Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Simon Tahamata, Pemain Keturunan Indonesia Pertama yang Bela Timnas Belanda

By Hugo Hardianto Wijaya - Sabtu, 21 Agustus 2021 | 09:30 WIB
Simon Tahamata saat masih membela Ajax Amsterdam.
ANP
Simon Tahamata saat masih membela Ajax Amsterdam.

BOLASPORT.COM - Pelatih teknik di Ajax Amsterdam, Simon Tahamata, merupakan pemain keturunan Indonesia pertama yang membela timnas Belanda.

Sudah menjadi rahasia umum bila banyak pemain sepakbola di Belanda saat ini merupakan keturunan Indonesia.

Hal itu tak bisa dilepaskan dari sejarah kedua bangsa yang saling terlibat dalam era kolonialisme yang berakhir 70 tahun lalu.

Sejarah Indonesia dan Belanda yang saling silang membuat sebagian warga negara Belanda saat ini memiliki cipratan darah Indonesia.

Baca Juga: Simone Inzaghi Bongkar Alasan Romelu Lukaku Ngotot Pulang ke Chelsea

Beberapa dari mereka kemudian terjun dalam bidang sepakbola profesional.

Beberapa di antaranya bahkan berkesempatan bermain untuk timnas Belanda.

Terbaru, timnas Belanda U-21 baru saja memanggil tiga pemain 'Jawa' yang punya kedekatan darah dengan Suriname dan Indonesia.

Mereka adalah Ian Maatsen, Neraysho Kasanwirjo, dan Jayden Oosterwolde.

Baca Juga: Yang Hilang Sudah Tergantikan, Inter Milan Bakal Tetap Kesusahan

Khusus nama terakhir, pemain FC Twente itu sudah pernah mendapat panggilan dari timnas Indonesia.

Tetapi Jayden menolaknya lantaran lebih ingin bermain untuk timnas Belanda.

Siapa sangka, sejarah keterlibatan pemain keturunan Indonesia di timnas Belanda sudah terjadi sejak 40 tahun lalu.

Adalah Simon Tahamata yang digadang-gadang sebagai pemain keturunan Indonesia pertama yang bisa memperkuat tim De Oranje.

Baca Juga: Demi Wujudkan 2 Ambisi, Cristiano Ronaldo Pilih Bertahan di Juventus hingga 2022

Simon Tahamata merupakan pemain keturunan Maluku yang saat ini menjabat sebagai pelatih teknik di akademi Ajax.

Simon pertama kali mengawali karier profesional sebagai pesepakbola dengan bergabung ke Ajax U-17 pada 1971.

Dia berkarier cukup lama hingga akhirnya pensiun di klub Belgia, Germinal Ekeren pada 1996.

Asal-usul Simon Tahamata

Baca Juga: Striker Garang Diego Costa Tak Segan Jegal Ibu Sendiri Demi Klub Barunya

Simon Tahamata mendapatkan darah Indonesia mendapatkan darah Indonesia dari kedua orangtuanya.

Ayah dan ibunya sama-sama berasal dari Maluku, ayahnya seorang tentara KNIL dan ibunya adalah ibu rumah tangga.

Mereka berdua, bersama 12 anaknya, diboyong oleh pemerintah Belanda ke Negeri Kincir Angin pada masa penjajahan.

Simon sendiri lahir di barak penampungan tentara KNIL yang berada di Belanda.

Baca Juga: Alasan Persipura Lebih Pilih Gelar Gim Internal daripada Uji Coba

"Saya lahir di kamp barak Vught. Ketika saya berusia lima tahaun, kami pindah ke sebuah rumah di Tiel," ucap Simon Tahamata dalam sebuah wawancara dengan AD.nl pada 2017 silam.

"Kami tinggal di sana dengan 60 keluarga Maluku lainnya. Saya ingat sekali saya sampai di sana pakai bus," tambahnya.

Simon Tahamata mengaku keluarganya tak pernah mengingat masa-masa perang selama berada di Indonesia.

Rumah orangtua Simon Tahamata di Belanda.
de Tielenaar
Rumah orangtua Simon Tahamata di Belanda.

Sebab, kedua orangtuanya sibuk membangun kehidupan baru di Belanda.

