Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Menpora Zainudin Amali Paparkan Grand Design Olahraga Nasional

By Mochamad Hary Prasetya - Rabu, 24 Maret 2021 | 14:50 WIB
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Zainudin Amali, sedang memberikan sambutan dalam acara Perayaan Hari Perempuan Sedunia dalam latihan timnas putri Indonesia di Lapangan D, Senayan, Jakarta, 8 Maret 2021.
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Zainudin Amali, sedang memberikan sambutan dalam acara Perayaan Hari Perempuan Sedunia dalam latihan timnas putri Indonesia di Lapangan D, Senayan, Jakarta, 8 Maret 2021.

BOLASPORT.COM - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali menghadiri rapat kerja dengan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) selaku mitra kerja di gedung Nusantara I, Komplek Parlemen, Senayan Jakarta Pusat, Selasa (23/3/2021).

Rapat kerja ini membahas tiga hal, pertama Dampak Pemotongan Anggaran APBN Tahun Anggaran 2021, kedua pemaparan Menpora terkait Desain Besar Keolahragaan Nasional atau Grand Design Olahraga Nasional, dan ketiga terkait insiden yang menimpa tim bulu tangkis Indonesia di ajang All England Open 2021.

Khusus untuk Grand Design Olahrga Nasional, Menpora Amali mengatakan bahwa hal ini disusun setelah adanya arahan dari Presiden Joko Widodo untuk mereview kembali pola pembinaan olahraga sehingga dapat meningkatkan prestasi olahraga nasional.

“Kemudian kami mendesain desain tentang olahraga nasional. Tentu bukan kami sendiri tetapi kami bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi, melibatkan para Pakar, para Guru Besar, Akademisi dan Praktisi Olahraga. Setelah itu dilakukan uji publik di beberapa kota dan beberapa perguruan tinggi,” kata Menpora Amali dalam pemaparannya.

Baca Juga: Chelsea bakal Kena Bencana jika Nekat Gaet Erling Haaland dari Dortmund

Menpora Amali menegaskan bahwa tidak ada jalan pintas dalam meraih prestasi.

Bahkan, dia mengutip pernyataan seorang pakar dan guru besar Anders Ericsson yang menyebutkan dibutuhkan waktu minimum 10 tahun atau 10000 jam latihan untuk mengantarkan atlet menuju podium internasional.

Oleh karena demikian, pembinaan atlet jangka panjang merupakan kunci untuk meraih prestasi di tingkat dunia dan itu merupakan sebuah investasi.

“Ini adalah investasi investasi negara untuk pembangunan sumber daya manusia serta mengangkat harkat dan martabat bangsa di tingkat Internasional.”

Baca Juga: 100 Hari Terakhir Lionel Messi di Barcelona: Ini 3 Target Terakhirnya Sebelum Pamit

“Hanya ada dua peristiwa dimana lagu Indonesia Raya dan bendera merah putih dikibarkan yakni ketika kunjungan presiden atau kepala negara ke luar negeri dan yang kedua ketika atlet kita mendapatkan prestasi medali emas.”

“Jadi olahraga ini merupakan upaya kita untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa,” tukasnya.

Menpora Amali kemudian berdasarkan hasil pemetaan, ditemukan ada 13 hal permasalahan utama olahraga nasional antara lain partisipasi dan kebugaran jasmani masyarakat berolahraga masih rendah pertama Prasarana dan sarana olahraga masih terbatas dan belum memenuhi standar.

Kedua Sistem pembinaan olahraga prestasi belum dikembangkan dan dilakukan secara sistematis, terencana, berjenjang dan berkelanjutan.

Baca Juga: Klarifikasi Manajemen Madura United Soal Rompi Pink M Ridho, Tak Ada Masalah dengan Sponsor

Ketiga manajemen kompetisi belum berjenjang, rutin, berkelanjutan dan tidak sesuai dengan kelompok usia serta karakteristik cabang olahraga.

Keempat tenaga keolahragaan belum memenuhi secara kuantitas dan kualitas 18 (lisensi Federasi Internasional).

Sementara itu, kelima sport science belum dijadikan sebagai faktor utama untuk mendukung prestasi olahraga.

Keenam dukungan anggaran masih menjadi keluhan.

Baca Juga: Michael Chandler Mendapat Ancaman Jelang Duel Berebut Warisan Khabib

Ketujuh Manajemen organisasi keolahragaan belum sepenuhnya dijalankan secara professional.

