Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Telanjur Jadi Ikon MotoGP, Valentino Rossi Tidak Akan Tergantikan

By Diya Farida Purnawangsuni - Selasa, 24 Agustus 2021 | 11:00 WIB
Pembalap Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi, saat mengumumkan rencana pensiun dalam konferensi pers jelang MotoGP Styria, Kamis (4/8/2021).
MOTOGP.COM
Pembalap Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi, saat mengumumkan rencana pensiun dalam konferensi pers jelang MotoGP Styria, Kamis (4/8/2021).

BOLASPORT.COM - Keputusan pembalap legendaris MotoGP asal Italia, Valentino Rossi, untuk pensiun pada akhir musim ini membuat banyak pihak angkat bicara. Tak terkecuali bos Dorna Sports selaku promotor ajang balap Grand Prix, Carmelo Ezpeleta.

Dalam wawancara dengan Speedweek yang dikutip BolaSport.com dari Tuttomotoriweb, Carmelo Ezpeleta menilai kehadiran Valentino Rossi pada ajang balap MotoGP tak akan pernah bisa digantikan oleh pembalap manapun.

Argumen Ezpeleta ini tidak berlebihan.

Setiap kali balapan MotoGP digelar dengan penonton, gerombolan fans Rossi selalu menjadi yang terbanyak.

Tak hanya terlihat di sirkuit, popularitas juara dunia 9 kali itu juga bisa ditemukan sebagai salah satu trending topic di media sosial Twitter.

Baca Juga: Bos Petronas SRT Tunjuk Pembalap Muda Malaysia Gantikan Jake Dixon di Moto2

Apapun polah Rossi selalu berhasil menjadi bahan pembicaraan atau bahkan candu bagi para penggemarnya.

"Karier dan kesuksesan Valentino adalah hal yang unik. Namun, tidak terlalu penting untuk memiliki sosok ikon selama itu," ucap Ezpeleta.

"Kenny Roberts mendominasi sejak tahun 1978 sampai 1980, lalu muncul para pembalap Amerika Serikat (AS) seperti Lawson, Mamola, Rainey, Spencer, dan Schwantz."

"Kemudian ada para pembalap Australia yakni Gardner dan Doohan, lalu Stoner."

"Selalu ada generasi yang berbeda. Namun, saya pikir Valentino tidak tergantikan," kata Ezpeleta menegaskan.

Baca Juga: Valentino Rossi Bangga Punya Prestasi yang Tak Dimiliki Legenda MotoGP Lainnya

Valentino Rossi memulai karier balapnya pada ajang Grand Prix pada tahun 1996 di kelas 125cc (sekarang Moto3) bersama tim Aprilia.

Dalam debut musim kompetisinya, Rossi finis di urutan ke-9. Namun, dia sudah menunjukkan potensi dan bakat besarnya saat memenangi balapan 125cc di Republik Ceska.

Performa pembalap berjuluk The Doctor itu lalu meningkat signifikan pada musim keduanya di kelas 125cc.

Memenangi 11 balapan, termasuk enam balapan beruntun di Prancis, Belanda, Italia (Imola), Jerman, Brasil, dan Inggris, pembalap berjuluk The Doctor itu pun keluar sebagai juara dunia 125cc 1997.

Selebrasi Valentino Rossi saat meraih gelar juara dunia 125cc 1997 bersama tim Aprilia.
MOTOGP.COM
Selebrasi Valentino Rossi saat meraih gelar juara dunia 125cc 1997 bersama tim Aprilia.

Prestasi ini kemudian membawa Rossi naik ke kelas 250cc (Moto2) pada tahun 1998.

Masih membela tim Aprilia, Rossi memulai debut balapannya dengan hasil gagal finis alias did not finish di Jepang.

Namun, pada akhir musim, The Doctor mampu menjadi runner-up dunia.

Memasuki musim kedua di kelas 250cc, Rossi akhirnya tampil apik.

Dengan modal memenangi 9 lomba, menjadi runner-up balapan sebanyak dua kali, dan sekali finis di urutan ketiga, Rossi menutup musim 1999 dengan gelar juara dunia 250cc.

Baca Juga: Yamaha Salah Kambing Hitamkan Valentino Rossi sebagai Alasan Melempemnya Maverick Vinales

Musim berikutnya, Valentino Rossi sudah berada di kelas 500cc (sekarang MotoGP) setelah menerima pinangan dari tim Jepang, Honda.

Seperti perjalanan kariernya di kelas 125cc dan 250cc, Rossi juga cuma perlu dua musim untuk menjadi juara dunia.

Memenangi 11 balapan, The Doctor menyegel titel kampiun dunia 500cc 2001.

Pencapaian ini terus dilanjutkan Rossi dengan Honda sampai tahun 2003, saat balapan kelas 500cc sudah berubah nama menjadi MotoGP.

Valentino Rossi berpose dengan motor Yamaha-nya untuk musim kompetisi MotoGP 2004.
KOMPAS.COM
Valentino Rossi berpose dengan motor Yamaha-nya untuk musim kompetisi MotoGP 2004.

Pada tahun 2004, Rossi memutuskan untuk pindah ke rival abadi Honda, Yamaha.

Meski diwarnai dengan pengkhianatan, Rossi tetap mampu tampil gemilang bersama tim balap yang bermarkas di kota Iwata itu.

Total, Rossi berhasil meraih empat gelar juara dunia MotoGP.

Masa kelam Rossi kemudian muncul saat dia mencoba tantangan baru bersama Ducati pada musim 2011-2012.

Alih-alih tampil impresif, Rossi justru kesulitan untuk memenangi balapan dengan motor Desmosedici.

Hasil finis terbaik Rossi bersama Ducati ialah menjadi runner-up pada balapan MotoGP Prancis 2012.

Baca Juga: Ada Ratusan Miliar Rupiah yang Bedakan Nasib Perpisahan Valentino Rossi dan Maverick Vinales di Yamaha

Usai gagal bersinar bersama tim balap negaranya sendiri, Valentino Rossi memutuskan kembali ke Yamaha.

Reuni Rossi dan Yamaha ini nyaris membuahkan gelar juara dunia pada tahun 2014, 2015, dan 2016.

Setelah itu, seiring dengan bertambahnya usia, performa Rossi menurun.

Dia berturut-turut menyelesaikan musim kompetisi MotoGP 2017-2020 di urutan kelima, ketiga, ketujuh, dan ke-15.

Baca Juga: Setelah Nyaris Dapat di Red Bull Ring, Valentino Rossi Akhirnya Naik Podium Lagi

Musim ini, bersama tim satelit Yamaha, Petronas Yamaha SRT, Rossi makin kesulitan bersaing.

Pencapaian terbaik The Doctor ialah finis di urutan kedelapan pada balapan MotoGP Austria 2021 di Red Bull Ring, Spielberg, Austria.

Akhir pekan ini, Valentino Rossi akan kembali ke lintasan balap untuk mengikuti seri MotoGP Inggris 2021 di Sirkuit Silverstone.


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Inter
37
93
2
Milan
38
75
3
Juventus
38
71
4
Bologna
38
68
5
Atalanta
36
66
6
Roma
37
63
7
Lazio
37
60
8
Fiorentina
37
57
9
Torino
37
53
10
Napoli
37
52
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X