BOLASPORT.COM - Persebaya Surabaya masih mencari jalan keluar agar bisa memainkan empat pemain asingnya pada Liga 1 2021/2022.
Kompetisi akan bergulir pada 27 Agustus pekan ini.
Tapi, Persebaya Surabaya masih terganjal satu peraturan.
Kompetisi yang akan bergulir ditengah pandemi membuat protokol kesehatan menjadi hal mutlak akan dijalankan pada Liga 1 2021/2022.
Sehingga, PT LIB mewajibkan dua kali vaksinasi untuk pemain Liga 1.
Baca Juga: Joan Mir Diminta Sadar Tidak Bisa Menangi Gelar Juara Dunia MotoGP 2021
Sebelumnya, empat pemain Persebaya Surabaya baru mendapatkan vaksinasi tahap pertama pada Rabu, (18/8/2021).
Mereka adalah Bruno Moreira, Jose Wilkson, Tasei Marukawa, dan Alie Sesay.
Tapi, pemain tersebut belum mendapatkan vaksinasi kedua hingga menjelang kick-off Liga 1.
Baca Juga: Joan Mir Diminta Sadar Tidak Bisa Menangi Gelar Juara Dunia MotoGP 2021
Masih terganjal satu peraturan, pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso memberikan tangapannya.
Saat ini, dia masih berharap bisa memainkan pemain asingnya dari awal kompetisi.
"Kami lihat nanti perkembangannya, mudah-mudahan saja bisa (dimainkan sejak awal kompetisi)," ungkap Aji Santoso, dilansir BolaSport.com dari Surya.co.id.
Baca Juga: Ukir 3 Gol dari 2 Laga Awal Real Madrid, Vinicius Junior Si Penerus Cristiano Ronaldo
Selain empat pemain asing, Persebaya juga masih menghadapi kendala.
2 pemain mereka, Marselino Ferdinan dan Ruy Arianto juga belum divaksinasi karena masih berumur kurang dari 18 tahun.
Aji menambahkan jika saat ini masih mencari solusi terkait masalah vaksin.
Jika tidak bisa segera mencari jalan keluar, maka skuad Bajul Ijo harus bermain dengan pemain lokal pada awal kompetisi.
"Mudah-mudahan ada solusi supaya pemain semua yang belum vaksin 2 kali bisa main."
"Nanti nggak tau rencananya seperti apa, tapi mudah-mudahan saja bisa main," jelasnya.
Baca Juga: Ada Pesan dari Pelatih Bali United untuk Polri
Terkait rencana untuk masalah vaksinasi, Aji Santoso menegaskan sudah ada rencana, tapi tidak dijelaskan secara detail.
"Sudah kami siapkan," pungkasnya.
| Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
| Sumber | : | Surya |
Komentar