Danny Higginbotham, di Liga Inggris hanya Liverpool yang seperti itu.

Tim-tim lain khususnya papan atas, kata Higginbotham, tidak seperti Liverpool karena mempunyai beragam strategi dan selalu bisa beradaptasi agar permainannya tidak bisa ditebak oleh lawan.

Baca Juga: UFC Vegas 21 - Leon Edwards Dapat Hadiah Jika Habisi Jagoan Palestina

"Saya pikir ketika Anda melihat Liverpool, musim lalu luar biasa," ucap Higginbotham seperti dikutip BolaSport.com dari Football365.

"Mereka memenangkan liga bukan karena kebetulan, mereka adalah tim yang berada jauh di depan kala itu."

"Namun, menurut saya masalah yang dimiliki Liverpool adalah mereka hanya memiliki satu cara bermain."

"Saat Anda melihat Leicester City dan cara mereka bermain, ada sejumlah sistem yang bisa mereka mainkan. Ketika Anda melihat Manchester City, jumlah sistem yang dapat mereka gunakan dalam sekejap sungguh luar biasa."

Baca Juga: Eks Pelatih Juventus Tolak Real Madrid karena Tak Mau Jadi Badut

"Chelsea sekarang mulai menunjukkan sekilas kemampuan beradaptasi seperti itu di bawah Thomas Tuchel. Tapi saya melihat Liverpool dan mereka hanya punya satu cara bermain."

"Tetapi, jangan salah paham, cara yang mereka mainkan telah memberi mereka tingkat kesuksesan yang luar biasa."

"Mereka tidak dapat dihentikan selama beberapa tahun terakhir, tetapi sekarang, saya tidak mengatakan bahwa tim lain telah menemukan cara untuk menghentikan mereka, yang akan saya katakan adalah bahwa tim-tim sekarang mulai bisa mempersulit Liverpool untuk melakukan apa yang biasa mereka lakukan pada tahun-tahun sebelumnya."

"Tim yang benar-benar top selalu menanggapi situasi seperti itu; mereka beradaptasi dan membuat tim lawan kesulitan ketika menghadapi mereka."

Baca Juga: Salto Pepe Menit 124 yang Buat Cristiano Ronaldo Langsung Berhenti Gerak

"Dan saya rasa itulah yang harus dilakukan Juergen Klopp, yang mana akan membuat bursa transfer musim panas nanti akan menarik untuk disaksikan."

"Juergen Klopp telah mencapai hal-hal fenomenal bersama Liverpool, tidak banyak tim yang memenangkan Liga Champions dan Liga Inggris dalam dua tahun. Tapi Anda merasa skuad itu mungkin akan mendekati akhir siklusnya."

"Hal seperti itu tidak bisa dihindari; itu harus terjadi. Kami telah melihatnya dengan begitu banyak tim dominan selama bertahun-tahun; Arsenal di akhir 90-an dan awal 2000-an, tim-tim lama Manchester United dan tim Chelsea pertama di bawah Jose Mourinho."

"Ketika sebuah tim mencapai akhir siklus, masalahnya adalah Anda telah meraih kesuksesan yang luar biasa, menjadi sulit untuk mengganti pemain yang perlu diganti," kata Higginbotham menambahkan.


Editor : Bagas Reza Murti
Sumber : Football365

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
37
94
2
Barcelona
37
82
3
Girona
37
78
4
Atlético Madrid
37
73
5
Athletic Club
37
65
6
Real Sociedad
37
60
7
Real Betis
37
56
8
Villarreal
37
52
9
Valencia
37
48
10
Alavés
37
45
Klub
D
P
1
Inter
37
93
2
Milan
37
74
3
Bologna
36
67
4
Juventus
36
67
5
Atalanta
36
66
6
Roma
37
63
7
Lazio
37
60
8
Fiorentina
36
54
9
Torino
37
53
10
Napoli
37
52
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X