Baca Juga: Jake Dixon Akan Jadi Tandem dengan Valentino Rossi pada MotoGP Inggris 2021

Kendati demikian, sepanjang kariernya Simon tak pernah menyembunyikan identitasnya.

Banyak masyarakat Belanda yang mengira jika Simon merupakan pemain berdarah Suriname.

Tetapi dia selalu menegaskan bahwa darah yang mengalir dalam tubuhnya adalah darah orang Maluku yang berasal dari Indonesia.

"Sampai sekarang (2017), banyak orang mengira saya dari Suriname. Saya jujur di media dan dunia sepakbola kalau saya orang Maluku," tutur Simon Tahamata.

Baca Juga: Kondisi Fisik Ada Progres, Pelatih Persela Lamongan Apresiasi Pemain

"Sejarah kami, nasib orang Maluku, hampir tidak ada di buku sejarah Belanda. Itu adalah lembar hitam yang disingkirkan."

"Inilah kenapa saya terus menceritakan cerita ini, bahkan setelah 40 tahun berlalu," ungkapnya.

Klub dan Timnas Belanda

Sebagai pesepakbola, Simon Tahamata bisa dibilang cukup berhasil.

Baca Juga: Pemain Asing Terakhir Masih Tertahan di Turki, Begini Penjelasan Presiden Arema FC

Dinukil dari Transfermarkt, Simon tak banyak membela klub dalam perjalanan 25 tahun kariernya sebagai pesepakbola profesional.

Tercatat dia hanya bermain untuk lima klub sepanjang kariernya, yakni Ajax Amsterdam, Standard Liege, Feyenoord, VAC Beerschot, dan Germinal Ekeren.

Simon Tahamata berduel dengan Berry van Aerle dalam laga Feyenoord versus PSV Eindhoven pada 10 Maret 1985.
ANP
Simon Tahamata berduel dengan Berry van Aerle dalam laga Feyenoord versus PSV Eindhoven pada 10 Maret 1985.

Simon mengabdi di Ajax paling lama, yakni sejak 1971 hingga 1980.

Masa keemasannya terjadi pada musim 1976-1980, di mana dia mengemas tiga juara Liga Belanda bersama Ajax secara berturut-turut dan satu juara Piala Liga Belanda pada musim 1978/1979.

Baca Juga: Mata Duitan, Wonderkid Barcelona Bikin Ronald Koeman Kecewa

Ketika pindah ke Liga Belgia bersama Standard Liege, Simon juga berhasil memenangi dua gelar Liga Belgia (1981/1982 dan 1982/1983) serta satu gelar Piala Liga Belgia (1981).

Pria yang kini berusia 65 tahun itu mengawali debut di timnas Belanda pada 22 Mei 1971, dalam sebuah pertandingan persahabatan melawan timnas Argentina.

Saat itu De Oranje kalah 7-8 lewat adu penalti.

Selanjutnya, Simon Tahamata mencatatkan 21 penampilan lain bersama timnas Belanda dalam berbagai ajang, yaitu Kualifikasi Piala Dunia dan Kualifikasi Euro.

Baca Juga: Jawaban Pochettino soal Lionel Messi Bisa Buat PSG Terus Pesta Gol di Liga Prancis

Dia pun berhasil menyumbangkan dua gol untuk timnas Belanda, yakni pada Kualifikasi Piala Dunia 1982 melawan Irlandia (10/9/1980) dan laga persahabatan kontra Prancis pada 10 November 1982.

Simon Tahamata sudah menjabat sebagai pelatih teknik di akademi Ajax sejak 1 Oktober 2014.

Sebelumnya, dia pernah menjadi pelatih di akademi Al-Ahli Dschidda di Arab Saudi pada 2009-2014.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)

 


Editor : Hugo Hardianto Wijaya
Sumber : Ad.nl

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
37
88
2
Arsenal
37
86
3
Liverpool
37
79
4
Aston Villa
37
68
5
Tottenham
37
63
6
Chelsea
37
60
7
Newcastle
37
57
8
Man United
37
57
9
West Ham
37
52
10
Brighton
37
48
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Inter
36
92
2
Milan
36
74
3
Bologna
36
67
4
Juventus
36
67
5
Atalanta
35
63
6
Roma
36
60
7
Lazio
36
59
8
Fiorentina
36
54
9
Napoli
37
52
10
Torino
36
50
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X