Kedelapan profesi sebagai olahragawan belum sepenuhnya menjadi pilihan dan tidak ada jaminan masa depan purna prestasi.

“Profesi sebagai olahragawan ini belum menjadi pilihan karena masa depannya tidak jelas,” jelasnya.

Selanjutnya, kurikulum Pendidikan Khusus Atlet belum ada.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Mulai Digalakkan untuk Kontestan Piala Menpora 2021

“Itu para atlet kita yang di Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP), SKO Cibubur itu mendapatkan pelajaran sama dengan pelajaran reguler yang oleh siswa- siswi yang non atlet, pasti mereka akan bimbang dia tidak akan terkonsentrasi.”

“Misalnya hari ini ujian besok dia bertanding pasti dua-duanya, yang satu anjlok yang satu jeblok atau sebaliknya.”

“Oleh karena itu harus ada kurikulum khusus untuk mereka sehingga mereka tidak ada kekhawatiran kalau dia konsentrasi menjadi atlet prestasi akademiknya akan terganggu,” jelasnya.

Kemudian masalah selanjutnya adalah Data base, Sistem Informasi dan analisis big data keolahragaan belum dilakukan.

Baca Juga: Tanpa Legiun Asing di Piala Menpora 2021, Pemain Persita Tangerang Tak Gentar

Belum optimalnya peran BUMN dan Pemerintah Daerah  dalam mendukung atlet berprestasi serta masih kurangnya sinergitas dengan organisasi keolahragaan.

Menpora Amali memaparkan bahwa desain olahraga nasional tujuannya untuk mencapai target jangka menengah dan jangka panjang dari tahun 2021 hingga 2045.

Tahapan target ini dibuat disesuaikan dengan massa waktu pelaksanaan Olimpiade.

Misalnya, partisipasi masyarakat berolahraga Indonesia hanya 34% sementara yang diharapkan untuk mencapai kebugaran dan untuk mendapatkan talenta-talenta yang baik itu harus di tingkat 70 persen.

Baca Juga: Pelatih Arema FC Sayangkan ada Oknum Aremania 'Ngeyel' Datangi Stadion

Disisi lain, tingkat keaktifan oleharaga siswa hanya 5 persen.

“Jadi masih sangat rendah contoh yang paling sederhana rata-rata langkah kaki orang Indonesia per hari itu hanya 3513 langkah.”

“Data hasil riset atau penelitian dan perguruan tinggi minimum langkah yang diharapkan untuk supaya orang menjadi bugar itu 7.000-10.000,” katanya.

Sehingga dalam masa 2021-2024 diharapkan partisipasi olahraga masyarakat bisa meningkat sampai 40%.

Baca Juga: Efek Pandemi Covid-19, Piala Menpora 2021 Dihantui Badai Cedera

Kemudian siswa aktif berolahraga dari 5 persen menjadi 10 persen dan Olimpiade Tokyo nanti diharapkan berada di peringkat 40 besar.

Dengan demikian, pada jangka panjang 2040-2044 nanti diharapkan partisipasi olahraga masyarakat menjadi 70 persen, siswa aktif berolahraga 30 persen dan peringkat 6 besar Olympiade dan Para Olimpiade 2040. 

“Kemudian peringkat 5 besar OlImpiade 2044, peringkat 5 besar para olimpiade 2044. Masih sangat jauh tapi kita harus optimis rencana induk kita atau masterplan peningkatan prestasi olahraga sebagaimana yang telah kita canangkan tadi bahwa 2032 kita harus masuk di posisi 10 besar dan itu tentu kita harus benar-benar memetakan mana cabang-cabang olahraga yang memungkinkan untuk bisa mencapai keinginan itu,” ungkapnya.


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Arsenal
35
80
2
Man City
34
79
3
Liverpool
35
75
4
Aston Villa
35
67
5
Tottenham
34
60
6
Man United
34
54
7
Newcastle
34
53
8
Chelsea
34
51
9
West Ham
35
49
10
Bournemouth
35
48
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
33
84
2
Barcelona
33
73
3
Girona
33
71
4
Atlético Madrid
33
64
5
Athletic Club
33
58
6
Real Sociedad
33
51
7
Real Betis
33
49
8
Valencia
33
47
9
Villarreal
33
45
10
Getafe
33
43
Klub
D
P
1
Inter
34
89
2
Milan
34
70
3
Juventus
34
65
4
Bologna
34
63
5
Roma
34
59
6
Atalanta
33
57
7
Lazio
34
55
8
Fiorentina
33
50
9
Napoli
34
50
10
Torino
34
46
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X