Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Dubes RI Turun Tangan, Ketua PBSI-nya Inggris Harus Minta Maaf ke Tim Indonesia

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Jumat, 19 Maret 2021 | 14:24 WIB
Pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, setelah pertandingan babak pertama All England 2021 di Utilita Arena Birmingham, Inggris, Rabu (17/3/2021).
BADMINTON INDONESIA
Pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, setelah pertandingan babak pertama All England 2021 di Utilita Arena Birmingham, Inggris, Rabu (17/3/2021).

BOLASPORT.COM - Duta Besar RI untuk Inggris, Desra Percaya, telah meminta Chief Executive Badminton England (PBSI-nya Inggris), Adrian Christy, untuk meminta maaf kepada tim Indonesia.

Penyelenggaraan turnamen All England Open 2021 menjadi polemik setelah mundurnya tim Indonesia akibat terseret kasus Covid-19.

Tim Indonesia dipaksa mundur dari All England Open 2021 karena satu pesawat dengan penumpang yang positif Covid-19 dalam penerbangan dari Turki ke Inggris.

Protokol kesehatan di Inggris mewajibkan seseorang yang pernah mengalami kontak dengan penderita Covid-19 untuk melakukan isolasi mandiri selama 10 hari.

Baca Juga: NOC: Kejadian pada All England Open 2021 Sakiti Hati Indonesia

Keputusan mengarantina tim Indonesia berasal dari National Health Service (NHS), otoritas kesehatan Inggris Raya yang memiliki tugas untuk melacak potensi penularan Covid-19.

BWF dan Badminton England selaku panitia turnamen pun tidak memberikan bantuan terhadap para wakil Indonesia yang berlaga di Arena Birmingham.

Keputusan BWF dan Badminton England mungkin bisa dimaklumi karena perintah karantina sudah menjadi peraturan di Inggris Raya dan tidak dapat diganggu gugat.

Akan tetapi, informasi yang kurang transparan dan kontroversi lain membuat para pemain Indonesia merasa diperlakukan tidak adil.

Baca Juga: All England Open 2021 - Via 5 Pertanyaan, Praveen Jordan Sebut BWF Langgar Aturan

Tidak ada informasi yang jelas mengenai identitas ataupun jumlah penumpang terpapar Covid-19 dari pesawat yang ditumpangi tim Indonesia.

Selain itu tidak semua anggota tim Indonesia mendapatkan email dari NHS untuk melakukan isolasi meski berada dalam penerbangan yang sama.

BWF dan panitia juga terlambat mengeluarkan pemain tunggal putri Turki, Neslihan Yigit, yang sebenarnya juga satu pesawat dengan Indonesia.

Jangan lupakan pula, BWF dan panita memberikan toleransi kepada tiga tim yang tersangkut kasus Covid-19 dengan menggelar tes ulang meski harus menunda pertandingan.

Baca Juga: Seperti Marcus, Hendra Ungkap Keanehan Kasus Covid-19 dari Tim Negara Lain di All England

Tak cukup sampai di situ, para pemain Indonesia juga dikecewakan dengan sikap BWF dan panitia yang terkesan lepas tangan dengan kasus yang menimpa mereka.

Hendra Setiawan dkk. bahkan harus berjalan kaki dari arena pertandingan ke hotel setelah mendapat informasi bahwa mereka dinyatakan keluar dari turnamen.

Dubes RI, Desra Percaya, mengklarifikasi masalah ini dengan menghubungi Adrian Christy yang merupakan CEO panitia All England sekaligus Chief Executive Badminton England.

Salah satu permasalahan yang berusaha diklarifikasi adalah perihal lambatnya panitia dalam mengeluarkan Neslihan Yigit dari turnamen.

Baca Juga: All England Open 2021 - BWF Minta Maaf Atas Mundurnya Tim Indonesia

Usut punya usut, Neslihan Yigit tidak melapor kepada Neslihan Yigit kepada panita bahwa dia juga mendapat email dari NHS untuk melakukan isolasi mandiri.

Desra Percaya menuturkan Adrian Christy memuji sikap tertib tim Indonesia.

"Dalam artian, begitu menerima surat elektronik tersebut, mereka langsung melapor kepada panitia," ujarnya langsung dalam acara Rosi di KompasTV pada Kamis (18/3/2021) malam WIB.

"Namun, si pemain Turki ini tidak lapor."

Baca Juga: All England Open 2021 - Buntut Wakil Indonesia Tercutat, Jonatan Christie Beri Kritik

Desra Percaya telah meminta Adrian Christy untuk menyampaikan fakta kejadian kepada tim Indonesia sekaligus meminta maaf untuk meredakan suasana.

"Ini kan kewajiban Anda. Jangan sampai saya yang minta. Ini [menyangkut] kredibilitas penyelenggara dan juga BWF," tutur Desra Percaya lagi.

"Setelah saya minta, saya bilang mereka untuk telepon Ricky Subagja [manajer tim Indonesia] untuk minta maaf dan sampaikan situasinya seperti apa."

"Jangan sampai tim merasa ada unfair treatment [perlakuan tidak adil, red] kepada mereka."

"Bisa jadi, apa yang dianggap sebagai unfair treatment karena tidak adanya transparansi informasi yang disampaikan secara langsung oleh otoritas penyelenggara kepada tim kita."

Baca Juga: Rekap Hasil All England Open 2021 - Jepang Dominan, Indonesia dan Turki WO


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
38
95
2
Barcelona
38
85
3
Girona
38
81
4
Atlético Madrid
38
76
5
Athletic Club
38
68
6
Real Sociedad
38
60
7
Real Betis
38
57
8
Villarreal
38
53
9
Valencia
38
49
10
Alavés
38
46
Klub
D
P
1
Inter
38
94
2
Milan
38
75
3
Juventus
38
71
4
Atalanta
38
69
5
Bologna
38
68
6
Roma
38
63
7
Lazio
38
61
8
Fiorentina
38
60
9
Torino
38
53
10
Napoli
38
53
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X