Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

MotoGP Sudah Seru, Casey Stoner Malah Ingin Kembali ke Zaman Purba

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Jumat, 7 Mei 2021 | 20:10 WIB
Pembalap Suzuki Ecstar, Joan Mir, memimpin barisan pembalap pada balapan MotoGP Qatar di Sirkuit Losail, Doha, Qatar, 28 Maret 2021.
WWW.SUZUKI-RACING.COM
Pembalap Suzuki Ecstar, Joan Mir, memimpin barisan pembalap pada balapan MotoGP Qatar di Sirkuit Losail, Doha, Qatar, 28 Maret 2021.

BOLASPORT.COM - MotoGP makin menggoda karena persaingan yang makin sengit. Namun, Casey Stoner tidak puas dengan situasi saat ini.

Sulit untuk dibantah bahwa persaingan di MotoGP makin sengit. Tak ada lagi pabrikan ataupun pembalap yang mendominasi perlombaan.

Penonton sudah disuguhkan dengan kompetisi yang ketat dengan rekor gap terkecil sepanjang sejarah untuk pembalap 10 besar pada balapan seri kedua MotoGP Doha.

Aleix Espargaro (Aprilia) yang finis di posisi ke-10 hanya terpaut 5,3 detik di belakang pemenang lomba, Fabio Quartararo (Petronas Yamaha SRT).

Baca Juga: Ducati Kirim Sinyal Waspada ke Lawan Saat Menangi Balapan di Jerez

Persaingan dalam perburuan waktu lap tercepat untuk posisi start juga ketat.

Pada latihan bebas ketiga MotoGP Spanyol 2020, selisih catatan waktu lap 10 pembalap teratas berada di rentang 0,203 detik. Edan!

Valentino Rossi yang gagal lolos langsung ke kualifikasi 2 karena gagal menembus 10 besar dalam hasil kombinasi cuma bisa tertawa.

"Secara teknis Anda harus merebut pole position (untuk berada di posisi 10 besar)," canda Rossi, dikutip dari GPOne.

Baca Juga: 'Marc Marquez dan Valentino Rossi Sudah Hilang Keyakinan di MotoGP'

Kompetisi yang makin ketat tidak terlepas dari penyeragaman berbagai komponen penting.

Dua komponen paling sering disebut adalah ban Michelin dan perangkat kendali eletronik (ECU) Magneti Marelli yang lebih sederhana.

Selain itu, ada aturan konsesi untuk membantu pabrikan gurem mengejar ketertinggalan melalui jatah tes yang tidak terbatas.

Teknologi motor yang makin maju juga mempermudah pembalap untuk melesat.

Baca Juga: Ducati Yakin Francesco Bagnaia Bisa Atasi Tekanan Pimpinan Klasemen MotoGP 2021

Akan tetapi, tidak semua pihak puas dengan situasi yang terjadi di MotoGP saat ini.

Sebuah kritik hadir dari legenda MotoGP, Casey Stoner.

Selain menyoroti motor yang makin seragam, Stoner kurang senang dengan kemudahan yang ditawarkan kepada pembalap saat ini.

Stoner berharap MotoGP kembali ke zaman 'purba' di mana tidak banyak perangkat yang membantu pembalap untuk melesat.

Baca Juga: Honda Sekarang Bukan Lagi Honda yang Dulu bagi Marc Marquez

"Saya tidak suka dengan arah yang diambil [MotoGP]," kata Casey Stoner kepada Road Racing World, dilansir BolaSport.com dari Motosprint.

"Saya ingin melihat kemurnian kembali, daripada elektronik mengendalikan motor pada kecepatan penuh dan winglet yang menahan ban depan."

"Semua motor pada dasarnya kloningan satu sama lain, itulah kenapa pembalap begitu dekat sekarang," tutur pemenang dua gelar MotoGP itu.

Cikal bakal ECU awalnya hadir di MotoGP dalam bentuk kontrol traksi saat era motor balap 2 tak 500cc berakhir pada 2002.

Baca Juga: Sudah Diminta Fan, Legenda MotoGP Tetap Tak Bisa Nasihati Valentino Rossi untuk Pensiun

Sejak saat itu teknologi ECU makin berkembang hingga fungsi-fungsi baru muncul seperti anti-wheelie, engine braking, hingga launch control untuk start.

Dorna Sport sudah berusaha menghentikan pengaruh besar ECU untuk mencegah MotoGP menjadi persaingan teknologi melalui penyeragaman pada 2016.

Adapun, tren winglet dipelopori Ducati pada 2015.

Pada dasarnya winglet bertujuan untuk menambah efek downforce agar motor tetap stabil pada kecepatan tinggi.

Sempat menjadi kontroversi karena alasan keselamatan, winglet menjadi pemandangan lumrah di MotoGP meski harus terintegrasi dengan bodi motor.

Baca Juga: Asalkan Cocok, Ducati Sanggup Pasok 2 Motor Pabrikan ke Tim Valentino Rossi


Editor : Ardhianto Wahyu Indraputra
Sumber : berbagai sumber

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Arsenal
35
80
2
Man City
34
79
3
Liverpool
35
75
4
Aston Villa
35
67
5
Tottenham
34
60
6
Man United
34
54
7
Newcastle
34
53
8
Chelsea
34
51
9
West Ham
35
49
10
Bournemouth
35
48
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
33
84
2
Barcelona
33
73
3
Girona
33
71
4
Atlético Madrid
33
64
5
Athletic Club
34
61
6
Real Sociedad
33
51
7
Real Betis
33
49
8
Valencia
33
47
9
Villarreal
33
45
10
Getafe
34
43
Klub
D
P
1
Inter
34
89
2
Milan
34
70
3
Juventus
34
65
4
Bologna
35
64
5
Roma
34
59
6
Atalanta
33
57
7
Lazio
34
55
8
Fiorentina
33
50
9
Napoli
34
50
10
Torino
35
47
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X