Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Aneh, Oscar De La Hoya Senang Usai Dibikin Pensiun oleh Manny Pacquiao

By Fauzi Handoko Arif - Kamis, 2 September 2021 | 14:55 WIB
Legenda tinju asal Amerika Serikat, Oscar De La Hoya.
TWITTER.COM/FORBESSPORTS
Legenda tinju asal Amerika Serikat, Oscar De La Hoya.

BOLASPORT.COM - Legenda tinju dunia asal Amerika Serikat (AS), Oscar De La Hoya, mengaku tidak menyesal pernah menghadapi Manny Pacquiao meski pada akhirnya kalah dan memutuskan pensiun.

Pada pengujung karier tinjunya, Oscar De La Hoya masih penasaran menghadapi salah satu petinju yang sedang naik daun saat itu, Manny Pacquiao.

Setelah melalui serangkaian negosiasi, De La Hoya dan Pacquiao resmi beradu tinju di MGM Grand Arena, Las Vegas, Nevada, AS, 6 Desember 2008.

Jelang pertarungan tersebut, sosok berjuluk Golden Boy itu digadang-gadang bakal mengalahkan Pacquiao.

Baca Juga: Marc Marquez Tak Diinvestigasi, Ketegasan MotoGP Dipertanyakan

De La Hoya menjadi favorit pemenang karena Pacquiao saat itu baru merintis karier di kelas welter.

Namun, hasil tak terduga justru diraih De La Hoya ketika berduel melawan petinju Filipina tersebut.

De La Hoya menelan kekalahan setelah tidak bisa melanjutkan pertarungan melawan Pacquiao.

Baca Juga: UFC Rancang Skenario, Dustin Poirier Bidik Warisan Khabib Nurmagomedov

Dalam catatan resmi, Oscar De La Hoya menerima hasil minus dari Manny Pacquiao melalui RTD (Corner Retirement) pada ronde ke-8.

Pria 48 tahun itu kemudian memutuskan pensiun sebagai petinju pada April 2009.

Saat itu, De La Hoya memilih gantung sarung tinju setelah merasa kemampuan fisiknya menurun dan tidak bisa menunjukkan kemampuan spesialnya.

Ketika berbicara bersama Jeremy Piven, De La Hoya mengenang kekalahannya dari sosok berjuluk The Pac Man itu.

Baca Juga: Hasil Paralimpiade Tokyo 2020 - Leani/Khalimatus Sempurna pada Laga Pertama

Dia tidak menyesal saat bertarung melawan Pacquiao, justru malah merasa senang meski kalah dan pensiun pada akhirnya.

"Itu adalah kesalahan besar, tetapi itu menyenangkan, sebut saja saya gila, tetapi itu menyenangkan," ucap De La Hoya, dikutip BolaSport.com dari The Sun.

Jeremy Piven kemudian bertanya kepada De La Hoya mengenai alasan memilih melawan Pacquiao pada masa jayanya.

De La Hoya menjawab bahwa tujuannya adalah selalu melawan petinju terbaik kapan pun dan di mana pun. Salah satunya Pacquiao.

Sebelum melawan Oscar De La Hoya, Manny Pacquiao dianggap sebagai sebagai salah satu petinju yang sedang naik daun.

Delapan kemenangan beruntun saat itu dicatat Pacquiao demi mempertahankan gelar di kelas bulu dan meraih gelar pertama kali di kelas ringan.

"Manny Pacquiao sebelum dia melawan saya, dia datang dan mengalahkan semua orang, dia adalah sosok besar berikutnya," kata De La Hoya.

"Jadi, saya berkata pada diri saya, biarkan saya mengurangi berat badan, biarkan saya melawan dia, saya ingin melawan yang terbaik."

"Saya ingin melawan semua orang yang menumbangkan semuanya," ucap dia menjelaskan.

Baca Juga: Besok, ONE Championship: Empower Khusus Jagoan Perempuan Digelar

De La Hoya adalah salah satu ikon tinju dunia berkat kariernya yang cemerlang.

Dia dianggap sebagai petinju berprestasi, terutama setelah meraih medali emas pada Olimpiade Barcelona 1992.

Kini, De La Hoya sedang bersiap untuk comeback setelah meninggalkan tinju selama 13 tahun.

Pada pertarungan comeback-nya, Oscar De La Hoya akan menghadapi mantan petarung UFC, Vitor Belfort, pada 11 September 2021.


Editor : Diya Farida Purnawangsuni
Sumber : Thesun.co.uk

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
38
95
2
Barcelona
38
85
3
Girona
38
81
4
Atlético Madrid
38
76
5
Athletic Club
38
68
6
Real Sociedad
38
60
7
Real Betis
38
57
8
Villarreal
38
53
9
Valencia
38
49
10
Alavés
38
46
Klub
D
P
1
Inter
38
94
2
Milan
38
75
3
Juventus
38
71
4
Atalanta
37
69
5
Bologna
38
68
6
Roma
38
63
7
Lazio
38
61
8
Fiorentina
37
57
9
Torino
38
53
10
Napoli
38
53
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X